Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sempat Diminta Rekam Video di Rel, Bocah Teriak Lihat Detik-detik Ibunya Tewas Ditabrak Kereta Api

Si iIbu sempat meminta anaknya untuk merekam dirinya saat akan naik ke rel kereta api. 

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
via Tribun Jabar
Bocah teriak lihat ibunya tewas disambar kereta di Karawang 

TRIBUNJATIM.COM - Video detik-detik bocah teriak saat mellihat ibunya ditabrak kereta api di Karawang viral di media sosial.

Diketahui, ibu tersebut sempat meminta sang anak untuk merekam dirinya saat akan naik ke rel kereta api. 

Suara si ibu saat meminta anaknya merekam video pun terdengar, "Nak videoin ya, mama mau itu."

Baca juga: Pilu Mahasiswi Uinsa Tewas Tertabrak Kereta Api saat Menyebrang Rel, Tak Dengar Teriakan Warga

Video detik-detik kecelakaan kereta api itu beredar viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, nampak sekumpulan bocah dan orang dewasa yang tengah bermain di perlintasan kereta api.

Terlihat ada seorang pria dewasa berpakaian kemeja kotak-kotak.

Lalu ada tiga orang bocah masing-masing memakai baju berwarna hijau, merah, dan biru.

Mereka menantikan datangnya kereta api dari sisi rel yang berada di sisi bagian seberang.

Kemudian perekam video yang merupakan ibu dari bocah berbaju merah menyerahkan ponsel ke anaknya.

Ibu tersebut lantas naik ke atas rel kereta api.

Kemudian kereta api datang dari perlintasan yang berada di belakang ibu tersebut.

Hanya berselang beberapa detik, kereta ternyata datang di perlintasan tempat si ibu berdiri.

Bocah berbaju merah sempat menyelamatkan diri dan keluar dari perlintasan.

Tetapi, ibu, seorang pria, dan bocah-bocah yang lainnya tidak sempat menyelamatkan diri.

Bocah teriak lihat ibunya ditabrak kereta api di Karawang, sempat minta direkam
Bocah teriak lihat ibunya ditabrak kereta api di Karawang, sempat minta direkam (Instagram)

Bocah berbaju merah itu pun berteriak ketika menyaksikan ibunya tertabrak kereta api.

"Mama!" teriak bocah tersebut, dikutip dari Tribun Jabar.

Sementara ponsel yang digunakan untuk merekam video terpental hingga mendarat di antara rerumputan.

Dalam video viral lainnya yang beredar, jenazah bocah berbaju hijau terbawa oleh bagian depan kereta api.

Ya, sang ibu bukan satu-satunya orang yang ditabrak kereta api. 

Sebanyak empat orang tertabrak kereta api Fajar Utama di perlintasan kereta api KM 88, Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Minggu (22/9/2024) pagi.

Baca juga: Pria Paruh Baya Tewas Disambar Kereta Api di Jalan A Yani Surabaya, Tak Ada Identitas, Ini Cirinya

Kapolsek Kotabaru Iptu Suherlan mengatakan, kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. 

Identitas empat korban tersebut yakni Anita Andini (37), Muhammad Al Ikhsan (7), dan Ted Alfarizhi yang merupakan warga Kampung Sukaati Timur, Desa Jomin Timur.

Sementara Sahaman (63) merupakan warga Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru.

Menurut keterangan saksi, saat itu Anita, Ikhsan, dan Ted melaksanakan olahraga pagi di Perumahan Ariwiga. 

Ketiganya berniat untuk menyebrang perlintasan rel kereta api dibantu oleh Sahaman yang selesai dari sawah.

"Saat itu mereka berempat akan menyeberang jalur rel kereta api," kata Suherlan saat dihubungi, Minggu (22/9/2024).

Suherlan menjelaskan, para korban saat itu hendak melintas rel. 

Kemudian kereta dari arah Cirebon menuju Jakarta melintas begitu cepat.

Empat korban langsung menyeberang tanpa menyadari ternyata KA Fajar Utama dari arah Jakarta menuju Cirebon juga tengah melaju.

"Keempat korban langsung tertabrak," kata dia.

Suherlan mengatakan, tubuh ketiga korban tergeletak di sekitar lokasi kejadian dan satu orang lagi atas nama Ted tersangkut di bagian depan kereta dan dievakuasi di Stasiun Tanjungrasa, Desa Tanjung Rasa Kidul, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.

"Jenazah para korban pun langsung dibawa ke RSUD Karawang," kata dia.

Korban tersambar kereta api Fajar Utama di KM 88, di Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Minggu (22/9/2024) pagi. (Istimewa/Kepolisian Sektor Kotabaru Polres Karawang)
Korban tersambar kereta api Fajar Utama di KM 88, di Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Minggu (22/9/2024) pagi. (Istimewa/Kepolisian Sektor Kotabaru Polres Karawang) ()

PT Kereta Api Indonesia (KAI) buka suara terkait insiden KA Fajar Utama rute Pasar-Senen Solo yang menabrak empat orang hingga tewas.

Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, peristiwa terjadi di wilayah daerah operasional (daop) 3 Cirebon.

"Kami menyampaikan keprihatinannya terkait insiden yang terjadi di Cirebon pada 22 September 2024, di mana empat orang dilaporkan tewas tertabrak kereta api," kata Ixfan, Senin (23/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

Peristiwa kecelakaan tersebut menyebabkan perjalanan kereta terlambat hingga 14 menit karena sempat berhenti di stasiun untuk pengecekan.

Saat itu, KA Fajar Utama Solo dengan rute Pasar Senen-Solo tengah melintas dari arah Jakarta menuju Cirebon.

"Masinis telah membunyikan klakson berkali-kali untuk memperingatkan warga yang berada di rel, peringatan tersebut tidak dihiraukan," kata Ixfan.

Baca juga: Pria Asal Madura Tewas Tersambar Kereta Api di Perlintasan Asemrowo Surabaya

Di tempat lain, seorang pria tewas tertabrak kereta api yang sedang melintas di lintasan rel Jalan Mahakam, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu (15/9/2024) sore.

Saksi mata, Mu'amun (59), menjelaskan secara detail terkait kejadian tersebut.

"Sekira pukul 14.00 WIB, korban datang ke warung saya dengan berjalan kaki. Korban ini mengeluh sakit pada bagian dada, akhirnya saya buatkan kopi," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, korban berjalan menuju ke tepian rel yang berada tepat di belakang warung.

"Saat itu, saya tidak terlalu memperhatikan korban karena sibuk melayani konsumen yang lain. Lalu sekitar pukul 16.00 WIB, saya melihat korban sudah berjalan di tengah rel."

"Langsung saya teriaki, 'Awas ada kereta api,' dan korban menoleh ke saya sambil menjawab, 'Iya bu'. Tidak lama, ada kereta api dari arah selatan melaju kencang dan langsung menabrak korban," jelasnya.

Evakuasi jenazah korban tertabrak kereta api di lintasan rel Jalan Mahakam Kelurahan Rampal Celaket Kecamatan Klojen Kota Malang, Minggu (15/9/2024).
Evakuasi jenazah korban tertabrak kereta api di lintasan rel Jalan Mahakam, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu (15/9/2024). (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

Diketahui, kereta yang menabrak adalah kereta Penataran jurusan Malang-Surabaya.

Dan kereta tersebut, baru saja berangkat dari Stasiun Malang.

"Korban langsung meninggal di lokasi dengan kondisi sangat mengenaskan. Karena terseret 10 meter hingga terbelah menjadi dua bagian," tambahnya.

Kejadian tersebut langsung menarik perhatian warga sekitar dan langsung menghubungi polisi.

Tidak lama kemudian, polisi bersama tim medis tiba di lokasi.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Rampal Celaket, Aiptu Choirul Ichsan menuturkan, identitas korban bernama Suyono (65), warga Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Jadi, korban ini tidak membawa kartu identitas maupun barang-barang lainnya. Namun setelah kami cek di saku celananya, ditemukan kertas berisi pesan identitas korban," ungkapnya.

Setelah itu, jenazah korban dievakuasi ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Hingga saat ini, masih belum diketahui apa yang menjadi motif hingga korban melakukan hal tersebut.

"Diduga, korban tidak kuat menahan sakitnya hingga akhirnya melakukan hal tersebut. Saat ini, jenazah masih berada di Kamar Jenazah RSSA dan kami sudah memberitahu pihak keluarga korban," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved