Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dari Pembantu Jadi Istri Siri Dokter Spesialis Anak, Wulandari Kini Bunuh Istri Sah di Ruang Praktik

Beranjak dari pembantu lalu jadi istri siri, Wulandari kini justru membunuh istri sah dokter Sukardi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
Mantan pembantu dan istri siri bunuh istri sah dokter spesialis anak di Aceh 

TRIBUNJATIM.COM - Tersangka pembunuh Laksmiwati (62) istri dokter spesialis anak Sukardi di Aceh, Wulandari (36), ternyata bukan hanya mantan istri siri, namun ia juga mantan pembantu.

Beranjak dari pembantu lalu jadi istri siri, Wulandari kini justru membunuh istri sah dokter Sukardi.

Wulandari sakit hati setelah Laksmiwati memaksa dokter Sukardi menceraikan tersangka.

Dari situ ia kemudian melancarkan aksi untuk membunuh Laksmiwati.

Pada Senin (7/10/2024) malam, Laksmiwati dianiaya hingga meninggal dunia di tempat praktik spesialis anak dr Sukardi di Jl Merdeka Barat, Gampong Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Laksmiwati yang merupakan istri Sukardi ditemukan meninggal dunia dengan luka memar di hidung, bengkak pada bibir, dan tanda bekas jeratan di leher.

Jasad Laksmiwati pertama kali ditemukan oleh karyawati Sukardi yang berencana meminjam mukena dan sajadah untuk shalat magrib. 

Lantai satu rumah tersebut dijadikan sebagai tempat praktik oleh dokter Sukardi. 

Saksi yang naik ke lantai dua melihat jasad korban tertelungkup. 

Saat itu pintu kamar dalam kondisi terbuka dan saksi pun tak berani masuk ke kamar.

Saksi pun memilih untuk turun dan berpapasan dengan Sukardi yang hendak ke lantai dua.

Sukardi naik ke atas untuk mengajak istrinya makan malam.

Lalu Sukardi dibantu karyawatinya membawa Laksmiwati ke RS Bunga Melati Lhokseumawe.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari dua pekerja Sukardi.

Baca juga: Penjual Boneka Dagangannya Tak laku 2 Hari Terharu Dapat Makan, Istri Pasrah Kondisi Keuangannya

Di lokasi kejadian ditemukan tali plastik hitam yang diduga digunakan untuk mencekik korban, serta bercak darah dan beberapa helai rambut korban yang telah diambil oleh penyidik.

Polisi juga menemukan papan nama kayu di bawah tempat tidur dan mukena yang penuh bercak darah. 

Sementara, di kamar samping ruang praktik dokter, polisi menemukan sepasang sandal hitam dan botol minum berwarna merah.

Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, tersangka Wulandari berhasil ditangkap.

Penangkapan berlangsung pada Selasa (8/10/2024), sekitar pukul 16.00 WIB, setelah penyelidikan intensif yang dilakukan oleh Unit V Resmob Sat Reskrim Polres Lhokseumawe.

"Terduga pelaku diketahui merupakan mantan istri siri dari dokter spesialis anak (suami dari korban)," kata Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, melalui Kasat Reskrim IPTU Yudha Prastya SH.

Sosok Wulandari (kanan) mantan pembantu yang jadi tersangka pembunuhan istri sah dokter Sukardi (kiri)
Sosok Wulandari (kanan) mantan pembantu yang jadi tersangka pembunuhan istri sah dokter Sukardi (kiri) (ISTIMEWA)

Kasat Reskrim menyebutkan, sebelum melakukan penangkapan, pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan analisa CCTV.

Polisi pun mendapati fakta yang mengarah pada keterlibatan wanita inisial WL dalam pembunuhan ini. 

Dalam rekaman CCTV menunjukkan, WL memasuki lokasi kejadian pada pukul 15.00 WIB.

Dari situ, WL tak terlihat keluar.

WL diduga bersembunyi di sekitar TKP hingga akhirnya melakukan aksinya.

Penangkapan WL, sebut IPTU Yudha, dilakukan di Jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di Gampong Alue Awe, Kecamatan Muara Dua. 

"Dari hasil interogasi, WL mengakui perbuatannya."

"Ia menjelaskan bahwa motif pembunuhan tersebut dipicu oleh rasa sakit hati terhadap korban."

"Setelah pernikahan sirinya dengan suami korban diketahui dan dipaksa bercerai,"ungkap Kasat Reskrim.

Dari foto yang terlihat, meski usia korban sudah 62 tahun dan pensiunan ASN di Medan, namun masih terlihat lebih muda dan lebih cantik dari pelaku Wulandari yang baru berusia 36 tahun.

Korban Laksmiwati Anggraini (62) yang merupakan istri sah dr Sukardi ditemukan meninggal dunia dengan luka memar di hidung, bengkak pada bibir, dan tanda-tanda bekas jeratan di leher, pelaku inisial WL (36) merupakan mantan istri siri dari suami korban, telah ditangkap
Korban Laksmiwati Anggraini (62) yang merupakan istri sah dr Sukardi ditemukan meninggal dunia dengan luka memar di hidung, bengkak pada bibir, dan tanda-tanda bekas jeratan di leher, pelaku inisial WL (36) merupakan mantan istri siri dari suami korban, telah ditangkap (Istimewa)

Sementara itu, aksi seorang istri nekat kirim karangan bunga ucapan selamat kepada pelakor yang melahirkan anak kedua viral di medsos.

Istri sah tersebut mengirim karangan bunga tersebut ke bank tempat pelakor bekerja hingga membuat heboh warga sekitar.

Diketahui, peristiwa ini terjadi di wilayah Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Hal itu tampak dalam foto yang dibagikan oleh akun TikTok @haya_diva.

Terlihat sebuah karangan bunga besar warna merah.

Karangan bunga tersebut diletakkan di depan kantor bank BUMN yang merupakan tempat si pelakor bekerja.

"Congratulation 

ATAS KELAHIRAN ANAK Ke-2 

F**** R******* 

PELAKOR YG MAU DIAJAK TIDUR SUAMI ORANG SAAT ISTRINYA HAMIL

ISTRI SAH & ANAK2 YG TERZOLIMI," tulis keterangan di karangan bunga tersebut.

Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

@Yohana Aritonang "ohh pntasan KK apa plakornya kryawan B** disitu ya makanya dbuat disitu"

@jennysimarmata "pelakor ny kerja di bank b** kk"

Istri sah kirim papan karangan bunga ke kantor pelakor
Istri sah kirim papan karangan bunga ke kantor pelakor (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

Karangan bungan tersebut kini sudah disingkirkan oleh security bank.

Namun belum diketahui kronologi pasti peristiwa tersebut.

Kendati begitu, foto papan bunga yang berada di trotoar bank pelat merah Jalan Sutomo Nomor 31, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumut, ini beredar cukup cepat di media sosial.

Melansir Prohaba.co, papan bunga tersebut dibuat oleh Jasa Papan Bunga Xi Florist.

Owner Jasa Papan Bunga Xi Florist, Anggan menyampaikan bahwa mereka mendapat orderan tersebut pada Selasa (1/10/2024) lalu.

Pemesanan dilakukan melalui telepon dengan tujuan ke bank.

"Kami dapat orderan ini, kemudian kami konfirmasi kepada si kakak (pemesan) itu. Ini fakta atau enggak, jangan sampai kita merusak nama baik."

"Nah, dia bilang ini fakta kok," kata Anggan.

"Kami terima Selasa dan kami pajangnya hari Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Namun papan bunga bertahan hanya sampai 15 menit."

"Saat itu kami tinggal sebentar dan udah rusak," jelas Anggan, dikutip dari Tribunnews.com.

Saat dipajang, kata Anggan, mereka sudah meminta izin dari satpam bank tersebut.

Dan tanpa pikir panjang, satpam itu pun bersedia memberikan space untuk papan bunga di depan bank.

Anggan menyampaikan bahwa target papan bunga yakni Febri Rahmadani.

Ia disebut oleh pemesan adalah pegawai di bank pelat merah kawasan Pematangsiantar tersebut.

Kabarnya, terduga pelakor bernama Febri Rahmadani sudah dimutasi ke Kota Medan, Sumut.

Terkait status Febri Rahmadani, sepengetahuan Anggan, berdasarkan keterangan dari pemesan juga memiliki suami yang sah.

"Iya jadi si Febri ini menurut pemesan juga sudah punya suami. Kemudian mengganggu suami pemesan."

"Artinya memang mereka sudah punya pasangan resmi masing-masing," ungkap Anggan.

Usai 15 menit bertahan, papan bunga milik Anggan pun dirusak oleh orang yang tak tahu siapa identitasnya.

Namun, menurut Anggan, perusakan tersebut dilakukan oleh orang bank.

"Namun untungnya, pemesan mau mengganti rugi kerusakan kita," kata Anggan.

Sementara itu, satpam bank, Surya Dharma, membenarkan bahwa Febri Rahmadani adalah mantan pegawai bank Pematangsiantar.

Namun yang bersangkutan sudah dimutasi ke Medan.

"Yang bersangkutan sudah pindah ke Medan dan kabar terakhir sudah enggak di bank ini lagi," kata Surya Dharma singkat tanpa bersedia memberikan keterangan lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved