Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pencipta Lagu Inul Tiap Hari Jalan Kaki 15 Km Demi Ngamen, Uang Royalti Ditransfer ke Rekening Mantu

Sosok pencipta lagu Inul Daratista kini jadi pengamen di Sukabumi, Jawa Barat. Tiap hari jalan kaki 15 km.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/RIKI ACHMAD SAEPULLOH
Nasib Pencipta Lagu Inul Daratista Kini Jadi Pengamen, Uang Royalti Ditransfer ke Rekening Menantu 

“Kadang ibu nandur kalo ada yang ngajak. Juga jual buah manggis, pete, apalagi butuh uang buat anak-anak sehari-hari bekel sekolah, belum jajan, dan kebutuhan keluarga,” sambung Syam. 
Syam dan keluarga kini menggantungkan hidup hanya pada gitar yang ia gunakan untuk mencari nafkah. 

Ia berharap ada bantuan dari pemerintah dan bisa tampil dalam event yang digelar pemerintah kota atau kabupaten Sukabumi

“Kalo keinginan mah ada (tampil), tapi belum kesampean. Ya mudah-mudahan (bisa tampil),” pungkas Syam.

Nasib Pencipta Lagu Lainnya

Sebelumnya, pencipta lagu bernama Effendi atau lebih dikenal dengan nama Fendi Kaboki tak pernah dapat royalti seumur hidupnya.

Effendi merupakan seniman asal Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Selain pencipta lagu, ia juga penyanyi yang cukup terkenal dengan karya-karyanya.

Melansir dari Kompas.com, pria ini lahir di Desa Muara Penimbung, Kecamatan Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada tahun 1965. 

Fendi Kaboki yang juga ASN di Dinas Kesehatan Ogan Ilir sudah berpulang pada 2021 lalu dalam usia 56 tahun.

Namun karya-karyanya masih sering diputar di radio-radio lokal Ogan Ilir maupun di Kota Palembang.

Beberapa lagu ciptaannya yang cukup populer di Sumatera Selatan dan masih sering diputar di sejumlah radio lokal maupun dinyanyikan di acara-acara tertentu antara lain, Pindang Pegagan, Beras Pegagan, Cek Minah Gadis Muara Kuang, dan Kubuayekan.

Untuk lagu dangdut ada lagu Pulsa Cinta yang dapat didengar di YouTube.

Baca juga: Alasan Fendi Kaboki Pencipta Lagu Tak Dapat Royalti, Keluarganya Sedih Soal Warung Ditabrak Truk

Cerita Fendi Kaboki kemudian dikisahkan Iwan Kurniawan, keponakan dari Fendi Kaboki, di kediaman mereka yang sederhana di Desa Simpang Pelabuhan, Kecamatan Pemulutan. Iwan menjelaskan, hingga akhir hayatnya sedikitnya 50 lagu yang diciptakan Fendi Kaboki.

“Namun yang cukup populer dan kerap diputar dI radio lokal maupun dinyanyikan di acara-acara tertentu di Ogan Ilir maupun di tingkat Provinsi Sumatera Selatan ya itu tadi, lagu Pindang Pegagan, Beras Pegagan, Kubuayekan, dan Cek Minah Gadis Muara Kuang. Untuk lagu dangdut lagu Pulsa Cinta,” kata Iwan.

Meski ciptaan Fendi Kaboki cukup banyak dan cukup populer namun keluarga tidak pernah sekalipun mendapat hak royalti dari lagu-lagu karya Fendi Kaboki tersebut.

“Tidak pernah, Pak,” kata Iwan didampingi kakak perempuan Fendi Kaboki Azma.

“Setahu kami keluarga tidak pernah menerima apa yang dikatakan royalti. Royalti itu saja kami tidak mengerti,” sambung Iwan.

Dikatakan Iwan, jika memang ada hak royalti yang dapat diterima dari karya Fendi Kaboki, keluarga akan senang sekali.

Sebab semenjak kepergian Fendi Kaboki dan warung pindang pegagan milik mereka ditabrak truk beberapa tahun lalu, praktis pendapatan mereka berkurang.

“Jika memang kami menerima royalti tentu akan meningkatkan kesejahteraan kami sekeluarga,” sambung Azma.

Baca juga: Fanny Soegi Kuak Nasib Pencipta Lagu Asmalibrasi Kesulitan Uang, Sindir Soegi Bornean Soal Royalti

Iwan mengaku tidak pernah mempertanyakan atau mengurus hak royalti tersebut.

Sebab ia tidak mengetahui dan tidak faham soal royalti itu.

“Bagaimana mau ngurus pak, kami saja tidak faham apa itu royalti, kami sekeluarga akan sangat senang jika ada pihak yang mau membantu mengurus royalti tersebut,” harap Iwan.

Sejumlah penghargaan pernah diterima Fendi Kaboki selaku seniman maupun pencipta lagu.

Di antaranya juara 1 Lomba Cipta Lagu PON XVI tingkat Sumatera Selatan.

Lalu Juara 1 Lomba Cipta Lagu Daerah tingkat Kabupaten OKI tahun 1989.

“Penghargaan-penghargaan tersebut hanya sedikit dari berbagai penghargaan yang Fendi Kaboki terima. Yang lain hilang maupun rusak terutama piala-piala saat rumah sekaligus warung pindang pegagan kami ditabrak truk beberapa tahun lahu,” kenang Azma.

Sedangkan dukungan dari pihak pemerintah daerah khususnya Kabupaten Ogan Ilir lebih banyak sifatnya dukungan pribadi dari kepala daerah.

“Dukungan banyak ke pribadi, Pak. Contohnya dari bapak Mawardi Yahya waktu beliau masih menjabat Bupati Ogan Ilir, banyak bantuan dan dukungan yang diberikan untuk Mang Fendi terutama dalam berkarya mencipta lagu,” ungkap Iwan. 

Baca juga: Sosok Gombloh, Pencipta Lagu Kebyar-kebyar yang Sering Diputar saat Perayaan HUT RI 17 Agustus

Ketua Dewan Kesenian Ogan Ilir, Khairul Kaswan, mengakui buah karya Fendi Kaboki di belantara musik Sumatera Selatan.

“Fendi Kaboki sudah banyak berbuat mengangkat nama baik daerah di tingat kabupaten maupun provinsi, banyak sumbangsih untuk daerah melalui karya seninya dan berhasil mengharumkan nama daerah. Salah satu contoh lagu Cek Minah Gadis Muara Kuang pernah ikut parade tari dan lagu daerah se-Indonesia dan meraih juara kedua,” kata Khairul Kaswan.

Hanya saja, Khairul Kaswan menyesalkan karena setahu dia hingga saat ini Fendi Kaboki tidak pernah mendapat royalti sekalipun dari karyanya tersebut.

Dengan karya sebanyak itu, Khairul Kaswan selaku Ketua Dewan Kesenian Ogan Ilir berharap para Fendi Kaboki dan pencipta lagu lainnya khususnya lagu daerah juga mendapatkan royalti dari karya mereka.

“Kami berharap pihak yang berwenang mengurusi soal royalti tersebut turut memperhatikan pencipta lagu daerah dengan memperjuangkan hak-hak para pencipta lagu daerah,” pungkas Khairul Kaswan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved