Ibu Kimberly Ryder Menyesal Dulu Beri Restu, Kini Baru Tahu Edward Akbar Lakukan KDRT: Aduh

"Saya udah bilang dari awal kan, 'Edward tolong jaga anak saya baik-baik. Jangan diapa-apakan. Kimberly udah berbuat baik nolong kamu'.

Sudah titip pesan, 'Kamu jangan membuat KDRT'. Kenapa kamu melakukan hal itu? Aduh Edo... Edo... nggak ngerti saya," ucapnya lagi.

Mirisnya lagi, Irvana ternyata sempat tak tahu tentang kondisi rumah tangga putrinya itu.

"Itu Kimberly sampai menutupi dari saya segala kelakuanmu baru setelah ultah, saya baru tahu semua kelakuan kamu sampai di Komnas Perempuan."

"Ada sesuatu lho, aduh Edo, gimana ya gue mau ngomong kejelekan lo banyak banget Do," ucapnya miris.

Baca juga: Kecewanya Ibu Kimberly Ryder ke Edward Akbar, Putrinya Cuma Dinafkahi Rp2 Juta: Anak Gue, Halo

Diketahui, masalah KDRT ini menambah huru-hara di tengah-tengah proses perceraian Kimberly Ryder dan Edward Akbar.

Kimberly mengungkap soal insiden dugaan penyekapan terhadap dirinya oleh Edward Akbar. 

Insiden ini disebut terjadi saat Kimberly dan Edward Akbar masih menghuni kediaman mereka di Bali. 

Ia menceritakan dengan cukup detil kejadian yang kini membekas di benaknya itu.

Tak asal bicara, Kimberly juga turut membawa saksi yang melihat langsung kejadian tersebut untuk memaparkan keterangan dalam persidangan cerai di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).

"Saksi ketiga itu menjelaskan tentang yang terakhir di rumahku yang di Bali, soal penyekapan segala macam itu," kata Kimberly Ryder di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).

Saat itu, Kimberly mengaku dikunci dari dalam oleh Edward. 

"Jadi dikunci di dalam rumah bersama. Maka dari itu setelah adanya penguncian dari saudara tergugat, jadi saudara penggugat ini pindah domisili ke Jakarta Pusat, maka dari itu kita memberikan opini dan bukti-bukti bahwa PA Jakarta Pusat berwenang ada suatu tindakan pidana dan KDRT juga," jelas Machi Ahmad, tim kuasa hukum Kimberly.

Saat kejadian tersebut, Edward juga mengganti semua kunci rumahnya.

"Hari saya ditalak, malamnya itu dia ganti gembok tumah dan dia ngambil semua kunci rumah saya."