Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Santri 2024

Drama Kolosal Heroik dalam Peringatan Hari Santri di Surabaya, Spirit Resolusi Jihad Tetap Dijaga

Perjuangan heroik kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 1945 silam, ditampilkan dalam Drama Kolosal peringatan Hari Santri.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HABIBUR ROHMAN
RESOLUSI JIHAD - Penampilan drama kolosal bertajuk 'Resolusi Jihad fii Sabilillah' yang digelar oleh PCNU Surabaya di Tugu Pahlawan, Selasa (22/10/2024) malam. Kegiatan ini merupakan peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Kota Surabaya. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perjuangan heroik kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 1945 silam, ditampilkan dalam Drama Kolosal peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan, Selasa (22/10/2024) malam.

Spirit peristiwa resolusi jihad itu dinilai masih terus relevan untuk dijaga kaum santri di era kekinian.

Penampilan Drama Kolosal bertajuk 'Resolusi Jihad fii Sabilillah' itu digelar oleh PCNU Surabaya dan diperankan sekitar 300 orang penampil.

Di hadapan ribuan warga Surabaya yang hadir di lokasi, mereka menyuguhkan bagaimana potret heroik rentetan resolusi jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU sekaligus pahlawan nasional Indonesia. 

Baca juga: Gus Kikin Pimpin Apel Hari Santri Nasional 2024 di Ponpes Tebuireng Jombang: Tetap Harus Berjuang

Resolusi jihad itu untuk mempertahankan kemerdekaan setelah Indonesia kembali diserang oleh sekutu. Pada rentetannya, pertunjukan itu juga menceritakan hingga pertempuran Surabaya 10 November yang melegenda. 

"Kami ingin menyuguhkan bagaimana peran kiai, santri dan pesantren dalam menjaga NKRI," kata Masduki Toha, Ketua PCNU Surabaya saat dikonfirmasi disela pertunjukan. 

Drama kolosal itu dibuat semirip mungkin. Adapun naskahnya disusun berdasarkan buku 'Sejarah Resolusi Jihad NU, Perang Sabil di Surabaya Tahun 1945' karya Riadi Ngasiran seorang sejarawan NU sekaligus sebagai Supervisor Naskah yang disutradarai Heri Prasetyo Lentho bersama Khwarizmi Aslamriadi, aktivis Teater Hampa dan Lesbumi NU Kota Malang sebagai Asisten Sutradara.

Selama sekitar dua jam penampilan berlangsung, membuat penonton larut dalam gambaran peristiwa bersejarah para pasukan bersarung itu.

Baca juga: Bertepatan dengan Hari Santri Nasional, 4 Pimpinan DPRD Bondowoso Diambil Sumpah

Halaman Tugu Pahlawan dibuat semirip mungkin berlatar gedung Hoofdbestuur Nahdatoel Oelama (HBNO), yang kini ditempati PCNU Surabaya

Tempat itu bersejarah karena menjadi tempat rapat konsul NU se-Jawa-Madura pada 22 Oktober 1945 yang melahirkan Resolusi Jihad. 

Mulai dari peristiwa menegangkan, mencekam hingga perjuangan keras kaum santri ditampilkan dalam Drama kolosal itu. Menurut Masduki, melalui tampilan itu pihaknya ingin mengajak kaum santri saat ini untuk terus menjaga spirit kebangsaan. Jangan pernah minder mengambil berbagai peran penting. 

Peringatan Hari Santri Nasional 2024 ini ditegaskan menjadi momentum penting. Spirit resolusi jihad itu harus diwujudkan dengan terus membangun negeri.

"Jangan berkecil hati, mencari ilmu dengan baik. Saya yakin lulusan pondok pesantren atau santri juga punya kapasitas. Inilah momentum yang baik, santri harus semangat untuk membangun negeri," ungkap Masduki. 

Sebelum penampilan drama kolosal, peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Tugu Pahlawan ini, diawali dengan istigasah dan doa bersama. Masduki mengungkapkan, doa itu sengaja digelar di Tugu Pahlawan sebagai tanda mendoakan para pejuang yang gugur.

"Sebelum malam ini, kami sudah menggelar Napak tilas sebagai rangkaian peringatan Hari Santri," ucapnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved