Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Siswa MI di Banyuwangi

Kepergian Bocah 7 Tahun Korban Penganiayaan dan Pelecehan Menyayat Hati, Sempat Tanya Surga

Belum juga sempat penjelasan tentang taman-taman indah di surga itu bisa disampaikan sang kakek, DCNA (7) sudah pergi untuk selama-lamanya

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Aflahul Abidin
Tulisan korban di dinding rumah, kepergian bocah korban penganiayaan dan pelecehan di Banyuwangi menyayat hati 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - "Mbah, apa benar kata Bu Guru, kalau rajin salat, kalau nanti mati masuk surga?"

"Iya."

"Mbah, apa benar di surga banyak taman-taman yang indah?"

"Waduh, Mbah tidak bisa menjelaskan. Kapan-kapan, ya."

Belum juga sempat penjelasan tentang taman-taman indah di surga itu bisa disampaikan sang kakek, DCNA (7) sudah pergi untuk selama-lamanya.

Baca juga: Sekolah Anak 7 Tahun di Banyuwangi yang Meninggal Dianiaya Berduka, Kepsek : Anak yang Berprestasi

Percakapan tersebut terjadi tiga hari sebelum DCNA merenggang nyawa akibat kekerasan seksual dan penganiayaan.

Siswi madrasah ibtidaiyah kelas I itu tewas dengan kondisi menggenaskan. Alat vitalnya rusak dan kepalanya bocor.

Ia ditemukan tewas berseragam sekolah di lahan kebun 150 meter dari rumahnya di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (14/11/2024).

Kematian bocah periang itu mengejutkan pihak keluarga. Kejadian terjadi saat ia dalam perjalanan pulang sekolah.

Baca juga: Pilu Orang Tua di Banyuwangi Temukan Anak Tak Bernyawa Sepulang Sekolah, Polisi Ungkap Kronologi

Diduga, DCNA mendapat kekerasan seksual dan fisik oleh seseorang yang hingga saat ini belum terungkap identitasnya.

Kakek DCNA, Sutrisno, mengenang cucunya sebagai anak yang sopan dan mandiri. Meski baru berusia 7 tahun, bocah itu sudah terbiasa mencuci baju sendiri. Bahkan sering membantu sang ibu memasang jemuran di teras rumah.

Selain itu, DCNA juga anak penyayang keluarga. Sehari sebelum tewas, ia menuliskan nama anggota keluarganya di dinding rumah bagian depan dengan menggunakan spedol.

Baca juga: BREAKING NEWS - Bocah MI di Banyuwangi Tewas Diduga Usai Alami Kekerasan Seksual dan Penganiayaan

"Saya juga sering dibikinkan kopi. Anak itu tidak pernah nakal. Tidak pernah aneh-aneh. Tiap hari dia main di rumah bersama kakaknya. Kalau sudah waktunya pulang sekolah, ya pulang. Tidak pernah mampir mampir," terang Sutrisno, di rumah duka, Kamis (14/11/2024).

Oleh karena itu, ibu dan ayah DCNA gelisah saat anaknya tak kunjung ke rumah meski waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB, Rabu lalu.

Jam pulang sekolah untuk kelas I, yakni pukul 10.00 WIB. Biasanya paling lambat, bocah itu akan tiba di rumah sekitar setengah jam kemudian. Ia menaiki sepeda menempuh jarak sekitar 1 kilometer (km) melewati jalan perkebunan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved