Berita Surabaya
BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob Tinggi di Surabaya, Warga Pesisir Harus Waspada
Pesisir Surabaya harus waspada memasuki pertengahan Desember. Diprediksi, banjir rob akan melanda kawasan ini memasuki hingga akhir tahun.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pesisir Surabaya harus waspada memasuki pertengahan Desember. Diprediksi, banjir rob akan melanda kawasan ini memasuki hingga akhir tahun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, banjir rob ditimbulkan adanya fenomena bulan purnama (full moon) yang terjadi di akhir tahun. Berdasarkan pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak, banjir rob di pesisir Surabaya kemungkinan terjadi sangat tinggi.
“Hal itu disebabkan karena fenomena ini bersamaan dengan musim hujan," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno.
Hal ini berbeda dengan fenomena banjir rob di momen sebelumnya. "Artinya, apabila kejadian banjir robnya di musim hujan, maka akan menambah ketinggian airnya itu,” tambah Sutarno.
Diprediksi, banjir rob bakal terjadi mulai saat ini hingga 18 Desember mendatang. Dari pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak, air rob mulai naik pada pukul 19.00 hingga 23.00 WIB.
Berdasarkan data dari BMKG Maritim Tanjung Perak, tiga wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob. Diantaranya, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (ketinggian pasang maksimum mencapai 130-150 cm), wilayah Surabaya timur (ketinggian pasang maksimum mencapai 130-140 cm), dan Surabaya barat (ketinggian pasang maksimum mencapai 120 cm).
Baca juga: Puncak Air Laut Pasang, Satu Jam Banjir Rob Rendam Sejumlah Desa di Gresik
"Masyarakat di kawasan pesisir harus waspada. Terutama, para nelayan tambak karena bisa menyebabkan kerugian karena kena banjir rob. Sehingga perlu adanya pengaman di bagian atasnya jika terjadi rob,” tambah Sutarno.
Mengantisipasi dampak lebih besar, masyarakat dapat membersihkan saluran di masing-masing wilayahnya. Sehingga, aliran air dapat mengalir sekaligus mengantispasi volume air menjadi tinggi dan menyebabkan terjadinya banjir.
“Terutama yang akan sangat terdampak itu di Jalan Kalianak dan Krembangan, dekat pom bensin itu bisa sampai tinggi (airnya). Karena ini (ketinggian) maksimumnya bisa sampai 150 sentimeter,” imbau Sutarno.
“Banjir rob ini akan mengganggu bongkar muat di pelabuhan, terutama banjir rob ini akan mengganggu kapal roro, karena kan mereka memuat mobil nah itu membahayakan. Nah, ini bakal terjadi hampir seminggu,” jelasnya.
Dalam sebulan, banjir rob bakal terjadi sebanyak 2 kali. Pertama pada pekan ini, sedangkan yang kedua terjadi pada akhir Desember 2024.
“Di akhir bulan nanti ada lagi. Itu juga masih akan disertai hujan, dan puncak hujan itu akan terjadi pada Januari-Februari,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya memberikan peringatan dini kepada seluruh warga dan nelayan di pesisir Kota Pahlawan. BPBD turut menggelar patroli setiap malam hari di pesisir Surabaya.
“Biasanya banjir rob itu (debit air) tertingginya pada pukul 22.00 WIB," kata Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.
"Kami keliling mulai dari barat, seperti Romokalisari, Tambak Sarioso, berlanjut ke arah utara Keputih Tegal, hingga menyusuri sungai-sungai, itu yang sisir, dan ternyata mulai kemarin masih kondisi aman,” kata Hebi.
BPBD juga menyiapkan peralatan evakuasi, seperti perahu, tempat pengungsian, tempat tidur untuk warga, hingga pompa air. Peralatan-peralatan tersebut disiapkan untuk proses evakuasi.
Ketika banjir rob, pihaknya mengantisipasi genangan dapat merusak atau merendam rumah warga di pesisir Surabaya. “Nah, itu kita utamakan kelompok rentan, seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), anak-anak, dan yang orang yang sedang sakit,” ujar Hebi.
Pihaknya juga melibatkan RT dan RW dalam sosialisasi. Warga juga diminta tidak mendirikan bangunan rumah yang berdekatan dengan rob, seperti tepi laut dan sungai.
Menurutnya, pencegahan rob semakin sulit karena semakin tipisnya mangrove. Hal ini berseiring dengan banyaknya tambak.
“Sekarang ini kan juga ada tambak-tambak, nah itu kan menghalangi (penanganan rob), dan itu harusnya mangrove. Karena mangrove itu bagus sekali untuk menangani rob, jadi (air) masuknya nggak langsung begitu, seharusnya itu bukan rumah,” jelasnya.
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.