Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Labore Kolaborasi dengan Perdoski Jadi Skin Educator, Cegah Misinformasi Konten Perawatan Kulit

Labore kolaborasi dengan Perdoski luncurkan program Labore Skin Educator and Research Empowerment, cegah misinformasi konten perawatan kulit.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Labore
Labore dengan sejumlah ahli di bidang kesehatan kulit meluncurkan program Labore Skin Educator and Research Empowerment, Kamis (12/12/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dalam era digital, misinformasi di media sosial, terutama mengenai kesehatan kulit, kerap menjadi tantangan.

Hal ini membuat edukasi yang bersumber dari para ahli semakin relevan dan penting.

Oleh karenanya, merek skincare lokal Labore bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) meluncurkan program Labore Skin Educator and Research Empowerment.

Sebuah program kolaborasi dengan skin expert (ahli kulit) untuk menjadi skin educator (pendidik kulit) dan mengaplikasikan keilmuannya di era digital media sosial.

“Kami hadir untuk menjembatani pengalaman dan pengetahuan dokter kulit kepada pasien agar informasi yang disampaikan lebih mendalam dan kredibel,” ujar Stephanie Lie, Masstige and Advanced Beauty Marketing Senior Group Head ParagonCorp, Kamis (12/12/2024).

Dengan banyaknya edukasi beauty yang beredar, lanjut Stephanie, sering kali masyarakat bingung memilih mana yang benar dan dapat dipercaya. 

Melalui program Skin Educator ini, menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan edukasi yang bertujuan untuk mencerdaskan semua lapisan masyarakat.

Dalam era digital, Labore percaya konten edukasi publik mengenai kesehatan kulit harus dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan etika kedokteran.

Baca juga: Profira Clinic Surabaya Kenalkan Ultherapy Prime, Buat Wajah Tampak Awet Muda Tanpa Operasi

“Kami percaya bahwa review produk dari dokter pesialis kulit memiliki kekuatan untuk membangun kepercayaan masyarakat,” ungkapnya.

Sejumlah ahli dari berbagai subspesialisasi juga diundang untuk berkolaborasi dalam meningkatkan jumlah ahli yang mengadvokasi dan menyebarkan konten edukasi.

Established skin educator seperti dr Danar Wicaksono dan Sp DVE, Claudia Christin, MBBS, Ph D, serta dosen senior Universitas Airlangga Surabaya seperti Prof Dr dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp DVE (K), FINSDV, FAADV menjadi jajaran expert yang menaungi program ini sebagai Skin Advisory Board.

Keterlibatan mereka sekaligus untuk memastikan pesan yang disampaikan relevan, kredibel, dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Sementara Dr dr Hanny Nilasari, Sp D V E, Subsp Ven, FINSDV, FAADV, Ketua Umum Perdoski Pusat menyampaikan, pihaknya terus beradaptasi dengan tren digital.

Perdoski telah membentuk tim media sosial khusus untuk memperkuat peran anggotanya sebagai edukator kesehatan kulit.

“Kami memastikan edukasi yang disampaikan selalu berdasarkan etika kedokteran, bertanggung jawab, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya kolaborasi ini, ia menilai, Labore memahami pentingnya bekerja sama dengan organisasi yang menaungi seluruh dokter spesialis kulit dan kelamin di Indonesia, untuk menciptakan program yang berdampak luas dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Pentingnya peran organisasi profesi dalam mendukung para dokter menjadi semakin krusial, terutama dengan maraknya misinformasi. Kami percaya kesehatan kulit termasuk estetika," ungkap dr Hanny.

Selain mengadakan program Skin Educator, Labore juga berkomitmen untuk mendukung penelitian ilmiah yang berkontribusi pada inovasi produk dan kesehatan masyarakat.

Melalui Labore Research Empowerment Program, pihaknya menyediakan platform kolaboratif bagi para dokter kulit, baik dari Indonesia maupun global, untuk menciptakan penelitian dan inovasi produk.

Program ini juga bertujuan meningkatkan eksposur global dengan berpartisipasi untuk mempublikasikan hasil research dan edukasi para ahli.

“Kami berharap lebih banyak penelitian yang dapat ditampilkan, sehingga mendukung kemajuan penelitian untuk memberikan solusi permasalahan kulit konsumen di Indonesia,” ujar Stephanie.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved