Berita Viral
Dituduh Curi Handphone, Santri di Boyolali Disiram Bensin & Dibakar Tamu: Pelaku Seorang Guru
Pelaku yang juga tamu ponpes nekat menyiramkan bensin ke tubuh korban, kemudian membakar.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dituduh mencuri handphone, seorang santri di Boyolali, Jawa Tengah, dibakar, Senin (16/12/2024) malam.
Ia dituduh mencuri handphone milik adik dari si pelaku di sebuah ruang tamu ponpes.
Usut punya usut, pelaku merupakan seorang guru.
Baca juga: Warga Rohingya Diusir Warga saat Minta Rambutan, Pemilik Kebun Tak Nyaman: Kalian Pulang Semua
Sedangkan korban berinisial SS adalah santri Pondok Pesantren atau Ponpes Darusy Syahadah, Simo, Boyolali.
Korban merupakan santri kelas 1 Kulliyatul Mu'allimin Tahfizhul Qur'an (KMT), asal Sumbawa, NTB.
Pimpinan Ponpes Darusy Syahadah, Qosdi Ridwanullah, membenarkan insiden tersebut.
"Jadi kemarin malam ada tamu, kakak dari salah satu santri. Dia menuduh korban telah mencuri telepon genggam milik adiknya," ujar Qosdi pada Selasa (17/12/2024).
Meski sudah dijelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, pelaku tetap menginterogasi SS dan mengancam pakai kekerasan.
Situasi semakin memanas ketika pelaku nekat menyiramkan bensin ke tubuh korban.
Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian membakar bensin yang telah disiramkan.
Api pun melalap bagian kaki korban, menyebabkan luka bakar serius dari paha hingga ke bawah.
Akibatnya, hampir seluruh bagian kaki dari SS terkena luka bakar setelah disiram dan dibakar oleh tamu.
Saat ini, pihak ponpes dan keluarga korban mengecam keras tindakan tersebut dan berharap pihak berwenang segera menindak tegas pelaku.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif serta kronologi lebih lanjut.

Sementara itu, korban yang merupakan santri asal Sumbawa ini mengalami luka bakar serius.
Ia menjadi korban kekerasan berupa pembakaran oleh GSD (21), seorang tamu yang merupakan kakak dari salah satu santri di pondok pesantren tersebut.
Insiden ini terjadi pada Senin (16/12/2024) malam ketika GSD, warga Kaliwungu, Kendal, berkunjung ke ponpes.
Kedatangannya awalnya tidak menimbulkan kecurigaan.
GSD meminta adiknya memanggil SS, yang dituduh mencuri telepon genggam miliknya.
Ketegangan mulai meningkat saat GSD membawa SS ke dalam salah satu ruangan tertutup di pondok pesantren.
Dalam ruangan tersebut, ia menginterogasi SS sambil membawa sebotol bensin yang disiapkannya dalam botol bekas minuman kopi.
Menurut keterangan pihak pondok pesantren, pelaku semakin emosional selama proses interogasi.
Baca juga: Kencingi Wajah Wanita Tua Diduga Ibunya Sendiri, Aksi Pemuda Tuai Kecaman, Polisi Diminta Cari
Tanpa peduli penjelasan SS yang membantah tuduhan, GSD menyiramkan bensin ke tubuh SS.
Suasana menjadi semakin mencekam ketika GSD menyalakan korek api dan menyulut tubuh korban yang sudah basah oleh bensin.
Api dengan cepat menyebar, melukai bagian paha hingga kaki korban, juga tangan kiri, leher kanan, dan sebagian pipi kanan.
Peristiwa mengerikan ini berlangsung dalam hitungan detik sebelum korban mendapatkan pertolongan.
Insiden ini sontak menghebohkan warga ponpes dan membuat pihak pondok segera melaporkannya ke Polsek Simo.
"Pelaku langsung kami amankan setelah kejadian," ujar Kanit Reskrim Polsek Simo, Aiptu Dwi Yulianto.

Saat ini, perkara tersebut telah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Boyolali karena korban masih di bawah umur.
Sementara itu, korban segera dilarikan ke RSUD Simo untuk mendapatkan perawatan medis.
Dokter menyebutkan, SS mengalami luka bakar serius yang memerlukan penanganan intensif.
Pimpinan Ponpes Darusy Syahadah, Qosdi Ridwanullah menyatakan bahwa pihaknya sangat terkejut dengan kejadian tersebut.
"Awalnya kami tidak menyangka tamu tersebut memiliki niat buruk."
"Dia datang dengan dalih menuduh korban mencuri HP. Namun, tindakan seperti ini sungguh tidak bisa dibenarkan," ungkapnya.
Pihak kepolisian berjanji memproses kasus ini hingga tuntas.
Sementara masyarakat berharap, korban SS segera pulih dari luka fisik maupun trauma psikologis akibat kejadian tersebut.
Baca juga: Tenangkan Ibu-ibu yang Nangis di Tengah Jalan Diduga Depresi, Aksi Driver Ojol Banjir Pujian
Sementara itu di tempat lain, seorang istri bernama Elis Agustina Yotha bernasib nahas setelah dibakar oleh suaminya sendiri.
Kasus ini viral pada Minggu (15/12/2024), namun peristiwanya terjadi pada 1 Desember 2024 lalu.
Pemicu aksi nekat suami TNI bakar hidup-hidup istrinya itupun ternyata sepele.
Suami korban diketahui merupakan oknum anggota TNI AU berinisial Serka MM.
Dia merupakan prajurit yang bertugas di Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua.
Persoalan terkait charger HP diduga menjadi pemicu Serka MM diduga melakukam pembakaran terhadap istrinya tersebut.
Menurut keterangan keluarga korban, insiden bermula dari perselisihan kecil terkait pengisian daya ponsel.
Pelaku diduga mengancam korban dengan martil, kemudian menyiramkan minyak tanah ke tubuh korban yang masih mengenakan pakaian.
Tidak berhenti di situ, pelaku dilaporkan menyalakan api dengan korek, hingga menyebabkan korban terbakar.
"Dalam kondisi terbakar, Elis berlari ke belakang rumah untuk menyelamatkan diri dan berhasil ditolong oleh tetangga," ungkap kakak korban, Daud Zamuel Yotha, Senin (16/12/2024), melansir Kompas.com.
"Saat ini, kondisi korban dalam penanganan intensif di rumah sakit, dan pihak keluarga meminta proses hukum yang tegas terhadap pelaku," tambah dia.
Daud mewakili keluarga korban meminta pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini, agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Kejadian ini menjadi perhatian serius, terutama karena pelaku merupakan oknum anggota TNI AU yang memiliki tanggung jawab menjaga keamanan dan melindungi masyarakat.
"Keluarga korban berharap keadilan dapat ditegakkan, serta mengimbau dukungan dari masyarakat dalam menghadapi situasi ini," harapnya.

Sementara itu, Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Mokh Mukhson melalui keterangan tertulis menjelaskan, pihak Lanud Silas Papare telah mengambil langkah dengan melakukan perawatan terhadap korban di RSUD Yowari, selama dua minggu.
Pada Sabtu 14 Desember 2024, kondisi korban membaik dan korban dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari.
Korban sempat dirawat di RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura, sebelum dinyatakan meninggal pada Minggu (15/12/2024).
"Pada hari Minggu, 15 Desember 2024, sekitar pukul 16.00 WIT, pasien mengalami penurunan kondisi."
"Saturasi oksigen dan tekanan darah pasien turun. Sekitar pukul 16.30 WIT, pasien henti jantung dan dilakukan resusitasi jantung paru."
"Pada pukul 16.57 WIT, pasien dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.
Mukhson mengatakan, Lanud Silas Papare memberikan perhatian khusus kepada korban, dengan mendukung kebutuhan selama proses pemulasaraan, persemayaman hingga penguburan.
"Lanud Silas Papare telah mengambil tindakan kepada Serka MM dengan mengamankan yang bersangkutan di Satpomau Lanud Silas Papare, hingga saat ini, untuk menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Boyolali
Ponpes Darusy Syahadah
Qosdi Ridwanullah
santri dibakar tamu pondok pesantren
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Harta Ahmad Sahroni yang Dijarah Warga Imbas Ucapan 'Tolol', ada Jam Richard Mille Rp 11,7 Miliar |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Diduga Kabur ke Singapura saat Demo, Ferry Irwandi: Pengecut Bermental Culun |
![]() |
---|
Puan Maharani Minta Maaf, Janji DPR Berbenah usai Tragedi Affan Driver Ojol Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Polisi Sebut Aksi Demo sudah Anarkis, Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri untuk Bertindak Tegas |
![]() |
---|
Rantis yang Lindas Driver Ojol Affan Punya Titik Buta dan Langgar Prosedur, Berbahaya di Kerumunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.