Berita Viral
Sosok Perekam Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan Kini Menghilang, Disebut Ketakutan, Ada Ancaman?
Perekam karyawan yang dianiaya anak bos toko roti kini menghilang. Korban mengatakan temannya itu ketakutan.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kondisi perekam anak bos toko roti yang menganiaya karyawan.
Sosok perekam peristiwa ini ternyata teman korban sendiri.
Berkatnya, tindak kekerasan ini viral di media sosial dan diproses oleh polisi.
Sekarang publik mempertanyakan keberadaannya.
Menurut korban, Dwi Ayu Darmawati, temannya itu ketakutan.
Pertanyaan lain pun muncul: apakah ada unsur ancaman terhadap saksi?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Tak Hanya Dwi Ayu, Ternyata Ada Korban Lain Dianiaya Anak Bos Toko Roti: Sebelum Saya Banyak
Untuk diketahui sebelumnya, Dwi Ayu Darmawati dianiaya George Sugama Halim, anak bos di tempatnya bekerja.
Ayu dianiaya dengan cara dilempar patung, kursi, mesin edc hingga loyang kue.
Penganiayaan itu mengakibatkan dahi Ayu terluka dan mengeluarkan darah.
Kejadian itu terjadi di Lindayes Patisserie and Coffee, kawasan Cakung, Jakarta Timur pada 17 Oktober 2024.
Pelaku baru ditangkap oleh penyidik setelah video penganiayaan itu viral di media sosial.
Menurut Ayu, video itu direkam oleh teman tempat ia bekerja.
Namun Ayu kini tidak tahu di mana keberadaan Cika.
"Cika yang videokan, sekarang dia hilang dan kabur karena ketakutan," kata Ayu dikutip dari Metro TV, Kamis (19/12/2024).
Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipalu mengatakan, saat melaporkan kejadian itu Ayu tidak membawa bukti rekaman video yang viral di media sosial.
Baca juga: Nasib Pengacara Tipu Karyawan yang Dianiaya Bos Toko Roti, Polisi Minta Maaf Terlambat Tangani Kasus
"Dalam penanganan kasus ini kita bertindak normatif karena pada saat kejadian hanya membawa bukti baju," kata Nicolas.
Ayu pertama kali membuat laporan ke Polsek Pulogadung, namun ditolak karena peristiwa itu terjadi di Cakung.
Kemudian saat melapor ke Polsek Cakung, Ayu kembali diarahkan ke Polres Jakarta Timur karena tidak ada penyidik polwan.
Di Polres Jaktim, Ayu diantar ke rumah sakit untuk dilakukan visum.
"Setelah visum pulang, ada prosedur administrasi, tanggal 19 penyidik mengirim surat klarifikasi ke Mba Ayu. Mba Ayu datang tanggal 1 November bersama pengacara," kata Nicolas.
Saat itu menurut dia, penyidik tidak tahu bahwa ada video saat penganiayaan.
"Kami tidak tahu bahwa ada video dan foto-foto, coba seandainya langsung dikasih ke penyidik, kan meyakinkan penyidik, tinggal kita cari tambahan satu saksi lagi cukup," jelasnya.
Ia mengatakan, penyidik mengundang saksi yakni ibu pelaku dan Cika.
"Dua orang kita undang klarifikasi, ibu (pelaku) itu bilang sibuk tolong diundur. Sedangkan temannya Ayu, kita telepon, dia berjanji besok datang, ditelepon undur minggu depan, sampai saat ini temannya belum datang," tutur Nicolas lagi.
Saat ditanya apakah ada ancaman kepada Cika dari pelaku, Nicolas belum bisa memastikan.
Baca juga: Rezeki Karyawan yang Dianiaya Anak Bos Toko Roti, Kini Dapat Kerja Lagi dan Dikuliahkan Sampai Lulus
Kondisi toko roti usai anak pemilik aniaya karyawan
Inilah kondisi terkini toko roti usai anak pemilik aniaya karyawan.
Banyak karyawan mengundurkan diri akibat peristiwa tersebut.
Pada Senin (16/12/2024), toko pun cenderung sepi pengunjung.
Seperti diketahui, anak pemilik toko roti Lindayes, George Sugama Halim, melakukan kekerasan terhadap Dewi Ayu Darmawati pada Oktober 2024 lalu.
Hal ini lantas menarik perhatian publik sampai-sampai viral di media sosial.
Kini, George telah ditangkap polisi dan akan melaksanakan tes kejiwaan.
Tak hanya George, toko roti milik orang tuanya juga menjadi atensi publik.
Toko roti cabang Cakung ini berada di sisi Jalan Raya Penggilingan, tepat di seberang klinik.
Saat Tribunnews.com berkunjung, Senin (16/12/2024), toko roti cenderung sepi pembeli.
Sejak pukul 12.00 hingga 14.30 WIB, hanya terlihat dua orang pembeli.
Bagian dalam toko didominasi cat hijau tua.
Dari pintu masuk dapat terlihat, di ruangan sebelah kiri terdapat 5 meja yang masing-masing memiliki empat kursi, dan diperuntukkan bagi pelanggan yang ingin menyantap langsung di tempat.
Kemudian, di ruangan sebelah kanan merupakan tempat etalase-etalase berisi berbagai varian roti dan kue diletakkan.
Baca juga: Ngaku Kebal Hukum, Anak Bos Toko Roti Aniaya Pegawai Ditangkap, Polisi Beber Alasan Laporan Mandek
Mulai dari roti kecil hingga kue yang kerap digunakan untuk perayaan hari ulang tahun seseorang tersedia di toko ini.
Adapun di seberang pintu masuk adalah meja kasir.
Di balik meja kasir terdapat pintu yang mengarah ke bagian dapur dan kantor toko Lindayes.
Saat itu, ada sebanyak 7 pegawai yang sedang mengemas roti-roti pesanan untuk diantar ke pelanggan.
Empat dari tujuh pekerja merupakan pegawai baru.
Para pegawai baru tersebut mengenakan seragam kemeja putih dan celana hitam. Keempatnya merupakan pegawai perempuan.
Seorang pegawai Toko roti Lindayes mengungkapkan, ada beberapa karyawan yang mengundurkan diri atau resign setelah kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan anak pemilik toko, GSH, terhadap seorang karyawati berinisial DA, yang berlangsung dua bulan sebelum kasus tersebut viral di media sosial.
"Ini beberapa karyawan baru masuk menggantikan yang keluar kemarin. Jadi, setelah kejadian itu memang banyak yang resign," kata seorang pegawai pria yang mengenakan kemeja warna biru muda kepada Tribunnews.com.
Ia membenarkan kasus dugaan penganiayaan terjadi di toko Lindayes cabang Cakung ini.
Namun, pria tersebut enggan menceritakan lebih lanjut soal kronologi kejadian yang melibatkan anak pemilik toko tersebut, lantaran saat kejadian dia tidak berada di lokasi.
Pegawai pria tersebut mengatakan, penjualan di toko roti Lindayes tergolong stabil, setelah ditimpa kabar buruk yang viral di media sosial perihal kasus yang melibatkan anak dari pemilik toko tersebut.
Sementara itu, suasana sepi pembeli juga terasa di toko roti Lindayes cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (16/12/2024).
Interior outlet toko Lindayes di Kelapa Gading lebih mewah daripada cabang Cakung.
Toko roti itu buka di ruko berlantai tiga.
Lantai satu toko berisi berbagai varian roti, kue-kue, dan es krim gelato bermacam rasa. Kasir dan beberapa meja dan bangku juga ada di ruangan yang berbentuk persegi panjang tersebut.
Dinding ruangan lantai satu menggunakan wallpaper bermotif batu alam, yang dipadukan dengan cat warna putih.
Ornamen-ornamen khas Hari Raya Natal terlihat terpasang di sejumlah bagian ruangan.
Baca juga: Nasib Nahas Wanita Muda Kehilangan Motor di Parkiran Toko Roti di Surabaya, Rekaman CCTV Kuak Pelaku
Kemudian, lantai dua toko digunakan sebagai ruangan non-smoking. Meja dan kursi di ruangan ini lebih banyak daripada di lantai satu toko.
Selanjutnya, lantai tiga toko berupa rooftop dan smoking area, yang memungkinkan pelanggan untuk makan di tempat dengan suasana semi outdoor.
Hanya terdapat seorang pegawai pria di toko roti Lindayes outlet Kelapa Gading. Ia bertugas menjadi pramusaji sekaligus kasir di toko itu.
"Saya baru kerja tiga minggu kurang lebih di sini," ungkap pegawai pria itu.
Katanya, Senin ini, penjualan roti dan kue di outlet Kelapa Gading sepi. Baru ada satu pembeli sejak toko buka, pada pagi hingga pukul 16.00 WIB.
-----
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
Jakarta Timur
anak bos toko roti aniaya karyawan
Lindayes
sosok perekam anak bos toko roti aniaya karyawan
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita viral
Rekam Jejak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, Rangkap Jabatan Menpora hingga 2027: Aturan FIFA Boleh |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG, Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Jangan Saling Menyalahkan |
![]() |
---|
Siasat Licik Oknum ASN Tilap Uang Pajak Rp 321 Juta, Ketahuan saat Pelaku Bolos Kerja |
![]() |
---|
Biasa Isi BBM di SPBU Swasta, Mobil Lexus Mogok usai Pakai Pertamax, Biaya Perbaikan Rp 1,8 Juta |
![]() |
---|
Ingin Jadi Sopir Truk Imbas Ucapan Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Tampil Jual Es Batu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.