Berita Viral
Kisah Bus Pariwisata Tetiba Tersesat di Kuburan Warga, Tak Ada Jejak Ban, Berawal Lihat Google Maps
Viral bus pariwisata tersesat di kuburan warga gegara mengikuti arahan Google Maps.
TRIBUNJATIM.COM - Tersesat gegara Google Maps kembali terjadi.
Kali ini momen tersebut viral di media sosial dan menarik perhatian publik.
Bagaimana tidak?
Bus pariwisata ini tersesat di kuburan warga.
Anehnya, jejak ban bus tak terlihat di sekitar pemakaman.
Pengemudi pun mengaku tak sadar sudah tiba di kuburan.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Bermodal Cari Sasaran di Google Maps, Pria Berjaket Ojol ini Rampok Toko Emas Demi Bisa Nikahi Pacar
Peristiwa mistis kendaraan roda empat yang disesatkan perjalanannya di malam hari kembali terjadi. Kali ini di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan pendaki gunung disesatkan rutenya saat melintasi kawasan Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar di Kabupaten Wonosobo.
Peristiwa ini diduga terjadi pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Dalam sebuah unggahan video pendek di Instagram, bus tersebut disesatkan rutenya saat menggunakan peta (map) di smartphone.
Tahu-tahu, bus sudah melintang terparkir di tengah kuburan warga tanpa bisa bergerak.
Bus berwarna kuning itu kemudian jadi tontonan warga Desa Kwadungan.
Tidak ada jejak jalan tanah yang rusak atau tergerus oleh roda bus. Begitu juga rerumputan di sekitarnya.
Berikut narasi di postingan akun @kejadiantemanggung di Instagram hari ini:
Ijin lapor min
Baca juga: Pulang Kondangan, Apes Nasib Wanita Tersesat di Pegunungan usai Ikuti Google Maps, Dijemput Damkar
Ini ada kejadian supir bis membawa rombongan pendaki mau naik ke sumbing disasarkan sama map terus sadar-sadar dah di tengah kuburan. Kondisi bis dan rombongan aman.
Lokasi di pencar atas, kwandungan, Kalikajar, Wonosobo (28/12/2024).
Peristiwa bus disesatkan perjalanannya pernah menimpa bus antarkota antarprovinsi (AKAP) PO Pahala Kencana di hutan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, belasan tahun lalu.
Peristiwa serupa juga pernah menimpa bus AKAP PO Sudiro Tungga Jaya jurusan Ponorogo-Jakarta yang tersesat di hutan kawasan pegunungan Tunggangan di Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada 19 Oktober 2019.
Saat itu bus tersebut mengalami kesulitan keluar dari medan jalan terjal di kawasan pegunungan Tunggangan.
Bus harus bermalam di hutan dan baru keesokan paginya bus bisa lolos dari hutan tersebut dengan dibantu warga lokal.
Baca juga: Desa Karyomukti Pekalongan Ganti Jadi Kantor Desa SDM Terendah di Google Maps, Imbas Maling Bebek
Satu keluarga kecelakaan setelah ikuti Google Maps
Nasib pilu terjadi pada satu keluarga asal Yogyakarta di Bali, Senin (16/12/2024).
Keluarga beranggotakan empat orang ini mengalami kecelakaan setelah mengikuti Google Maps.
Tiga orang dilaporkan luka, sementara satu tewas.
Ternyata jalan yang mereka lalui tersebut dikenal rawan kecelakaan.
Kejadian ini berlangsung di jalur Tigawasa di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Hal ini diungkap langsung oleh Kapolsek Banjar, Kompol I Gede Putu Semadi.
kecelakaan itu terjadi pada Senin (16/12/2024) sekitar pukul 10.30 Wita.
Ia mengatakan, rombongan keluarga asal Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ini melewati jalur Tigawasa karena mengikuti Google Maps.
Mereka menumpangi sepeda motor Honda PCX dengan nomor polisi DK 3102 ADI dari arah Kota Denpasar menuju Lovina, Buleleng. Terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anaknya. Motor tersebut dikemudikan Prapto Dwi Prasetyo (31).
"Pengemudi diarahkan Google Maps lewat jalur Tigawasa. Jalanan ini kondisinya menurun curam dan berbelok-belok," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (18/11/2024).
Sesampainya di lokasi kejadian, motor yang dikemudikan Prapto mengalami rem blong.
Pria tersebut tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya. Hingga oleng ke kanan jalan dan mengakibatkan kecelakaan tunggal.
Baca juga: Desa Karyomukti Pekalongan Ganti Jadi Kantor Desa SDM Terendah di Google Maps, Imbas Maling Bebek

Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu segera menolong para korban dan dilarikan ke RS Parama Sidhi Singaraja.
Prapto dan anak pertamanya yang masih berumur 7 tahun mengalami luka ringan. Lalu anak keduanya yang berusia 5 tahun mengalami luka berat.
Adapun istri Prapto, Karlina Januarti Wahyudin (29), tewas akibat kecelakaan tersebut.
"Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Parama Sidhi Singaraja," ungkapnya.
Semadi mengungkapkan, jalur Tigawasa kerap menjadi pilihan bagi pengemudi dari arah Kota Denpasar yang hendak menuju Lovina, Buleleng.
Jika menggunakan aplikasi Google Maps akan direkomendasikan jalur ini dengan rute tercepat.
Namun, polisi meminta masyarakat yang belum hapal menghindari jalur ini. Sebab, banyak tanjakan dan kelokan yang cukup ekstrem.
Tanjakan itu cukup berbahaya jika dilalui pengemudi yang belum hafal maupun kendaraan besar. Di lokasi ini juga kerap terjadi kecelakaan akibat pengemudi tidak menguasai medan.
Ia menyarankan pengendara sebaiknya memilih jalur utama Denpasar - Singaraja dengan melewati jalan shortcut.
Baca juga: Sebelumnya Harus Pakai Rakit, Keputusan Sunardi Bangun Jembatan Rp250 Juta, Terkuak Alasan Bertahan
Kecelakaan serupa juga dialami oleh satu keluarga asal India.
Satu keluarga tewas setelah mobil yang mereka tumpangi tercebur ke sungai.
Lebih tepatnya, kejadian ini berlangsung di negara bagian Uttar Pradesh, India, Minggu (24/11/2024).
Ketika itu, mengikuti Google Map, mereka mengendarai mobilnya ke jembatan yang terputus, sehingga jatuh ke dasar sungai.
Kepolisian setempat melakukan investigasi atas insiden ini.
Namun mereka meyakini Google Maps yang telah mengarahkan mereka mengambil rute tersebut.
Dikutip dari BBC Internasional via kompas.tv, Jumat (29/11/2024), bagian jembatan dilaporkan runtuh awal tahun ini karena banjir.
Meski penduduk setempat mengetahui hal ini dan menghindari jembatan, ketiga pria tersebut tidak menyadarinya karena mereka berasal dari luar daerah tersebut.
Tidak ada barikade atau papan tanda yang menunjukkan bahwa jembatan tersebut terputus.

Baca juga: Truk Muat Furniture 10 Ton Gagal Nanjak 2 kali, Jalur Lama Nglowo-Sarangan Tutup, Ikut Google Maps
Pihak otoritas telah memanggil empat teknisi dari departemen jalanan negara bagian, dan pejabat Google Maps yang tak disebutkan namanya ke dalam gugatan pidana kepolisian atas pembunuhan yang patut disalahkan.
Juru bicara Google mengungkapkan mereka telah bekerja sama untuk penyelidikan tersebut.
Kecelakaan tragis tersebut menyoroti buruknya infrastruktur jalan di India dan memicu perdebatan apakah aplikasi navigasi seperti Google Maps ikut bertanggung jawab atas insiden itu.
Google Maps sendiri merupakan aplikasi navigasi paling popular di India dan identik dengan GPS, sistem navigasi radio berbasis satelit.
Aplikasi ini dilaporkan memiliki sekitar 60 juta pengguna aktif dan menyaksikan sekitar 50 juta pencarian dalam seharian.
-----
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
Bus Pariwisata
Jawa Tengah
kuburan
Google Maps
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ulah Pria Masuk ke Pekarangan Rumah Bikin Warga Satu Kampung Sampai Giliran Jaga Malam |
![]() |
---|
Tawa Putri Gus Dur Tanggapi Bendera One Piece, Alissa Wahid Singgung Pemerintah: Jangan Over Reaktif |
![]() |
---|
Hukuman Pelempar Batu Rumah Warga yang Tak Beri Sumbangan, Sempat Mengelak |
![]() |
---|
Kepincut Gaya-gayaan, Mahasiswi Utang Rp7 Juta 2 iPhone Sewaan, Menghilang saat Ditagih |
![]() |
---|
Syarat Pengibaran Bendera One Piece di Jawa Barat, Dedi Mulyadi: yang Penting Atasnya Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.