Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok AKP Asep Iwan Kurniawan, Kapolsek yang Bantah Tolak Permintaan Pendampingan Bos Rental Mobil

Sosok AKP Asep Iwan Kurniawan, Kapolsek yang membantah pihaknya menolak permintaan pendampingan bos rental mobil. Ia disorot setelah kasus penembakan

Editor: Torik Aqua
Kolase tangkapan layar
Sosok AKP Asep Iwan Kurniawan yang disorot setelah viralnya kasus penembakan bos rental mobil 

Setelah serangkaian tembakan, para pelaku langsung melarikan diri dengan dua mobil.

Kronologi Lengkap Kejadian 

Awalnya Ajat Sudrajat menyewa mobil milik Ilyas Abdurrahman. 

Mobil tersebut dipinjam selama tiga hari mulai Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025). 

Namun pada Rabu (1/1/2025), komunikasi dengan Ajat tiba-tiba terputus sebelum kejadian penembakan.

Hal ini diungkap oleh anak kedua korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Rizky Agam S (24).

Rizky menjelaskan bahwa sebelum berangkat untuk melacak mobilnya, dia mencoba menghubungi Ajat melalui WhatsApp. 

Namun, nomor tersebut sudah tidak aktif.

Selain itu, kecurigaan diperkuat karena tiga GPS yang dipasang di mobil Brio, dua diantaranya sudah terpotong di daerah Pandeglang.

Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil tersebut

Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, Pandeglang, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU. 

"Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, 'Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak lo,' sambil nodong senjata," ujar Agam dikutip dari Tribun Sumsel, Jumat (3/1/25). 

Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya. 

Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer. 

Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. 

Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata. 

"Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali. Saya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya mendapati ayah saya sudah terkena tembakan," ungkap Agam. 

Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan. 

Insiden tersebut juga menyebabkan satu anggota tim rental mengalami luka tembak serius. 

Peristiwa naas ini diketahui dari unggahan di akun Twitter @rentalmobilcikarang1 yang dibagikan pada 2 Desember 2025.

Dalam unggahan tersebut ia membagikan video saat pengusaha mobil rental tersebut terkapar lantaran tembakan dari pelaku penggelapan.

"Pengusaha rental mobil (rekan kami) ditembak oleh pelaku kejahatan penggelapan unit rental mobil, korban penembakan ada 2 orang, 1 rekan kami meninggal dunia, 1 terluka dan dibawa ke rumah sakit di daerah Tangerang," tulisnya.

Tak hanya video detik-detik penembakan, namun juga diperlihatkan tampang dari pelaku penggelapan dan penembakan pengusaha mobil rental tersebut.

Bahkan tertera juga KTP dari pelaku penggelapan yang menggunakan identitas bernama Ajat Supriatna, dengan usia 32 tahun.

Kini Ajat Sudrajat mendadak hilang bak ditelan bumi usai kasus penembakan

Meski bukan dirinya yang menjadi pelaku penembakan terhadap Ilyas, namun dirinya lah yang menjadi pemicu awal kejadian penembakan tersebut. 

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian.

Klarifikasi Kapolsek Cinangka 

Terkait hal tersebut, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah tuduhan bahwa pihaknya menolak permintaan pendampingan dari korban.

Pihaknya tidak mau gegabah karena menyangkut keselamatan anggota dan juga korban yang minta pendampingan.

"Itu narasi bahwa menolak pendampingan itu tidak benar. 

Yang ada itu kami tidak mau gegabah untuk mendampingi hal itu," jelasnya dilansir dari Kompas.com.

Asep menyebut korban datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 WIB dan mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil.

Petugas kemudian meminta dokumen atau surat-surat kendaraan yang hendak dikejar, namun korban tidak dapat menunjukkan dokumen tersebut.

"Dia kan minta didampingi, tapi kami juga punya kewajiban untuk menanyakan dokumen kendaraan. Kemudian hal ihwalnya seperti apa, ya kan?" katanya lagi.

Asep menegaskan, pihaknya tidak menolak pendampingan, melainkan hanya menjalankan prosedur operasional standar (SOP) dengan meminta dokumen kendaraan.

Korban sempat mengaku akan mengambil surat, tetapi tidak kunjung kembali.

Tak lama kemudian, Asep mendengar kabar mengenai penembakan di rest area Balaraja. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved