Berita Viral
19 Tahapan Pabrik Uang Palsu UIN Alauddin, Andi Ibrahim Koordinator Tempat & Syahruna Operator Mesin
Pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar ternyata punya 19 tahapan. 19 Tahapan tersebut harus dilalui dengan baik.
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap ada 19 tahapan dalam kasus pabrik uang palsu UIN Alauddin.
Andi Ibrahim berperan sebagai koordinator.
Sementara Syahruna menjadi operator mesin.
19 Tahapan tersebut harus dilalui dengan baik agar uang palsu yang dihasilkan betul-betul mirip uang asli.
Dosen UIN Alauddin Makassar sekaligus Kepala Perpustakaan Dr Andi Ibrahim bertugas sebagai koordinator.
Ada pun operator mesin dipercayakan kepada Syahruna.
Syahruna adalah anak buah dari Annar Sampetodin, pengusaha asal Jalan Sunu Kota Makassar.
Jadwal produksi uang palsu dilakukan pada siang hari.
Tujuannya agar tidak menimbulkan kecurigaan petugas keamanan kampus.
Hal itu dibongkar oleh Syahruna, seorang tersangka kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Syahruna menceritakan, ada 19 tahapan yang harus dilewati agar uang palsu siap untuk diedarkan.
Satu saja tahapan tidak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.
"Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang."
"Dari 19 tahapan itu harus lulus semua," urai Syahruna, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (31/12/2024).
Baca juga: Nanang Murka Sertifikat Rumahnya Digadaikan Kades, Uang Rp5 Juta Juga Tak Dibayar, Syok Ditagih Bank
Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.
Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.
Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.
"Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu)," tambahnya.
Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.
Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.
"Sedikit dulu karena itu butuh proses," katanya.
Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.
Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.
Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.
Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.
"Pesan di China semua," tambahnya.
Baca juga: Tagih Uang Barang Rp 24 Ribu, Deni Kurir Paket Malah Nyaris Dihabisi Suami Pelanggan: Minta Pulangin
Bagi tugas
Syahruna dalam kasus ini berperan sebagai operator mesin pencetak uang.
Ia dibantu tersangka lain bernama Ibrahim.
"Ibrahim dia koordinator tempat dan situasi," ujar Syahruna.
Syahruna juga mengaku pabrik uang palsu berada di perpustakaan UIN Makassar.
"Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup," timpalnya.
Syahruna menguraikan, produksi uang palsu dimulai dari jam 11.00 menjelang siang hingga 17.00 sore.
Seminggu sebelum terbongkar, pabrik semakin menggenjot produksinya.
Bahkan, Syahruna harus lembur hingga pagi.
Para pencetak uang palsu ini diperintahkan agar bekerja sesuai jam kantor.
Mereka takut ketahuan karena ada sekuriti yang patroli secara rutin.
Ditambah, saat produksi mesin mengeluarkan suara sehingga bisa menimbulkan kecurigaan.

Baca juga: Polri Bakal Kembalikan Uang Rp2,5 M Hasil Palakan Polisi ke Penonton DWP, IPW: Merosot Kepercayaan
Gunakan mesin cetak khusus
Belakangan terungkap, mesin pencetak uang palsu di UIN Makassar berasal dari China.
Mesin dibeli dengan harga Rp 600 juta.
Syahruna menyebut, mesin memiliki tingkat presisi yang tinggi dibandingkan mesin cetak pada umumnya.
"Tingkat presisi lebih tinggi, lebih akurat. Cuma sayangnya saya belum sempat mahir untuk mempergunakan," sesalnya.
Ada pesanan untuk Pilkada 2024
Syahruna bisa mengoperasikan mesin pencetak uang palsu secara otodidak.
Ia diminta belajar sendiri oleh bosnya, Annar Sampetoding Dalang alias ASS.
Syahruna menyebut tidak ada rencana pabrik ini memproduksi uang asing.
Hanya saja, dirinya sempat mendapatkan orderan uang palsu untuk Pilkada 2024.
"Ada pesanan katanya berapa miliar untuk Pilkada. Saya tidak menanggapi begitu serius," akunya.
Di akhir pengakuannya, Syahruna bersedia bergabung karena dijanjikan mendapatkan bagian uang palsu.
Setiap 10 lembar uang yang diproduksi, dirinya mendapatkan 1 bagian.
"Dijanjikan juga dibelikan tanah dan rumah oleh (tersangka) Ibrahim," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
uang palsu
Tribun Jatim
UIN Alauddin Makassar
Syahruna
TribunEvergreen
Annar Sampetodin
berita viral
jatim.tribunnews.com
Dapat Promo Hotel Rp 130 Ribu, Rama Malah Diusir dari Kamar setelah Ogah Bayar Biaya Tambahan |
![]() |
---|
Dokter Tirta Ajak Lari 20 Km Keluarga Pasien yang Paksa Dokter Syahpri Lepas Masker: Mak Bleng |
![]() |
---|
Tabiat Pria Simpan Puluhan Bangkai Kucing di Freezer karena Malas Ngubur, Pantas Warga Resah |
![]() |
---|
Suami Nekat Jual Istri Rp 300 Ribu Sekali Kencan Demi Kebutuhan Sehari-hari |
![]() |
---|
Menteri Fadli Zon Belum Nonton Merah Putih: One For All, Yakin Niat Pembuat Memajukan Perfilman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.