Berita Banyuwangi
Forkopimda Banyuwangi akan Kumpulkan Pengasuh Ponpes, Cegah Kekerasan di Lingkungan Pesantren
Forkopimda Banyuwangi akan mengumpulkan para pengasuh pondok pesantren untuk mencegah aksi kekerasan di lingkungan ponpes.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Forkopimda Banyuwangi akan mengumpulkan para pengasuh pondok pesantren untuk mencegah aksi kekerasan di lingkungan ponpes.
Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan setelah kasus santri tewas dianiaya para seniornya beberapa waktu lalu.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, Forkopimda Banyuwangi telah menggelar rapat koordinasi untuk membahas rencana tersebut pada Minggu (5/1/2025) malam.
Rapat tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, Majelis Ulama Indonesia, para tokoh agama, hingga lembaga-lembaga yang menaungi permasalahan anak.
Dalam rapat tersebut, pihak-pihak terkait merumuskan prosedur pola pengasuhan di lingkungan pondok pesantren. Pola yang disepakati akan disosialisasikan ke ponpes agar dapat dilaksanakan.
Baca juga: Puluhan Motor dan Mobil Polisi Lalu Lintas Dicek Kapolresta Banyuwangi, ini Hasilnya
"Sudah ada rancangannya. Jadi sudah kami rumuskan beberapa hal. Kami atur sedemikkian rupa agar kekerasan di lingkungan pesantren bisa dicegah. Nanti updatenya kami sampaikan saat sosialisasi ke pondok-pondok pesantren," kata Kapolresta, Selasa (7/1/2025).
Terkait kasus yang menewaskan santri berinisial AR (14) di Ponpes Nurul Abror Al-Rohbaniyin di Kecamatan Wongsorejo, polisi telah menahan enam tersangka. Masing-masing terdiri dari empat tersangka dewasa dan tiga tersangka anak-anak.
Hasil penyelidikan terbaru, polisi belum mendapati adanya peran serta pihak pondok pesantren dalam tragedi memilukan itu.
Baca juga: 6 Hari Koma, Santri Korban Pengeroyokan di Banyuwangi Meninggal, Polisi Tetapkan Enam Tersangka
"Kami sudah memeriksa empat pengasuh ponpes. Jadi memang belum mengarah ke sana. Saat peristiwa terjadi, tidak ada pengasuh di tempat kejadian. Tapi kami masih terus dalami," kata Rama.
Rama juga mengungkapkan hasil penyelidikan terbaru terkait motif pengeroyokan.
Menurutnya, pengeroyokan disebabkan oleh para tersangka yang tak berkenan atas tindakan korban.
Baca juga: Modus Wanita Banyuwangi ini Tipu 4 Lansia hingga Raup Cuan Rp 30 Juta, Sasar Penerima Bansos
"Memang terjadi sesuatu hal yang membuat santri senior tidak berkenan. Itulah yang membuat pemukulan terhadap korban," sambungnya.
Tanaman Cengkeh Alami Kerusakan, Perkebunan di Banyuwangi Lakukan Peremajaan Demi Pulihkan Produksi |
![]() |
---|
Dukung Program Nasional Penanaman 1 Juta Hektare Jagung, Segini Lahan yang Disiapkan Banyuwangi |
![]() |
---|
Cakupan TPS 3R Balak Banyuwangi Kian Meluas, Kini Mengcover 37 Desa di Enam Kecamatan |
![]() |
---|
Handphone Prajurit TNI di Banyuwangi Dicek Mendadak, Antisipasi Judi Online |
![]() |
---|
Aksi Heroik Selamatkan Penumpang, Kru Kapal Dharma Ferry 1 Dapat Penghargaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.