Laga Dewa United vs Arema FC, Pelatih Ze Gomes Genjot Latihan Fisik, Sudah Kantongi Kekuatan Lawan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Arema FC akan menghadapi Dewa United di pekan 18 kompetisi Liga 1 2024/2025 pada 11 Januari 2025 mendatang.

Ini akan menjadi laga perdana Arema FC mengarungi putaran kedua dan laga perdana bagi pelatih mereka Ze Gomes.

Sebagai pelatih baru, Ze Gomes belum banyak mengetahui akan seluk beluk kekuatan tim-tim yang ada di Liga 1.

Oleh sebab itu, dia mulai mempelajari gaya bermain Dewa United, yang akan menjalani lawan perdana sejak menginjakkan kaki di Indonesia.

Demi mencuri poin nanti, Ze Gomes sampai meminta bantuan kepada pelatih kiper Arema FC Thiago Simoes yang merupakan rekannya di Portugal dulu.

Baca juga: Fix, Laga Arema FC vs Persib Bandung akan Digelar di Stadion Soepriadi Blitar

Thiago juga merupakan sosok yang membawa Ze Gomes akhirnya datang ke Indonesia untuk melatih Arema FC.

"Saya sudah mengetahui Dewa United yang akan menjadi lawan kami nanti,"

"Saya sudah komunikasi dengan Thiago,"

Baca juga: Ze Gomes Pikul Beban Berat Tangani Arema FC di Paruh Musim Liga 1 2024/2025

"Karena dia tahu, agar kami dapat membaca permainan mereka," ucap Ze Gomes pada Rabu (8/1/2025).

Demi meraih poin penuh di Tangerang nanti, Arema FC sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari.

Bahkan, Wiliam Marcilio dan kawan-kawan sempat digenjot dengan latihan fisik di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan pada Senin (6/1/2025).

Baca juga: BOLA TERPOPULER: Alasan Manajemen Arema FC Rekrut Ze Gomes hingga Persik Kediri Didenda Rp 50 Juta

Latihan fisik ini merupakan hal lumrah, yang kerap kali dilakukan oleh Arema FC saat menjalani jeda pertandingan yang cukup lama.

Setelah menjalani latihan fisik, para pemain kembali mendapatkan latihan taktik untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

Ada waktu sekitar tiga hari bagi Singo Edan sebelum menghadapi Dewa United nanti.

Baca juga: Arema FC Bakal Salurkan 3 persen Hasil Penjualan Tiket ke Ahli Waris Korban Tragedi Kanjuruhan