Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Isi Pidato Pak Guru Nurudin saat Upacara Sekolah, Murid Tak Terima hingga Bakar Motor: Sakit Hati

Viral di media sosial, siswa bakar motor guru di Sumenep. Pelaku ngaku emosi dengar pidato saat upacara di sekolah.

Editor: Hefty Suud
KOLASE Dok Nur Khalis - pixabay
Murid bakar motor guru di Sumenep, Madura, Jawa Timur, viral di media sosial. Ngaku sakit hati gegara pidato guru saat upacara di sekolah. 

TRIBUNJATIM.COM - Kelakuan murid bakar motor guru di Sumenep, Madura, Jawa Timur, viral di media sosial. 

Korban diketahui bernama Ahmad Nurdin (50), guru honorer SMA Putra Bangsa, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep.

Pelaku diketahui bernama Ahmad Qurtubi (19), tamatan SMA di luar kota yang merupakan pemuda di desa setempat.

Ahmad Qurtubi bakar motor Pak Guru Nurdin karena tak terima isi pidatonya saat menjadi pembina upacara di sekolah

Padahal Ahmad Qurtubi ternyata tak sekolah di tempat Pak Guru Nurdin

Apa isi pidato Pak Guru Nurudin saat jadi pembina upacara pun jadi sorotan, sehingga membuat Ahmad Qurtubi nekat bakar motor. 

Baca juga: Tak Setuju Kebakaran Los Angeles Disebut Karma, Cinta Kuya: Jangan Samakan Pemerintah dengan Warga

Dari keterangan Pak Guru Nurudin, pelaku mencegat korban di akses jalan Dusun Bugis, Desa Pajanannger.

"Kejadian itu sepulang saya dari sekolah, sekitar jam setengah dua siang," tutur Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

"Katanya pelaku tersinggung dengan pernyataan saya saat menjadi pembina upacara di sekolah," ujarnya.

Korban mengaku tidak tahu dari mana pelaku mendengar pernyataannya saat menjadi pembina upacara di sekolah.

Sebab korban tidak menyingung siapa pun dan tidak menyebut nama siapa pun.

"Sambutan saya saat upacara adalah global, kepada semua siswa," katanya.

Saat menyampaikan sambutan, korban berharap seluruh siswa selalu taat pada orang tua dan guru-guru.

Jangan sampai para siswa berani kepada orang tua, apalagi bahkan mengancam untuk membunuhnya.

Sebab ilmunya tidak akan berkah ketika sudah di tengah-tengah masyarakat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved