Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Beda 41 Tahun, Pria Nikahi Nenek Umur 70 Putuskan Tinggal di Dalam Hutan, Jatuh Cinta Sama Mak Iin

Meski beda usia 41 tahun, Abeh mencintai Mak Iin karena berawal dari kebaikan, kejujuran, hingga kasih sayangnya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Aziz Nurahman
Abeh nikahi nenek berusia 70 tahun, Mak Iin, saat umurnya masih 20 tahun 

TRIBUNJATIM.COM - Belakangan kisah cinta pria bernama Abeh dan nenek berusia 70 tahun di Bandung, viral di media sosial (medsos).

Kisah mereka viral setelah dibagikan seorang YouTuber Aziz Nurahman.

Kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram @sekitarbandungcom.

Baca juga: Ayam Bau Amis, 50 Siswa SD Keracunan Menu MBG, BGN Kini Ganti Lauk Jadi Telur: Semua Ditarik

Dalam video di YouTube, terlihat kondisi kehidupan pasangan suami istri atau pasutri yang terpaut usia beda jauh tersebut.

Menariknya, mereka tinggal di dalam hutan di sebuah rumah sederhana dan jauh dari perkotaan.

Untuk sampai ke rumah pasutri beda usia ini, harus melalui perkebunan teh hingga memasuki hutan.

Selain itu, akses jalan menuju rumah Abeh dan istri lansianya itu pun cukup terjal.

Tak ada jalan aspal menuju rumahnya, melainkan hanya jalan tanah liat.

Meski begitu, kehidupan Abeh dan nenek 70 tahun tersebut tampak cukup tentram.

Abeh sudah sembilan tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan istrinya.

Artinya, Abeh menikahi nenek berusia 70 tahun tersebut saat usianya masih 20 tahun.

Diketahui, saat ini Abeh berusia 29 tahun.

Sedangkan istrinya bernama Mak Iin berusia 70 tahun.

Artinya mereka terpaut usia 41 tahun.

Kisah cinta Abeh (kiri) dan Mak Iin (kanan) nenek 70 tahun di Bandung, pasutri terpaut usia 41 tahun, tinggal di dalam hutan
Kisah cinta Abeh (kiri) dan Mak Iin (kanan) nenek 70 tahun di Bandung, pasutri terpaut usia 41 tahun, tinggal di dalam hutan (YouTube/Aziz Nurahman)

Abeh menceritakan awal mulanya kisah cintanya.

Rupanya kisah cinta berawal saat ia bekerja sebagai karyawan Mak Iin yang kini jadi istrinya.

"Dulu ceritanya kerja jadi karyawan si Emak, udah lama terus kita ada perasaan, ya seperti anak muda."

"Jadi sekarang berjodoh, menikah sampai sekarang," kata Abeh.

Abeh menuturkan bahwa kini mereka sudah menjalani rumah tangga selama sembilan tahun.

Meski terpaut usia 41 tahun, Abeh mencintai Mak Iin karena berawal dari kebaikan, kejujuran, hingga kasih sayangnya.

Begitu juga dengan Mak Iin, mengaku cinta kepada Abeh karena kasih sayang dan perhatian kepadanya.

"Nyaaheun ieu (Abeh) gek ka Emak, kitu bela ka Emak siang na weungi na, matak Emak ka Abeh teh nyaah," kata Mak Iin.

Baca juga: Tak Tegur Siswanya yang Tidur di Lantai saat Jam Pelajaran, Sikap Guru SMA Jadi Sorotan: Istirahat

Lanjut Abeh menegaskan bahwa cintanya tak memandang usia.

Ia mengaku cintanya tulus, sehingga bisa menjalani rumah tangganya dengan Mak Iin dengan rasa syukur.

"Susah senang bersama," ucap Abeh.

Begitulah kisah cinta mereka, tak memandang usia.

Abeh tampak nyaman mengarungi rumah tangga dengan Mak Iin.

Bahkan Abeh mengaku merasa bersyukur bertahan hidup di rumah sederhana di pedesaan di dalam hutan di Bandung.

Keduanya bertahan hidup di pedesaan terpencil tersebut dengan berkebun.

Setiap hari, aktivitas Abeh dan Mak Iin bekerja berkebun dan bertani.

Kegiatannya berkebun dan bertani itu pun menjadi alasan Abeh nyaman tinggal dengan Mak Iin sebagai mata pencahariannya.

"Kalau tinggal di kampung susah kerja, kalau di hutan masih bisa berkebun, bertani, kuli ke orang lain, mata pencaharian," ujar Abeh.

Mak Iin dan Abeh, pasangan suami istri terpaut usia 41 tahun di Bandung, tinggal di dalam hutan di rumah sederhana
Mak Iin dan Abeh, pasangan suami istri terpaut usia 41 tahun di Bandung, tinggal di dalam hutan di rumah sederhana (YouTube)

Kini kisah cinta Abeh dan Mak Iin yang terpaut usia 41 tahun dan tinggal di hutan tersebut viral dan menarik perhatian netizen.

Sejumlah netizen memberikan beragam reaksi dan komentar.

fatimah_senja "Ga papa2 sama nene juga...yang penting bda lwan jenis.. zaman sekarang mah astaghfirullah"

ones_gunawan_alawie_mc "Akang barakallah... Emak sehat trs.. Sampai Jannah Allah"

wynds.studio "Ya Alloh lelaki ga mandang materi iyaa ini lelaki tulus jarang ada"

hello_riana69 "Masyaa Allah tabarakallah ..samawa sampai maut memisahkan"

info.ciumbuleuit "Definisi menikah bersama ahlaknya"

evaje.sika "Sakinah mawadah warahmah ya kang"

Sebelumnya, pernikahan lansia antara seorang pria berusia 64 tahun dengan wanita 89 tahun, juga viral di media sosial.

Mereka adalah Mbah Ngatimin dan Mbah Satinem yang memiliki kisah percintaan yang cukup panjang.

Ngatimin dan Satinem telah melakukan ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Giritontro, Wonogiri, pada Selasa, 31 Januari 2024.

Kisah asmara mereka bermula saat mencari rumput di sawah.

Mereka pertama kali bertemu sekitar dua tahun lalu.

Tepatnya saat Ngatimin bekerja di ladang milik orang lain yang berlokasi dekat rumah Satinem.

Ngatimin yang merupakan warga Jatirejo, Kecamatan Eromoko, sering melihat Satinem mencari rumput untuk pakan kambing.

Satinem sendiri merupakan warga Dusun Sawit Lor, Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro.

Saat bekerja di sawah, Ngatimin mengaku kerap melihat Satinem mencari rumput.

Ngatimin kemudian merasa kasihan dengan kondisi atau cara berjalan Satinem saat membawa rumput.

"Saben dinten deyak-deyek pados pakan (Setiap hari mencari rumput gendongi pakan kambing). Pikiran kula boten tekan (pikiran saya kasihan)" tuturnya.

Selama berkenalan, Ngatimin sering membantunya mencari pakan kambing yang ia pelihara.

Setelah saling mengenal selama dua tahun, keduanya akhirnya memutuskan untuk menikah.

"Angsal kulo kenal (saya kenal) sudah dua tahun," katanya.

Ngatimin mengaku tidak memiliki rencana khusus setelah menikah.

"Malam pertama menikah cuma jagongan (ngobrol) biasa," jelasnya.

Satinem, yang hidup sebatang kara, merasa kesepian di usia tuanya.

"Sakit malam-malam mboten enten tiang (kalau sakit tidak ada orang yang mengurus). Sareng ngoten (oleh karena begitu), saya nikah," ujar Satinem.

Video pernikahan lansia yang viral di Wonogiri, Jawa Tengah
Video pernikahan lansia yang viral di Wonogiri, Jawa Tengah (INSTAGRAM/repostwonogiri - ISTIMEWA)

Meskipun keduanya saling mencintai, Satinem sempat bingung dengan biaya pernikahan.

Ia terpaksa meminjam uang dari tetangga untuk mencukupi kebutuhan pernikahan.

Namun, setelah menikah, Satinem merasa lebih tenang karena kini sudah memiliki suami.

"Raos kulo (rasa saya setelah menikah) pun enten kanca (sudah ada teman). Pikiran sudah lumayan," ungkap Satinem.

Kini video Mbah Ngatimin ketika menikahi Satinem pun viral di media sosial TikTok dan Instagram setelah diunggah akun @repostwonogiri, beberapa hari lalu.

Ngatimin mantap menikahi sang kekasih, Satinem, dengan maskawin cincin dan uang tunai Rp500 ribu.

Sejumlah netizen pun membanjiri unggahan tersebut.

Mereka turut mengucapkan selamat atas pernikahan Ngatimin dan Satinem.

Ketua RW setempat, Sito, mengungkapkan fakta di balik video viral tersebut.

Menurut dia, pernikahan tersebut berlangsung pada Selasa (3/12/2024) lalu.

Acara ijab kabul dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Giritontro.

"Mbah Satinem asli sini (Giritontro), kalau Mbah Ngatimin dari Kecamatan Eromoko. Kemarin ijab kabul di KUA," jelasnya, Sabtu (7/12/2024).

Sito menyebut jika Satinem telah menjanda sekitar 45 tahun.

Selama ini, Satinem hanya tinggal sebatang kara.

Satinem sudah tidak mempunyai anak, saudara, dan orang tua.

"Dulu sudah menikah, suaminya meninggal dunia. Punya anak tiga, tapi saat kecil sudah meninggal," jelasnya.

Sementara itu, sang pengantin pria Ngatimin sudah menduda kurang lebih 25 tahun.

Ngatimin sebelumnya sudah menikah dua kali.

Acara pernikahan Satinem-Ngatimin tak hanya dilakukan di kantor KUA, melainkan juga menggelar hajatan di rumah Satinem.

"Senin (2/12/2024) itu hajatan, sudah menerima tamu undangan. Rumah juga dikasih tenda," ungkap Sito.

Dia menyebut, tamu yang hadir dalam acara pernikahan Satinem-Ngatimin sekitar 200 orang.

Sementara itu saat resepsi dari pihak laki-laki membawa 100 orang.

Menurut dia, yang berinisiatif menggelar pesta pernikahan tersebut adalah pengantin perempuan yakni Satinem.

Selama ini, kata dia, Satinem juga membantu tetangga yang punya hajat.

"Yang inisiatif menggelar acara itu ya Mbah Satinem. Karena selama ini sudah rukun tetangga saat punya hajat, sekarang gantian."

"Acaranya masih pakai adat Jawa. Cari hari pernikahan dan jam grubyukan (besanan) juga," kata Sito.

Adapun sebelum melaksanakan ijab kabul, kedua mempelai juga melakukan prosesi tunangan dan saling tukar cincin emas masing-masing dua gram.

"Kalau pas menikah maharnya uang Rp500.000," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved