Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Isra Miraj 2025

5 Kultum Isra Miraj 2025, Singkat dan Penuh Makna, Lengkap dengan Kutipan Al Quran dan Terjemahannya

Inilah contoh kultum Isra Miraj 2025, singkat namun memiliki makna mendalam. Ada kutipan Al-Quran dan terjemahannya.

Editor: Hefty Suud
pixabay
Contoh kultum Isra Miraj 2025 yang bisa disampaikan secara singkat, namum memiliki makna mendalam.  

Maasiral Muslimin Jamaah Jumah Rahimakumullah

Melalui kultum ini, marilah kita secara sungguh-sungguh meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah SWT, dengan melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah secara imtitsal. Artinya adalah kepatuhan yang bersifat mutlak dan tidak bersyarat. 

Dalam situasi apa pun dan keadaan apapun, kita senantiasa di dalam ketakwaan kepada Allah. 

Inilah yang menjadi inti dari kebersamaan kita di hari Jumat ini, karena ketakwaan ini menjadi modal yang paling berharga dalam kehidupan kita ini.  

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Hari-hari ini kita sedang memperingati peristiwa yang bersejarah dalam kehidupan umat manusia, khususnya umat Islam yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj nabiyullah Muhammad. 

Ilustrasi Isra Miraj 2025
Ilustrasi Isra Miraj 2025 (freepik.com)

Dua peristiwa tapi dilakukan dalam satu paket perjalanan. 

Isra’ dalam perjalanan dari masjidil Haram ke masjidil al-Aqsa. Mi’raj adalah perjalanan menuju ke Sidratul Muntaha.

Isra’ berdasarkan dalil yang sifatnya qha’iyyu ad-dilalah karena berdasarkan surah Isra’ ayat satu. Sedangkan mi’raj, para ulama berbeda pendapat terkait dengan landasan terjadinya mi’raj. 

Di dalam al-Quran menyebutkan di dalam surah an-Najm, juga ada di dalam hadis ahad tapi tidak sampai kepada hadis mutawatir. Sehingga posisi dalilnya adalah dzonniyyu ad-dilalah. Tetapi dua peristiwa itu diyakini telah terjadi oleh para ulama. 

Kejadian yang tentu diluar logika manusia. Oleh karena itu disebut dengan mukjizat.

Merupakan sesuatu yang khoriqatun li al-‘adah. Yang luar biasa, yang keluar dari kebiasaan. Dalam hidup ini Allah mempunyai hak untuk menciptakan segala sesuatu. 

Terjadinya itu bisa karena sebab yang ‘adiyyah, bisa karena sebab yang ghoiru ‘adiyyah. Kehidupan yang normal seperti yang kita lakukan ini, segala sesuatu terjadi karena sebab yang ‘adiyyah. 

Setiap kejadian yang sabab ‘adiyyah itulah hidup kita ini akan bisa menjadi tertib. Bisa memungkinkan kita untuk membuat sebuah perencanaan, agenda, yang harus kita lakukan dalam tahapan-tahapan kehidupan ini.

Sabab al-‘adiyyah ini, orang biasa menyebut sebagai apa yang didasarkan dari Allah dalam hukum-hukum alam atau sunnatullah. Kalau mau pintar, maka untuk menjadi pintar tentu sabab ‘adiyyah-nya adalah dengan belajar. 
Belajar itu mendengarkan, membaca, merenungkan, mengkaji, itu namanya sababun ‘adiyyah. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved