Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

77 Sarang Tawon Vespa Dievakuasi Damkar Tulungagung Selama Januari 2025

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) telah mengevakuasi 77 sarang tawon vespa selama 1-29 Januari 2025.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
DAMKARMAT TULUNGAGUNG
SISA SARANG TAWON - Petugas dari Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Tulungagung menunjukkan sisa sarang tawon vespa di Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang diamankan dengan cara dibakar, Minggu (28/4/2024) silam. Selama Januari 2025 petugas Damkarmat Tulungagung sudah mengevakuasi 77 sarang tawon vespa. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) telah mengevakuasi 77 sarang tawon vespa selama 1-29 Januari 2025.

Keberadaan sarang tawon ini dilaporkan warga karena dekat rumah dan membahayakan.

Selain itu petugas Dinas Damkarmat Tulungagung juga telah mengevakuasi 9 ekor ular dari permukiman warga.

Menurut Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Damkarmat Tulungagung, Iwan Supriyono, sebenarnya permintaan evakuasi tawon vespa lebih dari 100.

Pihaknya tidak bisa langsung menangani sekaligus semua laporan dalam satu hari.

“Kami jadwalkan untuk mendatangi setiap aduan. Sekali jalan biasa beberapa sarang,” jelas Iwan, Jumat (31/1/2025).

Tawon vespa atau warga biasa menyebutnya tawon ndas, jenis serangga yang agresif.

Baca juga: Ganasnya Sengatan Tawon Vespa Bikin 4 Kambing Warga Mojokerto Mati, Tergeletak Tanpa Perlawanan

Tawon ini bisa menyerang bersama-sama jika sarangnya terusik.

Sengatan tawon dalam jumlah banyak bisa berakibat fatal pada manusia.

“Warga yang melapor rata-rata karena letak sarangnya dekat dengan rumah, atau malah di atap rumah warga. Jadi mereka khawatir,” sambung Iwan.

Memasuki musim hujan menjadi masa perkembangbiakan tawon vespa.

Baca juga: Sengatannya Berbahaya, Tawon Vespa Resahkan Warga Sampang Madura, Banyak Bersarang saat Musim Hujan

Tak heran jumlah koloni tawon ini semakin banyak dan jumlah laporan warga juga meningkat.

Sejumlah warga bahkan berusaha mengevakuasi sendiri saran tawon ini.

“Ada beberapa yang sudah dievakuasi warga, tapi tidak tuntas. Akhirnya dilaporkan ke kami,” ucap Iwan.

Selama musim hujan akan semakin banyak sarang tawon vespa yang ditemukan.

Iwan meminta masyarakat tidak perlu takut, karena tawon ini tidak agresif jika tidak diusik.

Namun jika memang dianggap membahayakan, warga bisa minta pertolongan ke Dinas Damkarmat.

Baca juga: Nasib Petugas Damkar Sampang Terkapar Lemas usai Evakuasi Sarang Tawon Vespa, Dirawat ke Puskesmas

Sedangkan untuk hewan jenis ular yang dilaporkan warga merupakan jenis ular tak beracun.

Paling sering adalah jenis ular piton yang masuk ke permukiman.

Namun ada pula seekor ular priting, jenis ular tak berbisa dengan loreng mirip ular berbisa.

“Kalau musim hujan seperti ini rata-rata ular tak berbisa yang sering dilaporkan warga,” ujarnya.

Iwan menambahkan, laporan keberadaan ular kobra biasanya masuk saat musim kemarau.

Di saat musim hujan pada November hingga Januari, telur-telur kobra akan mulai menetas.

Ular berbisa ini bersarang di lokasi-lokasi yang lembab.

Saat musim kemarau, mangsa semakin menjauh sehingga memaksa mereka keluar sarang.

Ular kobra sering ditemukan di permukiman karena memburu tikus.

Kebersihan lingkungan turut mencegah kobra masuk ke area permukiman warga

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved