77 Sarang Tawon Vespa Dievakuasi Damkar Tulungagung Selama Januari 2025
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) telah mengevakuasi 77 sarang tawon vespa selama 1-29 Januari 2025.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) telah mengevakuasi 77 sarang tawon vespa selama 1-29 Januari 2025.
Keberadaan sarang tawon ini dilaporkan warga karena dekat rumah dan membahayakan.
Selain itu petugas Dinas Damkarmat Tulungagung juga telah mengevakuasi 9 ekor ular dari permukiman warga.
Menurut Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Damkarmat Tulungagung, Iwan Supriyono, sebenarnya permintaan evakuasi tawon vespa lebih dari 100.
Pihaknya tidak bisa langsung menangani sekaligus semua laporan dalam satu hari.
“Kami jadwalkan untuk mendatangi setiap aduan. Sekali jalan biasa beberapa sarang,” jelas Iwan, Jumat (31/1/2025).
Tawon vespa atau warga biasa menyebutnya tawon ndas, jenis serangga yang agresif.
Baca juga: Ganasnya Sengatan Tawon Vespa Bikin 4 Kambing Warga Mojokerto Mati, Tergeletak Tanpa Perlawanan
Tawon ini bisa menyerang bersama-sama jika sarangnya terusik.
Sengatan tawon dalam jumlah banyak bisa berakibat fatal pada manusia.
“Warga yang melapor rata-rata karena letak sarangnya dekat dengan rumah, atau malah di atap rumah warga. Jadi mereka khawatir,” sambung Iwan.
Memasuki musim hujan menjadi masa perkembangbiakan tawon vespa.
Baca juga: Sengatannya Berbahaya, Tawon Vespa Resahkan Warga Sampang Madura, Banyak Bersarang saat Musim Hujan
Tak heran jumlah koloni tawon ini semakin banyak dan jumlah laporan warga juga meningkat.
Sejumlah warga bahkan berusaha mengevakuasi sendiri saran tawon ini.
“Ada beberapa yang sudah dievakuasi warga, tapi tidak tuntas. Akhirnya dilaporkan ke kami,” ucap Iwan.
Selama musim hujan akan semakin banyak sarang tawon vespa yang ditemukan.
Iwan meminta masyarakat tidak perlu takut, karena tawon ini tidak agresif jika tidak diusik.
Namun jika memang dianggap membahayakan, warga bisa minta pertolongan ke Dinas Damkarmat.
Baca juga: Nasib Petugas Damkar Sampang Terkapar Lemas usai Evakuasi Sarang Tawon Vespa, Dirawat ke Puskesmas
Sedangkan untuk hewan jenis ular yang dilaporkan warga merupakan jenis ular tak beracun.
Paling sering adalah jenis ular piton yang masuk ke permukiman.
Namun ada pula seekor ular priting, jenis ular tak berbisa dengan loreng mirip ular berbisa.
“Kalau musim hujan seperti ini rata-rata ular tak berbisa yang sering dilaporkan warga,” ujarnya.
Iwan menambahkan, laporan keberadaan ular kobra biasanya masuk saat musim kemarau.
Di saat musim hujan pada November hingga Januari, telur-telur kobra akan mulai menetas.
Ular berbisa ini bersarang di lokasi-lokasi yang lembab.
Saat musim kemarau, mangsa semakin menjauh sehingga memaksa mereka keluar sarang.
Ular kobra sering ditemukan di permukiman karena memburu tikus.
Kebersihan lingkungan turut mencegah kobra masuk ke area permukiman warga
Gubernur Khofifah Minta Evakuasi Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dimaksimalkan |
![]() |
---|
37 Rumah Warga Tuban Hingga Fasilitas Umum Rusak Diterjang Puting Beliung |
![]() |
---|
Santri Darul Ulum Jombang Salat Gaib untuk Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Insyaallah Syahid |
![]() |
---|
Komisi D DPRD Ponorogo Sidak, Buntut SDMT Hentikan MBG Karena Pengiriman Terlambat, lni Hasilnya |
![]() |
---|
Rekayasa Jadi Korban Begal Agar Tak Ditagih Utang, Pria di Blitar Ini Akhirnya Mengaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.