Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Telanjur Bangun Dapur MBG Rp 800 Juta, Pengusaha Ditipu Paguyuban, Bayar Rp 3,5 Juta untuk Cap Halal

35 pelaku UMKM katering di Kota Tasikmalaya Jawa Barat menjadi korban penipuan paguyuban. Mereka dijanjikan jadi suplier program makan bergizi gratis

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
KASUS PENIPUAN - Korban penipuan paguyuban yang mencatut nama Presiden Prabowo dan Mayor Teddy sebagai utusannya menunjukkan dapur Rp 800 juta yang dibangunnya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Mangin, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (30/1/2025). Mereka diminta bayar Rp 3,5 juta untuk cap halal. 

TRIBUNJATIM.COM - Program makan siang gratis atau Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali dipergunakan untuk kasus penipuan.

35 pelaku UMKM katering di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi korban penipuan satu paguyuban yang mengaku sebagai utusan Presiden dan Seskab RI Mayor Teddy.

Mereka menyetor Rp 11 juta per orang ke oknum paguyuban tersebut dan dijanjikan akan mendapatkan sertifikat halal, sertifikat laik higienis dan sanitasi, serta hasil uji laboratorium produk makanan.

Bahkan sudah ada pengusaha katering yang telanjur bangun dapur MBG Rp 800 juta.

Moena Rosliana (35) adalah satu di antara pelaku UMKM katering atau olahan makanan yang tertipu.

Menurut warga Jalan Mangin, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, itu, penipu tersebut mengaku sebagai utusan Presiden dan Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya.

Korban, bersama puluhan pelaku UMKM di Tasikmalaya lainnya menyetor uang Rp 11 juta per orang ke para pelaku.

Apalagi, Moena bersama ibunya telah membangun dapur umum yang dijanjikan untuk program MBG sesuai dengan arahan paguyuban itu dengan biaya hingga Rp 800 juta.

Bukannya jadi suplier MBG sesuai janji paguyuban, dapur umumnya malah tidak berfungsi.

"Awalnya ini hanya kebun. Dari kebun kita garap dan percepat pembangunan, ini pakai modal yang tidak ada juga diadakan. Kurang lebih di angka Rp 800 juta, termasuk uang yang sudah masuk ke sana sekitar Rp 8,5 juta saat awal Desember lalu," jelas Moena saat menunjukkan dapur umumnya yang selesai dibangun sesuai arahan para oknum paguyuban di Jalan Mangin, Kota Tasikmalaya, Kamis (30/1/2025).

Baca juga: Pasutri Berhenti Jadi Relawan Makan Siang Gratis karena Gaji Tak Jelas, Tiap Hari Kerja Jam 1 Pagi

Modus paguyuban itu, kata Moena, merayu para korban, yakni pelaku UMKM olahan makanan, untuk menyetor sejumlah uang dan dijanjikan bisa menjadi suplier MBG.

Mereka pun meminta pelaku UMKM untuk masuk ke paguyuban dengan janji manis bahwa mereka akan mudah menjadi suplier MBG.

"Saat cari-cari informasi, ternyata paguyuban ini penipuan. Kami ada 35 orang yang tertipu oleh paguyuban ini di Tasikmalaya," ujar dia.

Moena pun sempat mencari informasi tentang biaya sertifikasi halal makanan ke lembaga resmi dan hanya dipatok Rp 700 ribu.

Sedangkan mereka membebankan biaya itu ke para korban per sertifikat hingga Rp 3,5 juta.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved