Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Menteri Nusron Turun dari Perahu dan Soroti Pagar Laut, Tanggapi Teriakan 'Kembalikan Laut Kami'

Nusron Wahid terekam berinteraksi dengan para nelayan di perairan Bekasi yang tengah menuai polemik karena keberadaan Pagar Laut.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Achmad Nasrudin Yahya
MENTERI TANGGAPI NELAYAN - Nelayan menggelar aksi meminta pagar laut Bekasi dibongkar, Selasa (4/2/2025) saat kedatangan Menteri Nusron Wahid. Sang menteri meminta nelayan berdiri di area pagar laut sembari akhirnya mendengarkan aspirasi mereka. 

TRIBUNJATIM.COM - Terekam interaksi yang terjadi antara Nusron Wahid dengan para nelayan di Perairan Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ART/BPN) Nusron Wahid mendatangi area pagar laut di Perairan Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (4/2/2025).

Nusron bersama rombongan mendatangi area pagar laut menggunakan perahu yang berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paljaya sekitar pukul 11.00 WIB.

Setibanya di lokasi, Nusron disambut puluhan nelayan yang meminta pagar laut segera dibongkar.

Mereka berdiri di atas perahu kecil sembari membentang spanduk berwarna putih yang bertuliskan "Kembalikan Laut Kami".

"Bongkar, bongkar, kembalikan laut kami!" teriak nelayan serentak dari atas perahu mereka.

Awalnya, Nusron yang melihat aksi tersebut belum merespons sama sekali.

Ia hanya fokus melihat bentangan pagar laut milik PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) di lokasi tersebut.

Tak berselang lama, ia turun dari perahu dan langsung mendatangi area pagar laut yang sudah ditimbun tanah.

Di sini, ia kembali memperhatikan area pagar laut sembari mendengarkan keterangan dari sejumlah pejabat yang ikut dalam rombongannya.

Baca juga: Perjuangan Kholid Agar Pagar Laut di Tangerang Dibongkar, Bikin Susah Hidup Nelayan: Ini Pelanggaran

Mengetahui nelayan masih beraksi, Nusron kemudian mengajak mereka untuk sama-sama berdiri di atas pagar laut.

Permintaan tersebut kemudian disambut baik para nelayan.

Mereka kemudian berbondong-bondong mendekati Nusron sembari menyampaikan asrpirasi agar kondisi perairannya segera dikembalikan seperti semula.

"Terima kasih Pak Menteri, tolong kembalikan laut kami," kata seorang nelayan, seperti dikutip TribunJatim.com dari pantauan lapangan via Kompas.com, Selasa (4/2/2025).

NUSRON BERTEMU NELAYAN - Nelayan menggelar aksi meminta pagar laut Bekasi dibongkar, Selasa (4/2/2025). Lihat Foto Nelayan menggelar aksi meminta pagar laut Bekasi dibongkar, Selasa (4/2/2025).
NUSRON BERTEMU NELAYAN - Nelayan menggelar aksi meminta pagar laut Bekasi dibongkar, Selasa (4/2/2025). Lihat Foto Nelayan menggelar aksi meminta pagar laut Bekasi dibongkar, Selasa (4/2/2025). (KOMPAS.COM/Achmad Nasrudin Yahya)

Nusron pun menyambut aspirasi nelayan dengan meminta mereka bershalawat, dengan harapan aspirasi nelayan dapat terwujud.

"Shalawat, shalawat," kata Nusron.

Nelayan pun bershalawat secara bersamaan sembari mengepalkan tangan.

Sementara itu, eks Menteri Perikanan dan Kelautan turut memberikan tanggapan terkait polemik pagar laut yang ramai.

Mantan menteri kelautan tersebut ditemui langsung oleh Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat terpilih menepati janjinya bertemu dengan Susi Pudjiastuti, Sabtu (1/2/2025).

Dalam perbincangan tersebut, Dedi Mulyadi membujuk Susi Pudjiastuti untuk digaji pakai uang negara untuk menjadi penasehatnya.

Namun, Susi Pudjiastuti secara tegas menolak hal tersebut.

Politisi Partai Gerindra itu serius membutuhkan pengalaman eks Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut guna membangun Jawa Barat lebih baik.

Ya, Dedi Mulyadi menginginkan Susi Pudjiastuti sebagai penasihat Gubernur Jawa Barat dalam bidang kelautan.

Untuk itu, Dedi Mulyadi menyambangi kediaman Susi Pudjiastuti.

Momen pertemuan itu direkam dan diposting di media sosial.

Dalam video yang dipantau TribunJatim.com dari akun Instagram @dedimulyadi71, Minggu (2/2/2025), keduanya nampak melakukan perbincangan.

Baca juga: Cuitan Eks Menteri Kelautan Disorot, Peran Susi Pudjiastuti Kini Dibutuhkan Dedi Mulyadi: Ahli

Di video tersebut, Dedi Mulyadi bertanya ke Susi Pudjiastuti mengenai adanya pencurian benur di laut Pangandaran, Jawa Barat.

"Tadi cerita ada yang masih ngambilin benur ya?," tanya Dedi Mulyadi.

Mendengar pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti langsung menjawab lugas.

"Anda datang tadi langsung pada pergi. Gak terlalu banyak," tuturnya.

Terkait pelaku pencurian, Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa pelakunya kebanyakan pendatang.

"Yang ngambil banyak pendatang. Anak-anak muda. Kalau nelayan sini tidak mungkin," jelasnya.

 Setelah mendengar ucapan, Susi Pudjiastuti, Dedi Mulyadi langsung merayu agar eks Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut mau menjadi penasihatnya di bidang kelautan.

Hanya saja, Susi tak langsung menerima permintaan Dedi Mulyadi.

Dia justru berpesan sekaligus meminta Dedi Mulyadi menjaga kelestarian laut.

"Laut itu harus dijaga dari sampah, dari alat-alat yang tidak benar," bebernya.

Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti menceritakan jika ada nelayan yang putus asa karena sejumlah permasalahan krusial.

"Kemarin saya di Singapura orang Sibolga Chinese. Dia bilang, ibu saya sekarang bangkrut. Kapal saya mau jual. Ikan sudah tidak ada lagi karena pukat harimau merajalela," tegas ya.

Bahkan Susi menerjemahkan jika nelayan juga mengetahui praktik kotor yang terjadi di laut.

"Sekarang kami miskin, yang kaya pejabat. Karena orang-orang sogok pejabatnya supaya pukat-pukat lancar," paparnya.

"Sogok, yaa banyak," tambahnya.

PERTEMUAN DEDI MULYADI DAN SUSI PUDJIASTUTI - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi meminta eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti untuk menjadi penasihat gubernur bidang kelautan.
PERTEMUAN DEDI MULYADI DAN SUSI PUDJIASTUTI - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi meminta eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti untuk menjadi penasihat gubernur bidang kelautan. (Tribun Bogor)

Susi Pudjiastuti memberi syarat pada Dedi Mulyadi yang memintanya menjadi penasihat Gubernur Jawa Barat dalam bidang kelautan.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti secara gamblang mengajukan syarat bila Dedi Mulyadi serius menggandengnya membangun laut di Jawa Barat.

Ia mengajukan sejumlah syarat pada Demul.

"Laut harus dijaga dari sampah, dari alat tangkap yang tidak benar," katanya.

Susi juga meminta Dedi tegas menindak nelayan yang menangkap ikan di laut menggunakan pukat harimau.

"Minimal (laut) di Jawa Barat kalau itu saya serius memfasilitasi," kata Dedi Mulyadi.

Sampai akhirnya Susi pun bersedia menjadi penasihat Dedi Mulyadi.

"Kalau situ mau menjaga laut supaya lautnya produktif, nelayan kaya, saya dukung," kata Susi Pudjiastuti.

Hanya saja Susi Pudjiastuti tak mau jabatan tersebut diemban secara resmi.

"Siap. Ibunya bersedia gak jadi penasihat gubernur resmi, ada keputusannya," kata Dedi.

"Gak usah official gitu, nanti ribet. Nanti saya makan gaji negara," kata Susi.

"Gak ribet. Bila perlu gak usah dikasih anggaran cuman ibunya namanya membantu," kata Dedi Mulyadi.

Susi juga meminta agar agenda rapat digelar di Pangandara, tepatnya di pinggir pantai.

"Tapi rapatnya di sini, jangan di Bandung, pinggir laut pokoknya," katanya.

"Saya ke sini, rapat pinggir laut kalau jarak jauh tinggal zoom," kata Dedi Mulyadi.

Susi Pudjiastuti menilai Dedi Mulyadi sebagai sosok Gubernur yang tegas.

"Tah gubernur preman bagus. Yang penting preman buat kebenaran," kata Susi.

Setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat nanti, Dedi akan mengajak Susi Pudjiastuti untuk mencabut pagar laut di Bekasi.

"Nanti ibu bareng sama saya ke pantai Bekasi yah," kata Dedi.

"Tobat, pantai Bekasi kotor sampah semua," timpal Susi.

Dedi meminta Susi mendampinginya untuk membongkar pagar laut di Bekasi.

"Kita pimpin bongkar pagar," katanya.

Susi Pudjiastuti secara tegas akan langsung mencabut pagar laut di Bekasi.

"Cabutin aja, gak usah bak bek bok, cabut aja," kata Susi.

"Kan sekarang mah belum bisa merintah, ketika dilantik langsung jebret," kata Dedi Mulyadi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved