Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ribuan Ikan Mati di Telaga Ngebel

Fenomena Alam di Telaga Ngebel Ponorogo, Ribuan Ikan Nila Mabuk hingga Mati, Pembudidaya Kuak Tanda

Ribuan ekor ikan nila di Telaga Ngebel Ponorogo Jatim “mabuk” mati mendadak, Kamis (6/2/2025).

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
IKAN MATI - Pembudidaya ikan, Dwi Prasetyo menunjukkan ikan nila pada kerambanya yang mati di Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (6/2/2025).  Ribuan ekor ikan nila di Telaga Ngebel Ponorogo Jatim “mabuk” mati mendadak mulai Jumat (31/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Ribuan ekor ikan nila di Telaga Ngebel Ponorogo Jatim “mabuk” mati mendadak, Kamis (6/2/2025).

Fenomena ini rupanya sudah ada nyaris sepekan. Tepatnya mulai Jumat (31/1/2025) lalu.

Pantaun di lokasi, pembudidaya menyisihkan ikan mabuk kemudian mati maupun tidak di keramba miliknya masing-masing. Ikan nila mati diwadahkan sebuah karung.

Beberapa diantaranya ikan nila yang mati itu diberikan ke ikan lele. Lantaran diyakini ikan lele masih kuat.

“Ikannya mati, cuaca buruk keluar belerang ini. Akhirnya mabuk ikannya dan kemudian mati,” ungkap pembudidaya ikan nila di Telaga Ngebel Ponorogo, Dwi Prasetyo, Kamis (6/2/2025).

Baca juga: Segini Serapan Beras dari Bulog Ponorogo sampai Awal Februari 2025, Pastikan Stok Aman sampai April

Dwi menjelaskan kematian ikan nila di kerambanya karena belerang. Sehingga ikan mati lantaran belerang lalu kehabisan oksigen.

“Mulai Jumat, karena cuaca angin kencang. Total punya saya ada 1.000 ekor uangmu mati,” kata Dwi ketika dikonfirmasi di lokasi keramba miliknya di Telaga Ngebel, Ponorogo Jatim.

Pembudidaya ikan lain, Mulyadi mengatakan fenomena ini muncul Jumat (31/1/2025) lalu. Tanda-tandanya adalah angin kencang dari malam sampai pagi.

“Kemudian keluar belerang. Saya antisipasi terlambat. Seharusnya segera diambil pada hari Kamis. Ternyata Minggu baru saya amati sudah mati,” tegasnya.

Baca juga: Persepon Ponorogo Gagal Lolos 8 Besar Liga 4, Ditaklukkan Persema Malang dengan Skor 2-1

Ikan Nila yang mati adalah indukan dengan berat satu ekor ikan nila sebesar 1 kilogram ke atas. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini mengatakan awalnya yang mati 50 ekor ikan nila.

“Senin saya ambil yang mati saya kasihkan lele. Untuk persedian lele. Selasa saya ambil lagi agak kecil. Kemudian masih hidup dan layak jual,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved