Cara SMPN 2 Sooko Ponorogo Saat Rayakan HUT ke-25, Uri-uri Budaya dengan Gelar Wayangan
HUT) ke 25 SMPN 2 Sooko Ponorogo menjadi ajang sekolah untuk menguri-uri budaya sekaligus memancing minat calon siswa untuk mendaftar
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Hari Ulang Tahun (HUT) ke 25 SMPN 2 Sooko Ponorogo menjadi ajang sekolah untuk menguri-uri budaya sekaligus memancing minat calon siswa untuk mendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025/2026.
Adalah dengan cara menggelar wayang kulit. Gelaran wayang kulit ini menghadiri dalang Ki KRT Purbo Sasongko dengan lakon Wahyu Makutarama.
Pantauan di lokasi, warga berbondong-bondong melihat wayang kulit di halaman SMPN 2 Sooko, Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (15/2/2025) malam.
Terlihat penonton tidak hanya dari kalangan dewasa maupun tua. Namun juga ada anak-anak seusia SD maupun SMP yang menonton wayang kulit.
“Acara wayangan ini nguri-uri budaya sekaligus memancing siswa untuk tertarik sekolah di SMPN 2 Sooko,” ungkap Kepala SMPN 2 Sooko, Ponorogo, Pujiono, Minggu (16/2/2025).
Baca juga: Bertabur Hadiah, Ribuan Warga Meriahkan Jalan Sehat HUT ke-24 SMPN 2 Sooko Ponorogo
Dia menjelaskan bahwa wayang kulit merupakan puncak acara HUT ke 25 SMPN 2 Sooko. Sebelumnya ada lomba antar SD/MI se Kecamatan Sooko dan sekitarnya.
“Yang di kemas dalam Spadasoo Fiesta 2. Temanya adalah Inspire others, push your limits. Menginspirasi orang lain, menembus batas,” katanya
Pujiono mengaku memilih wayang kulit, pertimbangannya adalah hiburan masyarakat dan wali murid. Lantaran selain uri-uri budaya dan antusiasme warga sini menghendaki adanya wayang kulit.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Kios Pria Ponorogo Ludes Terbakar - Ular Piton 5 Meter Bersarang di Gorong-gorong
“Pertama kali diadakan di SMPN 2 Sooko Ponorogo. Sekaligus memancing siswa artinya dalam rangka PPDB. Agar siswa mau ke SMPN 2 Sooko. Dimana orang bisa melihat budaya yang terus eksis. Siswa juga bisa belajar budaya. Disini ada tari dan reog,” tambahnya.
Goalnya, jelas dia, SMPN 2 Sooko semakin dikenal masyarakat secara luas. Pun endingnya adalah PPDB tahun 2025/2026.
“Era saat ini sekolah yang terletak di pinggiran agak dipinggirkan. Kita buat acara ini agar tidak dipinggirkan walaupun berada di pinggiran,” paparnya sambil berkelakar.
Baca juga: Niat Usir Ulat Bulu Pakai Korek Berujung Fatal, Kios Pria Ponorogo Ludes Terbakar, Korban Luka Bakar
Sementara salah satu warga, Dani Indra mengaku gebrakan luar biasa. Dimana sekolah SMPN 2 Sooko mampu menggelar wayang kulit.
“Kalau seperti ini kan biasanya sekolah di kota. Kalau di desa gitu paling pemerintah desa. Gebrakan lur biasa sekolah cilik mengadakan wayangan sesuatu banget ini,” pungkasnya.
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Pembangunan Flyover Taman Pelangi Bakal Mulai, Pemkot Surabaya Ratakan Puluhan Rumah, Eri: Bulan ini |
![]() |
---|
Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Kediri Dorong Pengembangan Tanaman Obat Keluarga dan Akupresur di Tingkat Desa |
![]() |
---|
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.