Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Datangi Dalang di Balik Banjir Jabar, Dedi Mulyadi Tak Kenal Ampun: Terus Terang Saja Kami Evaluasi

Dedi Mulyadi bongkar dalang di balik adanya tragedi banjir yang meluapkan air di sekitar Jawa Barat, ia pun mengevaluasi sebuah BUMD.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOLASE TribunJabar.ID
DEDI MULYADI DATANGI DALANG BANJIR JABAR - (kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kantor Bupati Karawang, Selasa (4/3/2025). (kanan) Kolase foto logo Jaswita Jabar. Dedi Mulyadi menyebut akan mengevaluasi Jaswita Jabar karena kendala pembangunan yang menyebabkan banjir di Kabupaten Bogor. 

Jaswita Jabar memiliki kantor yang beralamat di Jalan Aceh Nomor 30, Kota Bandung. 

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2017, Jaswita Jabar didirikan untuk meningkatkan peran dan fungsi BUMD dalam mengoptimalkan sumber daya milik Pemerintah Daerah Provinsi secara efisien, efektif, dan produktif.

Saat ini, posisi Komisaris Jaswita Jabar ditempati oleh Noneng Komara Nengsih berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada 30 Mei 2024.

Noneng Komara Nengsih sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat, Kepala Biro BUMD dan Investasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.

Sementara, posisi Direktur Jaswita Jabar ditempati oleh Wahyu Nugroho Heru Cahyo berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 1006/AR.06.02.01/XII/BIA tanggal 06 Januari 2022.

Wahyu Nugroho sendiri merupakan lulusan Pendidikan Sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Magister Manajemen Universitas Widyatama Bandung.

Jaswita Jabar yang akan dievaluasi oleh Dedi Mulyadi
Jaswita Jabar yang akan dievaluasi oleh Dedi Mulyadi (TribunJabar.ID)

Jaswita Jabar memiliki tiga bidang usaha yakni Pengelolaan Destinasi Kegiatan Wisata, Infrastruktur Pariwisata, dan Hotel & Resto.

Untuk Pengelolaan Destinasi Kegiatan Wisata, usaha yang dikelola di antaranya adalah Waduk Darma, Pasar Kreatif Jawa Barat, dan Perjalanan Wisata.

Kemudian, dalam bidang Infrastruktur Pariwisata, usaha yang dikelola yakni properti dan perbengkelan.

Sementara, di bidang Hotel & Resto, usaha yang dikelola adalah Grand Hotel Preanger, Pondok Seni Pangandaran, serta Kerja Sama Pendayagunaan Aset (KSPA) Hotel & Resto.

Adapun, hotel-hotel yang tergabung dalam KSPA ini di antaranya adalah Grand Hotel Preanger, Hotel Aryaduta Bandung, Hotel Salak Bogor, Rindu Alam, dan Hotel Perdana Wisata.

Baca juga: Mantan Menteri Haru Lihat Sariban Tak Dapat Gaji 40 Tahun, Minta Gubernur Dedi Mulyadi Apresiasi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku penanganan penanggulangan banjir di Jawa Barat menjadi salah satu fokus dirinya. Dirinya, bahkan tengah menyiapkan sejumlah program.

"Selasa depan kita rapat kordinasi bupati/walikota se-Jabar bersama menteri ATR/BPN untuk evaluasi tata ruang di Jabar. Termasuk hilangnya daerah resapan air, daerah hijau dan daerah pesawahan yang paling besar adalah Jabar," kata Dedi di Kantor Bupati Karawang, Selasa (4/3/2025).

Dedi menjelaskan, penyebab banjir adalah hilangnya resapan air, hilangnya ruang terbuka hijau, hutan, juga sawah itu yang menyebabkan banjir di Jawa Barat.

Dia berharap penanganan bencana banjir di Jawa Barat tidak hanya sebatas penanganan pada sektor bantuan saja, melainkan harus secara menyeluruh dan terencana.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved