Berita Entertainment
Fiersa Besari Cukur Habis Rambutnya setelah Taklukan Puncak Carstensz: Semacam Nazar
Selamat turun dari puncak Carstensz di Kabupaten Mimika, Papua, Fiersa Besari cukur habis rambutnya: semacam nazar gitu.
TRIBUNJATIM.COM - Berhasil sampai di puncak Carstensz dan pulang selamat, Fiersa Besari cukur habis rambutnya.
Untuk diketahui, musisi dan penyanyi tersebut menjadi salah satu yang mengikuti pendakian puncak Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua ini.
Kondisi Fiersa Besari sempat jadi sorotan karena saat itu ada tragedi dua pendaki meninggal dunia, yakni Lilie Wijayati dan Elsa Laksono.
Fiersa Besari merupakan salah satu pendaki yang selamat turun dari puncak Carstensz.
Diketahui Fiersa Besari memang telah merencanakan dan menginginkan pendakian ke Puncak Cartenz sejak lama. Ia bahkan telah menyiapkan segala perlengkapan dan kebutuhannya.
Ia menjadikan Puncak Cartenz sebagai salah satu tujuan dari rangkaian ekspedisi Atap Negeri.
Kini usai berhasil mendaki dan turun dengan selamat, Fiersa Besari memenuhi nazar atau janjinya. Hal itu seperti yang tampak pada unggahan Instagram story-nya di @fiersabesari. Ia menunjukkan sebuah percakapan dengan teman bernama Moch Wildan Mulyadi.
Baca juga: Kondisi Fiersa Besari usai Turun dari Carstenz Pyramid, Istri Khawatir, Minta Suami Pulang
"Dulu kita rame-rame pernah bikin janji, tapi kayaknya Mang Wildan udah lupa. Semacam nazar gitu. Kalau nyampe ke puncak Carstensz bakal ngapain, inget enggak?" tanya Fiersa.
"Maaf baru bales, lagi sambil pindahan bung. Inget2 kita pernah berucap kalo ke carstenz ngapain, cuma persisnya aku lupa. Di botakin yah? Atau keliling Bandung engga pake baju," balas Wildan.
Kini Fiersa Besari telah mencukur habis rambutnya. Penampilannya yang botak menjadi bukti dirinya menepati janji usai mencapai Puncak Cartenz Pyramid.

Detik-detik dua pendaki Puncak Carstensz meninggal
Fiersa Besari mengungkap detik-detik dirinya menerima kabar meninggalnya dua rekan pendaki Puncak Carstensz, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.
Turut serta dalam rombongan pendakian Cartensz di Puncak Jaya, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Fiersa mengurai kondisi saat itu.
Diakuinya, ia dan Lilie serta Elsa berada dalam kelompok yang berbeda.
Baca juga: Fiersa Besari Minta Doa Pulang Selamat dari Puncak Carstensz, Lokasi Tragedi 2 Pendaki Meninggal
"Saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator)," terangnya, dikutip dari unggahan terbarunya di Instagram, Senin (3/3/2025).
Adapun diceritakan Fiersa, mereka mendaki dengan ditemani guide.
"Kami ditemani para guide. Selain kami dan tamu-tamu WNA, hari itu (28 Februari 2025) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki," lanjutnya.
Menjelaskan situasinya, ayah satu anak itu menggambarkan bagaimana topografi Carstensz Pyramid.
"Mungkin, yang tidak diketahui kawan-kawan yang kurang familier dengan dunia pendakian, Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya," terangnya mulai bercerita.
Baca juga: Fiersa Besari Sukses Melewati Puncak Carstensz, Minta Doa di Hari Ulang Tahunnya: Hari yang Istimewa
"Medan tebing curam dengan ketinggian 600-an meter (basecamp YV 4200-an MDPL - Puncak Jaya 4884 MDPL), mewajibkan kita untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik turun sebagai safety procedure," tukas Fiersa.
Karena kondisi ini, pendaki dilarang untuk diam terlalu lama karena bisa memicu hipotermia.
"Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama, sebab rentan terkena hipotermia," bebernya.

Sayangnya, ia justru menerima kabar buruk terkait kepulangan Lilie dan Elsa kala itu.
"Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahrono ketahui setelah kami tiba di basecamp YV ( kami tiba 28 Februari 2025 - 22:48 WIT, dapat kabar 1 Maret 2025 - sekitar 04 WIT)," ungkapnya.
Tak pelak, kabar itu membuat Fiersa sangat terpukul.
"Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak dengan menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan - baik lokal ataupun internasional - pada tanggal 1 Maret 2025," imbuh pelantun lagu Celengan Rindu ini.
Dengan upayanya terus mengontak ketiga rekan yang masih bertahan, membuat mereka selamat meski sempat kritis.
"Alhamdulillah ketiganya selamat meski sempat kritis," tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di grid.id
Berita Seleb lainnya
Asisten Sanggupi Jalani Isi Wasiat Mpok Alpa: Dia Selalu Pengin Meninggal Hari Jumat |
![]() |
---|
Daftar 10 Artis Keturunan Pahlawan Indonesia: Cicit HOS Tjokroaminoto hingga Penggagas Budi Utomo |
![]() |
---|
Tangis Anak Kembar Mpok Alpa Baru Berhenti usai Ditempeli Baju Ibu, Kondisi Kini Pilu |
![]() |
---|
Sosok Reza Gladys Disebut Doktif Bukan Dokter Tapi Sales Obat, Seteru Nikita Mirzani: Cek Dikti Ya |
![]() |
---|
Sosok Soimah Viral Ospeki Pacar Anaknya sampai Nangis dan Putus: Aku Suka Memperlihatkan Hal Burukku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.