Berita Viral
Minta Iuran Rp 500 M Untuk Atasi Banjir, Dedi Mulyadi Gelar Rapat Kepala Daerah: Gak Cuma Ngomong
Dedi Mulyadi belakangan meminta beberapa kepala daerah untuk bertemu dan membahas anggaran dana mengatasi banjir di daerah Jawa Barat.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Serius menangani masalah banjir, Dedi Mulyadi berniat mengumpulkan anggaran hingga Rp 500 Miliar.
Tak sendirian, Dedi Mulyadi mengajak serta para kepala daerah untuk ikut patungan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung mengumpulkan Bupati Bogor, Wali Kota Depok, Wali Kota Bekasi, dan Bupati Bekasi untuk mengatasi banjir di Jabodetabek.
Pertemuan itu, kata Dedi Mulyadi merupakan koordinasi para kepala daerah untuk mengatasi banjir dari hulu hingga ke hilir.
"Jadi kan kita ngerjain ini harus ada yang dilakukan, bukan hanya sekedar rapat," kata Demul dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Jumat (7/3/2025), seperti dilansir TribunJatim.com, Sabtu (8/3/2025).
Dedi Mulyadi kemudian meminta Bupati Bogor untuk menjelaskan progres yang akan segera dilakukan untuk menangani banjir.
"Progres utama, di wilayah Cisarua, Pak Gubernur dengan inovasi dan gebrakan yang luar biasa, ini sebagai momentum kita juga sebagai pejabat di wilayah Kabupaten Bogor harus lebih berani dari Gubernur Jawa Barat," kata Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Kemudian, Demul juga menjelaskan bahwa ia bersama para kepala daerah itu akan mengumpulkan uang untuk menangani banjir.
"Kita ini mau iuran nih, kurang lebih dana yang terkumpul nanti Rp 500 M untuk menyelesaikan pertemuan ketiga sungai itu, yang disebut muara," jelas Dedi Mulyadi.
Muara yang jadi pertemuan Sungai Cikeas, Sungai Bekasi, dan Sungai Cileungsi itu akan dilakukan di Bekasi.
Baca juga: Bongkar Hibisc Fantasy Puncak, Dedi Mulyadi Siap Bakal Ganti Kerugiannya, Dulu Dibangun Rp 40 Miliar
"Yang pertama tentu akan melebarkan sungai yang ada, sesuai dengan apa yang diawali, bahwa sungai itu memang lebarnya cukup besar," kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Tak hanya memperlebar sungai, Pemkot Bekasi juga akan melebarkan Bendungan Koja.
"Kemudian juga akan ada penambahan Bendungan Koja, karena nanti kita akan menggunakan tanah PJT, sehingga juga akan dibuat Bendungan Koja menjadi lebih lebar lagi semakin banyak air yang bisa ditampung," jelas dia.
"Dengan langkah ini maka banjir akan semakin terkurangi, ditambah modifikasi cuaca," tambah Dedi Mulyadi.

Kemudian Dedi pun menanyakan kapan Bupati Bekasi akan melaksanakan rencana ini.
"Secepatnya, Pak," kata Bupati Bekasi Ade Kuswara.
"Berani gak Senin depan alat turun?," tanya Dedi Mulyadi.
Ade Kuswara pun mengaku siap demi mengatasi banjir di wilayahnya dan sekitar.
"Insya Allah berani. Untuk kepentingan rakyat, Pak," kata Ade lagi.
Lalu Demul pun menanyakan kesiapan Wali Kota Depok untuk iuran demi mengatasi banjir.
Baca juga: Pantas Dedi Mulyadi Nangis, Sadar Nyaris Resmikan Wisata Biang Kerok Banjir, Warga: Disegel Rakyat!
"Pak Wali Kota Depok, siap iuran?," tanya Dedi Mulyadi.
"Siap Pak Gubernur, termasuk warga Depok SBI, Alhamdulillah dukungan Pak Gubernur, bendungan untuk Kali Angke akan segera diperbaiki, sehingga menghindari banjir di Perumahan BSI," kata Wali Kota Depok, Supian Suri.
Dedi Mulyadi pun menegaskan kalau pihaknya serius untuk menangani banjir di Jabodetabek.
"Pokoknya kita gak omong-omong nih, kita serius nanganin banjir ya," pungkasnya.
Baca juga: Tangis Dedi Mulyadi Lihat Tempat Wisata di Puncak Rusak Alam, Dulu Nyaris Diresmikan, Kini Disegel
Sementara itu, persoalan Hibisc Fantasy yang diduga jadi penyebab banjir di wilayah Bogor bernasib begini.
Setelah disegel, wahana BUMD PT Jaswita, Hibisc Fanatasy, dibongkar paksa oleh warga Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025) sore.
Tindakan ini pun viral di media sosial.
Pembongkaran dilakukan warga setelah wahana disegel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi menduga tempat wisata itu menjadi dalang banjir bandang yang terjadi belakangan ini.
Baca juga: Viral Patung Penyu Diduga Rp15 M Terbuat dari Kardus, Dedi Mulyadi Akan Audit: Mohon Sabar
Menurutnya, Hibisc Fantasy melanggar tata lingkungan dan izin lahan hingga merusak alam.
Sebab itu, Dedi langsung memutuskan untuk membongkar tempat tersebut.
Dedi bahkan memerintahkan Bupati Bogor Rudy Susmanto untuk segera mengerahkan alat berat guna merobohkan bangunan tersebut.
Namun, meski ekskavator sudah tiba, pembongkaran tak kunjung dilakukan.
Melihat itu, warga yang sudah tersulut emosi akhirnya bertindak sendiri.
Mereka menyabotase ekskavator dan mulai merobohkan gerbang utama wisata tersebut.
Satpol-PP yang berada di lokasi tak mampu mencegah tindakan warga.
"Gubernur aing nyuruh bongkar, bongkar sekarang. Takbir!" teriak salah seorang warga.
Cekcok sempat terjadi antara warga dan karyawan Hibisc Fantasy, tetapi petugas Satpol-PP hanya turun tangan untuk melerai, bukan untuk mencegah pembongkaran.
Hendrik (38), warga Puncak, menyebut tindakan warga adalah bentuk kemarahan atas keberadaan wisata yang diduga menjadi penyebab banjir bandang.
Baca juga: Tabiat Istri Nginap Hotel saat Banjir Ditegur Dedi Mulyadi, Walkot Bekasi: Ada Hal yang Lebih Baik
"Kan tadi udah ada perintah langsung dari Gubernur Jabar untuk dibongkar, ngapain nunggu lagi? Pemkab Bogor (Satpol-PP) ini banyak alasan, bilangnya masih menunggu pendataan bangunan mana yang boleh dan tidak boleh dibongkar. Tapi kami ingin ini segera dibongkar sekarang juga, jadi ya kami yang memulai membongkar," ungkap Hendrik.
Hibisc Fantasy akhirnya benar-benar dibongkar oleh warga.
Hibisc Fantasy, yang dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita), diketahui berdiri di lahan perkebunan teh milik PTPN.
Dalam tinjauan langsung di lokasi, Dedi mengungkapkan bahwa pembangunan tempat wisata ini telah mengubah struktur alam, yang diduga menjadi penyebab banjir bandang di kawasan Puncak beberapa hari lalu.
"Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi ya. Terus kemudian di bawahnya ada sungai, air-nya mengalir ke kampung itu. Jadi banjir di kampung itu penyebabnya dari sini (Hibisc Jaswita)," kata Dedi di lokasi, Kamis (6/3/2025).
Selain merusak lingkungan, Hibisc Fantasy juga diketahui melanggar batas izin penggunaan lahan.
Kepala Satpol PP Jawa Barat, Ade Afriandi, melaporkan bahwa izin yang diajukan pengelola hanya untuk 4.800 meter persegi, tetapi dalam praktiknya, mereka telah menggunakan lahan seluas 15.000 meter persegi, tiga kali lipat lebih luas dari yang diizinkan.
"Sudah dilakukan penindakan oleh Pemda Kabupaten Bogor bersama kami," ujar Ade.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Dapat Ganti Rugi Rp 5 Juta, Murid yang Gagal Main Drum Band karena Camat Ultah Marah: Mental Hancur |
![]() |
---|
Baru Beli Motor Rp26 Juta dari Kumpulkan Gaji, Buruh Pabrik Lari Linglung ke Pos Satpam usai Dibegal |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Raya Bocah Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing Hampir 1 Kg, WC Tanpa Dinding |
![]() |
---|
Tangis 72 Siswa SMAN Mendadak Diberhentikan Sekolah, 1 Bulan Belajar Tidak Terdaftar di Dapodik |
![]() |
---|
Penjual Minyak Goreng Murah Rp7000 per Liter Diperiksa Polisi, Minta Warga Foto KTP & Selfie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.