Dinkes Tulungagung Temukan 23 Produk Pangan Tidak Layak Edar Jelang Lebaran, Berikut Rinciannya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menemukan 23 produk pangan tidak layak edar di pasaran. Temuan ini didapat saat pengawasan yang dilakuk
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menemukan 23 produk pangan tidak layak edar di pasaran.
Temuan ini didapat saat pengawasan yang dilakukan di 3 lokasi, masing-masing di swalayan, pusat oleh-oleh dan toko kue.
Petugas menemukan 4 produk pangan tanpa izin edar, 5 produk kedaluwarsa, 6 produk penyok, dan 8 produk tidak sesuai pelabelannya.
“Kami melakukan pengawasan dan pembinaan, lebih ke arah pengamanan makanan menjelang lebaran,” ujar Plt Kepala Dinkes Tulungagung, Anna Sapti Saripah.
Semua produk yang diperiksa adalah makanan kemasan berupa kue kering, biskuit, dan aneka cemilan.
Petugas Dinkes Tulungagung juga mencermati makanan yang digunakan untuk parsel lebaran.
Hasilnya, tidak ditemukan produk yang mengandung alkohol atau pun babi.
“Akhir-akhir ini kan mulai banyak parsel. Semua produk yang digunakan halal, hanya ada beberapa produk yang tidak layak,” jelas Anna.
Baca juga: Uji Sampel Jajanan di Pasar Takjil Tulungagung, Dinkes Temukan Kerupuk Mengandung Rhodamin B
Anna menambahkan, empat jenis temuan itu adalah hal utama yang dilihat saat akan membeli produk makanan, yaitu izin edar, masa berlaku, kemasan masih bagus, dan pelabelan yang sesuai.
Dinkes langsung melakukan pembinaan di lokasi saat ada temuan produk yang menyalahi keamanan pangan.
Dinkes juga menggandeng Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sehingga punya daya tekan ke penjual maupun produsen.
“Kalau memang makanan itu tidak sehat, tidak sesuai ketentuan, BPOM punya kewenangan untuk melakukan tindakan,” tegasnya.
Dinkes melayangkan teguran dan peringatan pertama agar makanan yang tidak sesuai ketentuan itu ditarik dan tidak diedarkan kembali.
Sebagai bentuk pengawasan lebih lanjut, Dinkes akan kembali melakukan inspeksi ke toko yang sama di lain waktu.
Inspeksi ini untuk memastikan toko yang menjual produk tak layak ini patuh dengan teguran dan peringatan Dinkes.
Baca juga: Hasil Sidak di Pasar Tradisional Kota Kediri, Temukan Sejumlah Sampel Pangan Punya Zat Berbahaya
“Kapan waktunya (inspeksi) kami tidak akan sampaikan agar mereka benar-benar patuh,” ucap Anna.
Pengawasan produk makanan menjelang lebaran kali ini menyasar wilayah pinggiran.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pengawasan dilakukan di pusat penjualan jajanan dan oleh-oleh kawasan kota.
Dua tahun sebelumnya temuan paling berat adalah pencemaran tikus di toko tempat jualan jajanan.
Petugas menemukan bekas bulu, kotoran dan bekas gigitan tikus di kemasan produk makanan.
Dinkes meminta pemilik toko untuk menggunakan produk sonar untuk mengusir tikus.
Produk elektronik ini dinilai lebih aman dibanding membasmi tikus dengan racun.
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
Dinkes Tulungagung
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Infrastruktur Desa Kromong Jombang Dibangun, Sesepuh Desa Beri Pesan Sakral ke TNI |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah di Kediri, Warga Rela Antre Panjang Sejak Pagi |
![]() |
---|
Yamaha MT-25 yang Hilang Dicuri Ditemukan, Pemilik di Banyuwangi Kaget Motornya Dicat Ulang |
![]() |
---|
Proyek infrastruktur Skala Kampung Surabaya Ditargetkan Tuntas Tahun 2027 |
![]() |
---|
DPRD Kawal Ketat Pembangunan Infrastruktur Pro-Rakyat, Adi Sutarwijono: Kami Awasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.