Berita Viral
Nurliana Ngamuk Laporannya Tak Diproses Polisi, Teriak di Depan Polres: Jenderal Saya Tidak Takut!
Sontak teriakan Nurliana mengundang perhatian sejumlah polisi yang sedang berada di sana.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi seorang wanita teriak di depan kantor polisi, belakangan viral di media sosial.
Penyebabnya, wanita tersebut kesal lantaran polisi tak kunjung memproses laporannya.
Lantas dia berteriak-teriak di Polres Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Baca juga: Tangis Sunipah Terharu Dapat THR Rp1.600.000, Sehari-hari Kerja Jadi Badut Jalanan Hidupi 7 Anak
Diketahui, wanita dalam video yang viral beredar tersebut bernama Nurliana Ritonga.
Dalam postingan akun Instagram @investigasimabesbirolabura, tampak Nurliana mendatangi Polres Labuhanbatu.
Ia lalu berteriak bahwa aparat di sana memperjualbelikan hukum.
"Halo, inilah Polres Labuhanbatu, hukum diperjualbelikan," ucap Nurliana sembari berteriak, melansir Banjarmasin Post.
"Halo, inilah Polres Labuhanbatu, hukum diperjualbelikan. Inilah Polres Labuhanbatu, hukum diperjualbelikan!" imbuhnya berulang-ulang.
Sontak teriakan Nurliana mengundang perhatian polisi yang berada di sana.
Nurliana kemudian mengatakan bahwa karena dirinya miskin, maka laporannya tidak diproses pihak kepolisian.
"Kapan si miskin dapat keadilan di sini? Inilah Polres Labuhanbatu, hukum diperjualbelikan," katanya kembali teriak.
Lalu, salah seorang polisi yang berada di sana menanyakan kepada Nurliana, kenapa dia begitu marah.
"Kenapa, Ibu?" ujar salah seorang polisi.
"Tidak pernah ditanggapi laporan saya, tidak pernah ditanggapi laporan saya, semua laporan saya ditutupi. Ini orang miskin," tutur Nurliana.

Nurliana mengaku tak takut dan sudah capek atas laporannya yang tak ditanggapi.
"Saya tidak takut, Jenderal, saya tidak takut. Jangan kayak gitu, saya sudah capek, Pak. Di Polres Labuhanbatu tidak ada tanggapan, hukum diperjualbelikan," repetnya.
Terkait hebohnya video tersebut, Kasi Humas Polres Labuhanbatu, Kompol Syafrudin, menjelaskan duduk perkara yang dialami Nurliana Ritonga.
Kata Syafrudin, mulanya persoalan yang dialami Nurliana terjadi pada Mei 2024.
Awalnya, dia terlibat pertikaian dengan pria berinisial AH.
Nurliana diduga merusak tangki sepeda motor AH.
Selanjutnya, AH mendatangi rumah yang ditumpangi Nurliana di Labuhanbatu.
Kemudian AH merusak jaring nyamuk di pintu rumah yang ditumpangi Nurliana.
"Perlu kami sampaikan bahwa peristiwa itu diawali dari laporan polisi terkait perusakan jaring nyamuk terhadap pintu rumah Ahmad Pujai yang pada saat itu ditempati Nurliana Ritonga," ujar Syafrudin dalam keterangan persnya, Sabtu (15/3/2025).
Kata Syafrudin, kerugian atas insiden tersebut sebesar Rp500.000.
"Dikarenakan jaring nyamuk bukan punya Ibu Nurliana, dan Ibu Nurliana harus meminta kuasa dari pemilik rumah atas nama Ahmad Pujai untuk membuat laporan polisi," ungkap Syafrudin.
Baca juga: Tangis Rieke Tagih Uang Ganti Rugi Tanah Mat Solar Rp3,3 Miliar, Jasa Marga Janji: sebelum Lebaran
Saat itu, Ahmad Pujai memberikan kuasa laporan.
Nurliana selanjutnya melaporkan peristiwa perusakan jaring nyamuk tersebut pada Mei 2024.
Namun, seiring berjalannya waktu, Ahmad Pujai selaku pemilik rumah mencabut kuasa atas laporan Nurliana Ritonga.
"Ahmad Pujai tidak keberatan atas kerusakan rumahnya, sehingga Ibu Nurliana Ritonga tidak berhak melaporkan perkara tersebut," ujar Syafrudin.
Maka setelah itu, kata Syafrudin, berdasarkan hasil penyelidikan, direkomendasikan agar perkara dihentikan penyelidikannya.
"Setelah kasus dihentikan, Ibu Nurliana mendatangi Polres Labuhanbatu berulang-ulang sambil berteriak, dan pada saat polisi mengamankan saudara Nurliana, dia juga melakukan penganiayaan terhadap petugas," tandasnya.

Sementara itu, seorang wanita asal Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Rindika Putri mengalami nasib apes.
Pasalnya korban penipuan ini mengaku ditolak saat lapor polisi di Polres Pemalang.
Hingga akhirnya ia memilih menelepon Damkar untuk mengadukan masalahnya.
Diketahui, peristiwa ini terjadi pada Jumat (14/3/2025) malam.
Awalnya, Putri hendak membeli sepeda motor listrik yang diiklankan di marketplace Facebook.
Sebelumnya, ia mengaku sudah melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp150 ribu dan Rp300 ribu, total Rp450 ribu.
Uang muka ini disebut untuk keperluan administrasi dan keluarnya faktur, sebelum sepeda motor listrik diambil di salah satu toko Kota Pemalang.
Dengan penuh harap, Putri pun berangkat mengambil sepeda motor listrik di sebuah toko di Pemalang.
Baca juga: ABG Dipukul Pengusaha Pakai Airsoft Gun Gegara Bangunkan Sahur, Pelaku Kesal Anak Lagi Sakit
Namun sesampainya di toko, ia mendapati bahwa ternyata uang muka yang dibayarkan lewat transfer tersebut tidak diterima pihak toko.
Sepeda listrik yang dijual seharga Rp1.600.000 tersebut itu pun tidak bisa dibawa pulang Putri.
"Sampai di toko, kokone (pemilik) bilange itu bukan dari karyawan saya mbak, terus enggak ada solusi apapun," kata Putri.
Bahkan, Putri disebut pemilik toko menjadi orang keenam yang menjadi korban penipuan.
"Itu bukan dari kita mbak, sudah ada enam orang juga yang jadi korban," ucap Putri menirukan ucapan pihak toko seperti dikutip dari video di kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (15/3/2025).
"Mending mbaknya melapor ke Polres," lanjutnya.

Mendapati hal itu, ia berusaha melapor ke Polres Pemalang, namun laporannya malah ditolak.
Ia lalu menelepon Damkar Pekalongan untuk melaporkan kasus penipuan ini.
Petugas Damkar yang menerima telepon Putri, awalnya mengira ada laporan kebakaran.
Ternyata Putri menelepon Damkar untuk curhat kejadian penipuan yang baru saja dialaminya.
Tak disangka, ia justru diminta ke kantor untuk menjelaskan bagaimana penipuan yang dia alami.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Tribun Jateng masih meminta konfirmasi dari pihak Damkar dan Polres Pemalang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
wanita teriak di depan kantor polisi
Polres Labuhanbatu
Nurliana Ritonga
Kompol Syafrudin
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Kisah Ridho Terpaksa Berhenti Kuliah karena Tak Punya Biaya, Kerja Paruh Waktu Tak Bisa Mencukupi |
![]() |
---|
Sosok Ida Yulidina, Istri Menkeu Purbaya Pernah Jadi Model Majalah, Gaya Hidupnya Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Apa Itu Nepo Baby? Disorot Mendagri Tito Karnavian saat Bahas Gaya Hidup Pejabat: Jangan Flexing |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Widiyanti Putri, Menteri Pariwisata Diduga Mandi Air Galon saat Kunjungan Kerja |
![]() |
---|
Pengakuan FT Sebar Video Wahyudin Moridu 'Rampok Uang Negara', Kesal Minta Nikah Tak Dituruti? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.