Komunitas Lingkungan di Kediri Bagikan Takjil Sehat Sambil Edukasi Bahaya Mikroplastik
Kesadaran akan kesehatan dan lingkungan semakin meningkat di kalangan anak muda Kabupaten Kediri. Hal ini terlihat dari aksi pembagian takjil sehat be
Penulis: Isya Anshori | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kesadaran akan kesehatan dan lingkungan semakin meningkat di kalangan anak muda Kabupaten Kediri. Hal ini terlihat dari aksi pembagian takjil sehat bebas mikroplastik yang dilakukan oleh komunitas lingkungan.
Forum Kali Brantas berkolaborasi dengan Sispala SMKN 1 Ngasem menggelar aksi berbagi takjil sehat di Desa Gogorante, Kabupaten Kediri.
Sebanyak 125 porsi getuk singkong dengan parutan kelapa yang dibungkus daun pisang dibagikan kepada masyarakat.
Aksi ini diikuti oleh 30 peserta dan bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, terutama di bulan Ramadan.
"Aksi bagi takjil sehat ini kami lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan dari kontaminasi mikroplastik," kata Zidane Rahman Kevin, Ketua Pelaksana kegiatan, Minggu (23/3/2025).
Selain berbagi kebahagiaan di bulan suci, kegiatan ini juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya mikroplastik yang sering kali tidak disadari.
Baca juga: Aksi Kolaborasi Komunitas Pecinta Alam di Surabaya dan Sidoarjo Cabuti Paku di Pohon Perindang
Plastik sekali pakai yang digunakan dalam kemasan makanan dan minuman dapat terurai menjadi mikroplastik, partikel kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang berisiko masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air, dan udara.
Menurut Zidane, volume sampah di Kabupaten Kediri selama Ramadan1446 H meningkat hingga 1.667 ton, yang sebagian besar terdiri dari sampah plastik seperti bungkus makanan dan botol minuman.
Konsumsi berlebihan selama Ramadan dan penggunaan plastik sekali pakai menjadi faktor utama peningkatan timbulan sampah ini.
Tak hanya itu, dari penelitian Greenpeace Indonesia (2025) menunjukkan bahwa konsumsi plastik sekali pakai yang tinggi dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi kognitif hingga 36 kali lipat yang berdampak pada daya ingat dan kemampuan berpikir.
Baca juga: Guru Honorer di Jombang Bikin Lampion Pengganti Obor untuk Malam Takbir Keliling
Dalam penelitian tersebut, mikroplastik juga ditemukan dalam urin, feses, dan darah manusia, di mana 95 persen dari 67 sampel darah partisipan terbukti mengandung partikel mikroplastik.
Sementara itu, Koordinator Forum Kali Brantas, Chandra Iman Asrori menegaskan bahwa kesadaran anak muda terhadap bahaya mikroplastik semakin meningkat.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk mempercepat kebijakan larangan penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung sistem kemasan guna ulang yang lebih ramah lingkungan.
"Anak muda sudah sadar akan bahaya mikroplastik. Sekarang saatnya pemerintah mempercepat regulasi dan mendorong sistem kemasan yang lebih berkelanjutan," tegasnya.
Melalui aksi ini, komunitas lingkungan di Kediri berharap masyarakat semakin peduli terhadap dampak negatif plastik sekali pakai terhadap kesehatan dan lingkungan.
Dengan memilih takjil yang dikemas secara alami, mereka tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri tetapi juga turut mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan
takjil sehat bebas mikroplastik
Sispala SMKN 1 Ngasem
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Kabupaten Kediri
mikroplastik
Rem Blong, Pengendara Moge Terjun ke Jurang di Jalan Plaosan-Cemorosewu Magetan, Korban Luka |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Sandiwara Briptu Rizka Polwan Pembunuh Suami Sendiri - MBG Isi Kacang Rebus |
![]() |
---|
Duduk Perkara Mees Hilgers dengan FC Twente, Asosiasi Pemain Belanda sampai Geram: Perundungan |
![]() |
---|
Mahasiswa Undika Surabaya Ciptakan Robot Lengan yang Dikendalikan Gerakan Tangan |
![]() |
---|
Aturan Kos-kosan di Surabaya Diperketat, Pemilik Wajib Tinggal Satu Area dengan Penyewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.