Berita Viral
Fakta-fakta Mobil BMW Terbang Bebas dari Tol Gresik, Ternyata Jalan Belum Jadi, Pengemudi Lansia
Mobil BMW viral di media sosial usai terekam kamera pengawas ‘terbang’ dari tol Krian-Gresik.
TRIBUNJATIM.COM - Belakangan mobil terjun bebas dari Tol Gresik menjadi sorotan publik.
Video kecelakaan itu bahkan viral di media sosial.
Mobil BMW tersebut disebut-sebut melaju bebas di jalan tol yang belum jadi.
Alhasil, dia tampak terbang lalu menghantam taman di bawahnya.
Kini terkuak informasi lanjutan mengenai kecelakaan ini, termasuk penyebab hingga kondisi penumpang.
Selengkapnya, simak fakta mobil BMW terjun dari Tol Gresik di bawah ini.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Alasan Perlintasan No 11 di Stasiun Indro Gresik Lokasi Kecelakaan KA Jenggala vs Truk Ditutup
fakta mobil BMW terjun dari Tol Gresik
Kronologi
Pihak Kepolisian Resor Gresik telah menyelidiki kronologi insiden tersebut dan menyimpulkan bahwa kejadian ini merupakan kecelakaan tunggal.
Melansir dari Suryamalang.com, Kejadian mobil BMW yang tampak “terbang” ini berlangsung pada Sabtu malam (5/4/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Pengemudi kendaraan diketahui bernama Moch. Rudie Herru Komandono (61), warga Perum Green Tamansari, Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya. Sementara penumpangnya adalah Endang Sri Wahyuni (47), warga Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya.
Mobil berwarna hitam dengan nomor polisi P 805 INI terjun dari ketinggian sekitar 7 meter di ujung Tol Krian-Gresik yang belum selesai dibangun.
Rekaman CCTV milik Dinas Perhubungan Gresik yang tersebar luas di media sosial menunjukkan mobil BMW itu meluncur dari sisi kiri jalan dan menghantam pembatas jalan sebelum jatuh.
Sebelum kecelakaan, sekitar pukul 21.53 WIB, arus lalu lintas di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Gresik, tampak normal dan lancar.
Tepat pukul 22.00 WIB, sebuah mobil terlihat melaju dari jalan tol yang belum terhubung, lalu melompat dan jatuh ke jalan raya di bawahnya.
Dari sudut rekaman lainnya, tampak jelas mobil tersebut melaju dari ujung jalan tol yang belum tersambung, kemudian terbang dan jatuh ke jalur utama di bawahnya.
Beruntung, saat mobil mendarat, tidak ada kendaraan lain yang sedang melintas di jalur tersebut.
Baca juga: Asisten Masinis Tewas dalam Kecelakaan Kereta Jenggala Tertemper Truk Muat Kayu di Gresik
Google Maps jadi penyebab
Berdasarkan keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, kecelakaan terjadi karena pengemudi terlalu terpaku pada panduan dari aplikasi Google Maps. Menurut pengakuan sopir, ia mengikuti arah yang diberikan oleh Google Maps hingga masuk ke ruas tol KLBM (Krian-Legundi-Bunder-Manyar) yang belum terhubung.
"Pengemudi kendaraan mobil sedan mengikuti Google Map sehingga masuk ruas Tol KLBM (Krian-Legundi-Bunder-Manyar) yang belum terhubung," ujar Aswoko melalui sambungan seluler, Senin (7/4/2025).
"Pengemudi mobil tersebut memang karena terlalu fokus melihat Google Maps" terang Aswoko.
"Pengemudi masuk melalui sela barrier yang memang tidak tertutup di ujung arah pintu keluar gerbang tol," lanjutnya.
Aswoko mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola Tol Krian-Gresik untuk menutup penuh menggunakan barrier beton agar kecelakaan serupa tidak terjadi.
"Kemarin sudah kami koordinasikan dan hari ini pemasangannya (barrier)," kata Aswoko.
"Diharapkan kejadian serupa tak terulang lagi," ucapnya.
Selain karena navigasi digital, kondisi fisik jalan juga turut berkontribusi dalam kecelakaan ini. Meskipun di sisi kanan jalan sudah terpasang pembatas beton di dekat gerbang exit tol Bunder, tetapi ada celah terbuka di ujung jalan yang cukup lebar untuk dilalui satu kendaraan.
Setelah kejadian, pekerja terlihat menutup celah tersebut dengan barrier tambahan dan menutupi papan hijau petunjuk arah. Kini hanya papan petunjuk menuju Kebomas, Gresik, dan Lamongan yang tampak mengarah ke lajur kiri.
Diduga karena kondisi tersebut, pengemudi melaju dengan cepat tanpa menyadari bahwa jalan di depannya belum tersambung sempurna, hingga akhirnya mobil terjun dan berhenti setelah menabrak pohon di dekat jalur keluar Tol Kebomas.
Baca juga: Kecelakaan di Bondowoso, 5 Orang Alami Luka-luka Tabrakan Beruntun Akibat Hindari Jalan Berlubang
Sosok pengemudi
Sosok pengemudi BMW terbang itu pun jadi sorotan.
Diketahui mobil BMW dengan plat nomor P 805 NI tersebut dikendarai Moch. Rudie Herru Komandono, berusia 61 tahun.
Ia tinggal di Perum Green tamansari Blok B No. 1 Rt. 7 / Rw. 4, Sememi Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
Berpenumpang Endang Sri Wahyuni, berusia 47 tahun, tercatat warga Babatan Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya.
Kedua korban dalam kondisi selamat.
Setelah sempat dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik, keduanya diperbolehkan pulang.
Sementara mobil BMW mengalami kerusakan berat di bagian depan dan saat ini sudah diamankan oleh Satlantas Polres Gresik.
Tips berkendara dengan Google Maps
Atas kejadian ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengimbau agar pengemudi jangan mengandalkan 100 persen aplikasi navigasi, terkhusus ketika melintas di ruas jalan baru.
Sebab, pada prinsipnya Google Maps atau aplikasi peta digital hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi yang tidak dikenal.
“Berkendara tidak hanya memutar setir atau sekadar injak pedal gas dan rem, tapi harus bisa membaca hal-hal yang berpotensi bahaya," kata dia kepada Kompas.com, Senin.
"Langkahnya mudah apabila didasari dengan niat dan konsisten, itu yang utama. Karena salah jalan dan berujung celaka sekalipun menggunakan Google Maps itu 90 persen kesalahan pengemudi,” ujar Sony lagi.
Selain itu, menurut Sony, pengemudi juga harus paham berkendara secara benar. Apabila memang ada penghalang, patutnya pengemudi melambat dan curiga karena bisa jadi ruas dimaksud sedang dalam maintenance.
“Ada pembatas atau penghalang harusnya pengemudi melambat untuk curiga. Setelah itu berhenti untuk memastikan keamanannya, cek Google Maps untuk memastikan arahnya dan melihat kondisi di depan dengan lampu jauh. Jangan memaksakan diri, kalau tidak yakin, putar balik atau maju perlahan,” kata Sony.
Baca juga: Nasib Naila Tewas Kecelakaan saat Mudik, Ayah Nangis Lihat Tas Isi Mukena dan Baju Koko: Buat Mama
"Artinya, pengendara tetap wajib konsentrasi dengan kondisi jalan saat berkendara,” lanjut dia.
Sementara itu, Jusri Pulubuhu, Founder Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan bahwa berkendara sambil membaca peta digital bisa membuat konsentrasi terganggu. Oleh karena itu, disarankan untuk mengaktifkan fitur audio pada aplikasi tersebut.
“Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan saja. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu, ya berhenti,” ucap Jusri beberapa waktu lalu.
Dengan mengaktifkan fitur audio, pengemudi dapat mendengarkan arahan tanpa perlu melihat peta digital, sehingga sopir akan lebih fokus melihat jalan daripada memperhatikan rute di layar.
-----
Artikel ini telah tayang di Grid.id dan TribunJatim.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
mobil BMW terbang
kecelakaan tunggal
Tol Krian-Gresik
BMW terjun dari tol Krian-Gresik
berita viral
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Guru SD Banting Nasi Kotak Acara Sosialiasi Bullying sampai Berserakan, Picu Protes Wali Murid |
|
|---|
| Gus Elham Dikecam Susi Pudjiastuti, Eks Menteri Minta Kapolri Tangkap & Hukum: Jelas Pelecehan Anak |
|
|---|
| Majikan Kaget Ada 86 Tarikan dari ATM Lalu Uang Rp 895 Juta Lenyap, Hakim Vonis TKI Pembantunya |
|
|---|
| Presiden Prabowo Pulihkan Langsung Nama dan Status Guru dan Kepsek yang Bantu Gaji Guru Honorer |
|
|---|
| Karyawati Rugi Rp165 Juta usai Disuruh Klik Link yang Diberi Pria Ngaku Teman Lama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/fakta-fakta-mobil-bmw-terbang-bebas-dari-tol-gresik-pengemudi-ternyata-lansia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.