Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jokowi Terancam Tanggung Utang Negara Rp 7000 Triliun Jika Ijazah Terbukti Palsu, UGM Siapkan Data

Mantan presiden Joko Widodo atau Jokowi terancam tanggung utang negara Rp 7000 triliun. Itu jika ia terbukti menggunakan ijazah palsu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Isu keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Jokowi Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan. Ia terancam tanggung utang negara Rp 7000 triliun jika kalah dari gugatan gabungan pengacara yang tergabung dalam kelompok Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM). 

Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan Jokowi adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM.

Hal itu diungkapkan Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu dalam keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

"Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985," kata Andi seperti dilansir dari laman UGM.

Andi menyebutkan, UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan Peraturan Perundang-undangan berkaitan dengan perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik.

Andi menegaskan, UGM siap menunjukkan data-data pribadi Jokowi jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum.

Baca juga: 3 Keanehan Skripsi Jokowi Versi Roy Suryo, ‘Cetakan Tidak Pada Zaman’, Mau Ijazah Asli Diperlihatkan

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menyatakan, ijazah dan skripsi milik Jokowi adalah asli.

Ia menambahkan, penggunaan Font Time New Roman pada sampul skripsi dan ijazah pada tahun 80-an sudah jamak terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan.

Bahkan di sekitaran kampus UGM itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup-red) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi.

Sampul dan lembar pengesahan skripsi Joko Widodo dicetak di percetakan, tetapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.

“Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan,” kata Sigit dilansir dari laman UGM.

Soal nomor seri ijazah Joko Widodo yang disebut tidak menggunakan klaster tetapi hanya angka saja, Sigit menuturkan soal penomoran ijazah di masa itu, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri dan belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.

Penomoran tersebut tidak hanya berlaku pada ijazah Joko Widodo namun berlaku pada semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan.

“Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” kata Sigit.

Sigit pun menegaskan, Jokowi pernah kuliah di UGM.

Teman-teman seangkatan Jokowi, lanjutnya, pun mengenal baik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved