Berita Viral
Kisah Karyawan Diberi Bonus Rp 2,2 M oleh Perusahaan Jika Memenuhi Sebuah Syarat, 150 Orang Berhasil
Sebuah perusahaan menjadi sorotan lantaran berani merogoh Rp 2,2 miliar untuk mengapresiasi para karyawannya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah perusahaan berani mengeluarkan bonus Rp 2,2 Miliar hanya untuk mengapresiasi stafnya.
Syarat yang diajukan cukup menarik dan lain daripada yang lain.
Tergoda dengan bonus yang menarik tersebut, akhirnya sebanyak 150 pegawai berhasil meraih syarat tersebut.
Dikutip TribunJatim.com dai SCMP.com, perusahaan di Tiongkok itu beri bonus Rp 2,2 miliar bagi stafnya yang bisa menurunkan berat badan.
Jika naik didenda Rp 1 juta seminggu.
Sebuah perusahaan di Tiongkok baru-baru ini sukses bikin geger.
Perusahaan teknologi di Tiongkok itu mendapat pujian di media sosial karena menyumbangkan hampir satu juta yuan (Rp 2,2 miliar rupiah) ke dalam dana untuk mendorong karyawannya menurunkan berat badan.
Perusahaan, Insta360, yang berbasis di Shenzhen, provinsi Guangdong, di selatan negara itu, meluncurkan inisiatif penurunan berat badan pada awal tahun lalu.
Sejak itu, 150 pekerja telah mengambil bagian dalam program ini dan total berat badan mereka turun 800kg.
Gabungan bonus tunai berjumlah 980.000 yuan atau setara Rp 2 miliar, lapor outlet berita daratan Jiupai News.
Baca juga: Alasan Perusahaan Jan Hwa Diana Potong Gaji Jika Karyawannya Salat Jumat, Cuma Dapat Rp70 Ribu
Inisiatif ini seperti kamp pelatihan penurunan berat badan.
Dilansir dari Scmp.com, perusahaan merancang setiap kamp akan berdurasi selama tiga bulan, dan setiap kali merekrut 30 pekerja.
Sejauh ini, lima kamp telah diadakan, menurut laporan tersebut.
Karena banyaknya pegawai yang melamar program ini, perusahaan memprioritaskan kuota tersebut kepada mereka yang mengalami obesitas.
Anggota di setiap kubu dibagi menjadi tiga kelompok, dengan dua kelompok masing-masing beranggotakan 10 orang dan kelompok ketiga beranggotakan lima orang.

Setiap individu ditimbang setiap minggunya dan masing-masing akan diberi hadiah sebesar Rp 890 ribu untuk setiap rata-rata 0,5 kg berat badan yang berhasil diturunkan oleh kelompok tersebut.
Jika ada anggota kelompok yang mengalami kenaikan berat badan, tidak ada yang mendapat bonus dan mereka masing-masing akan didenda 500 yuan atau setara Rp 1,1 juta rupiah.
Tidak ada satu pun karyawan yang bergabung dalam kamp tersebut yang mengalami penambahan berat badan dalam periode tiga bulan sejak program dimulai, kata laporan itu.
“Membuat kelompok menambah dimensi moral bagi karyawan. Mereka tidak ingin mengecewakan rekan-rekannya,” kata seorang staf, yang bermarga Li.
“Jika kamu tidak turun berat badan, kamu tidak hanya akan mempengaruhi bonus diri sendiri, tetapi juga menyeret anggota lain ke belakang. Jadi cara ini benar-benar melambungkan masyarakat untuk saling memotivasi dan juga diri sendiri untuk lebih giat berolahraga,” ujarnya.
Dia mengatakan dia bergabung dengan kamp pada bulan November tahun lalu, terpikat oleh skema bonus perusahaan serta masalah kesehatan karena berat badannya lebih dari 90kg, yang lebih berat dari berat standar untuk tinggi badannya yang 175 cm.
Baca juga: Scuba Diving, Wisata Minat Khusus makin Digandrungi, Nikmati Berpetualang Menyelami Bawah Laut Jatim
Li melakukan latihan fisik seperti lari, berenang, dan bermain basket setiap hari sepulang kerja.
Dia juga melakukan diet.
Dia berhasil turun berat badan hingga 17,5 kg selama periode tiga bulan dan menerima total 7.410 yuan (Rp 16 juta).
“Setelah menurunkan berat badan, saya berada dalam kondisi yang cukup baik. Daguku lebih lancip dan perutku lebih kecil. Saya bisa merasakan saya jauh lebih ringan. Saya lebih energik saat bermain basket,” ujarnya.
Perusahaan ini juga mendapat banyak pujian di media sosial.
“Perusahaan yang luar biasa. Saya berharap saya bisa bekerja di sana,” kata seorang pengamat online di Weibo.
“Saya berlari 10 km setiap hari dan perusahaan akan segera bangkrut jika ada staf seperti saya,” canda yang lain.
Baca juga: Korban Dokter Nakal di Malang Diperkirakan Bertambah, Ini Modus yang Dilakukan Terduga Pelaku
Berbeda jauh dengan perusahaan diatas, sebuah perusahaan membuat satu orang karyawannya tak lagi mengenal arti hidup.
Pulang kerja lebih cepat 1 menit dari biasanya, seorang pegawai wanita malah tiba-tiba dipecat.
Padahal pegawai wanita ini sudah mengabdi kurang lebih selama 3 tahun.
Tak disangka meski sudah mengabdi lama, pegawai wanita ini tetap tak menerima apresiasi yang baik dari perusahaannya.
Pegawai wanita itu berakhir dipecat oleh bos di perusahaan tempat ia bekerja.
Pemecatan tiba-tiba ini hanya dikarenakan wanita tersebut pulang satu menit lebih awal sebanyak enam kali dalam setahun.
Tak terima dengan ulah bosnya, wanita tersebut menyelesaikannya dengan membawa kasus ini ke meja hijau.
Karyawan tersebut, yang bermarga Wang, membawa perusahaannya, yang berkantor pusat di Guangzhou, provinsi Guangdong, China, ke pengadilan pada awal tahun ini.
Pengadilan setempat baru-baru ini memutuskan bahwa mantan majikannya, yang namanya tidak diungkapkan, telah memecatnya secara ilegal dan harus membayarnya kompensasi, yang jumlahnya tidak jelas.
Wang mengatakan dia telah bekerja di perusahaan tersebut selama tiga tahun, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.com, Selasa (15/4/2025).
Ia juga memiliki rekam jejak kinerja yang cukup baik.
Baca juga: Sosok Pengganti Kepsek di Purwakarta Dicopot karena Suruh Siswa Pakai Baju Lebaran, Om Zein Marah
Pada akhir tahun lalu, seorang manajer sumber daya manusia menelepon Wang.
Manajer tersebut memberi tahu Wang berdasarkan catatan pengawasan kantor, dia meninggalkan mejanya satu menit lebih awal dari waktu yang ditentukan selama enam hari dalam sebulan.
Wang mengajukan keluhan kepada otoritas hak buruh setempat, dan menggugat perusahaan tersebut.
Pengadilan menyatakan meskipun Wang pulang satu menit lebih awal dari jadwal kerjanya, tidak masuk akal untuk menyimpulkan bahwa dia “pulang lebih awal”.

Perusahaan tidak memberinya peringatan, juga tidak mendesaknya untuk memperbaiki perilakunya.
Pengadilan mengatakan tidaklah pantas bagi majikannya untuk memecatnya secara tiba-tiba.
Putusan tersebut menyatakan pemecatan Wang adalah ilegal karena tidak disertai bukti dan tidak masuk akal.
Liu Biyun, seorang pengacara dari Firma Hukum Guangzhou Laixin, mengatakan kepada media bahwa memecat seorang karyawan dalam keadaan seperti itu merupakan hukuman berat.
Bak karma langsung datang ke perusahaan tempat wanita itu bekerja, kini perusahaan harus ganti denda gugatan
Kabar viral ini pun ramai dikomentari oleh netizen.
“Mengapa perusahaan tidak menawarkan subsidi kepada karyawan yang datang bekerja lebih awal?” tanya seorang pengamat daring.
“Perusahaan yang tidak kenal ampun ini harus diberi hukuman,” kata orang lain.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
bonus kerja
Perusahaan teknologi di Tiongkok
Shenzhen
Provinsi Guangdong
berita viral
TribunJatim.com
Sering Bolos Ngajar, Guru SD Ternyata Jahit Baju di Rumah, Ortu Ngeluh Siswa Telantar |
![]() |
---|
Isi Menu MBG Penyebab 427 Siswa Keracunan di Lebong, Tak Ada Nasi, Ramai Tuai Kritik Warga |
![]() |
---|
Prabowo Ngaku Malu usai Tahu Noel Ebenezer Jadi Tersangka KPK: Kadang-kadang Ngeri Juga |
![]() |
---|
Apes Pria Diduga Culik Bocah Pakai Sepeda, Ngaku Khawatir, Rumahnya Dirusak Warga yang Ngamuk |
![]() |
---|
Tantiem Komisaris BUMN Dihapus Presiden, Prabowo Heran Perusahaan Rugi Malah Repot Bagi Bonus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.