Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

16 Tahun Jadi Guru Honorer, Agus Rela Jemput & Bangunkan Siswanya Agar Sekolah, Bupati Beri Laptop

Seharusnya perjuangan Agus Hermanto dalam dunia pendidikan meski dirinya hanya guru honorer, patut diapresiasi lebih.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin - KOMPAS.COM/DOKUMENTASI Pemkab Banyuwangi
RELA JEMPUT SISWA - Sosok guru honorer Agus Hermanto. Sejak tahun 2009, ia mengajar anak-anak di SMP 3 Satu Atap Wongsorejo, Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, sebuah kampung di pinggir kawasan hutan Banyuwangi. 

Kisah inspiratif lainnya datang dari seorang guru bernama Feri.

Meski jalan berlumpur, guru ini tetap melanjutkan perjalanan ke sekolah demi mengajar, bahkan tak jarang menginap di sekolah.

Pukul enam pagi, saat sebagian orang masih menyeduh kopi hangat, Feri sudah mengenakan helm dan menyalakan motornya.

Dari rumahnya di Martapura, ia menempuh perjalanan sejauh 35 kilometer menuju SDN 3 Jayapura, tempatnya mengajar.

Saat musim kemarau, waktu tempuh sekitar satu setengah jam. 

Namun ketika musim hujan datang, perjalanan bisa memakan waktu lebih dari dua jam, bahkan tak jarang lebih lama lagi.

Penyebab utamanya adalah jalan rusak parah yang membentang dari Dusun Talang Durian, Desa Mendah, Kecamatan Jayapura, hingga ke sekolah.

"Kalau hujan, jalan jadi lumpur. Mobil-mobil bisa terjebak berhari-hari. Orang sini menyebutnya 'jalan tauhid', karena siapa pun yang lewat situ pasti ingat Allah terus, istighfar sambil dorong kendaraan," ujar Feri sambil tertawa kecil, Jumat (2/5/2025), dikutip dari Sripoku.

KISAH GURU - Seorang guru bernama Feri (kiri). Jalan berlumpur yang menjadi akses menuju SDN 3 Jayapura OKU Timur tempat Feri mengajar. Feri rela menembus jalan rusak demi bisa mengajar siswanya.
KISAH GURU - Seorang guru bernama Feri (kiri). Jalan berlumpur yang menjadi akses menuju SDN 3 Jayapura OKU Timur tempat Feri mengajar. Feri rela menembus jalan rusak demi bisa mengajar siswanya. (Dokumen Pribadi)

Medan yang ia lalui tidak hanya berlumpur, tetapi juga berbatu, bergelombang, dan melintasi kebun karet serta ladang jagung.

Pemukiman pun jarang dijumpai di sepanjang jalan tersebut.

Feri pernah mengalami ban pecah, rantai putus, busi motor rusak, hingga kehabisan bensin.

"Saya pernah dorong motor berkilo-kilo meter buat cari bengkel," kenangnya.

Namun, tantangan tersebut tak pernah membuatnya menyerah.

Sejak pertama mengabdi sebagai guru honorer pada 2009, semangatnya untuk mendidik anak-anak di pelosok tak pernah luntur.

Sejak Agustus 2024, ia resmi menjadi guru tetap di SDN 3 Jayapura OKU Timur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved