Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan

Pilu Sri Saksikan Anaknya Tewas Usai Tertabrak Truk Fuso di Surabaya, Tak Berhenti Menyeka Air Mata

Pilu Sri saksikan anaknya yang masih SD tewas usai tertabrak truk Fuso di Jalan Ahmad Yani Surabaya, tak berhenti menyeka air mata.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
MENANGIS - Ibu dua anak bernama Sri Sunarsih (31) warga Rungkut, Surabaya, saat ditemui TribunJatim.com di area tunggu Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, Selasa (6/5/2025) sore. Dia menceritakan kecelakaan di Jalan Ahmad Yani Surabaya, yang ia alami hingga menewaskan anaknya, MH (10). 

Saat dirinya setengah tersadar di atas aspal jalan, ia segera bergegas menuju ke posisi tubuh anaknya yang terkapar lemas tak berdaya. 

Sri Sunarsih berusaha memastikan kondisi sang anak dalam keadaan baik-baik saja.

Saat itu, sang anak masih dapat memberikan respons perkataannya. 

"Saya biasanya dari situ sudah riting. Saya rasanya kayak terdorong. Anak saya jatuh terdorong di depan saya. Anak saya jatuh ke depan. Motor di belakang, saya, baru anak saya. Kemungkinan gitu (terpental). Saya ngebleng," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di area tunggu Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya

Namun, tak lama kemudian, kesadaran dari sang anak kian menurun.

Bahkan setibanya petugas medis ambulans di lokasi, kondisi sang anak makin memprihatinkan. Wajah sang anak makin pucat dan tak sadarkan diri. 

Bak 'tersambar petir di siang bolong,' pergelangan tangan anaknya dikalungkan pita warna putih. Sri Sunarsih akhirnya sadar bahwa kondisi anaknya tak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. 

"Tahu-tahu saya nolong anak saya, 'nak gak apa-apa.' Anak saya sempat bilang, 'ma tolong tolong. Saya tanya, 'ayo bangun nak.' Dia bilang, 'gak bisa ma. Gak bisa kaki ku gak bisa.' Lalu bibirnya sudah pucat, enggak darah, cuma pucat. Sama ojol bapak-bapak diangkat ke pinggir. Kok anak saya semakin pucat," ujarnya.

Seraya berkali-kali menyeka air mata yang membasahi kedua pipinya menggunakan ujung kain kerudung warna biru yang dikenakannya, Sri Sunarsih tak menyangka, sang anak bakal bernasib nahas meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. 

Yang membuat hatinya terenyuh, ia teringat bahwa sepanjang perjalanan tadi, sang anak sempat meminta dibelikan es teh kemasan gelas kesukaannya. 

Namun, Sri Sunarsih belum bisa menuruti permintaan sang anak secara langsung, dan memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan, agar mereka lekas sampai rumah. 

Rencananya, ia bakal membelikan minuman es teh kemasan favorit dari sang anak itu, di kios yang terdapat di pinggir jalan dekat rumahnya.

Setelah mengalami peristiwa kecelakaan hingga membuat nyawa sang buah hati melayang, Sri Sunarsih baru menyadari bahwa permintaan sepele dari sang anak tak ubahnya permintaan terakhir sebelum ajal menjemput sang buah hati. 

"Dia mau minta es teh, tapi nanti saja saya mau belikan kalau sudah di Rungkut. Ternyata malah begini," katanya seraya menahan tangisnya yang terus menerus terisak. 

Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Herdiawan Arifianto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved