Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mata Lokal Fest 2025

Menuju Net Zero Emission 2060, Menperin Agus Gumiwang Beberkan Potensi Insentif Mobil Hidrogen

Mobil-mobil yang ramah lingkungan di Indonesia mulai mendapatkan insentif dari pemerintah sebagai upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Editor: Ndaru Wijayanto
Tribunnews/Ita
MOBIL HIDROGEN - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Tribun Network Mata Lokal Fest 2025 di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (8/5/2025). Mobil hidrogen belum masuk ke dalam rencana pemberian insentif pemerintah sebab teknologinya belum banyak berkendara di Indonesia 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Mobil-mobil yang ramah lingkungan di Indonesia mulai mendapatkan insentif dari pemerintah sebagai upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Sebut saja mobil listrik yang mendapatkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) 10 persen dan mobil hybrid sebesar 3 persen. 

Teknologi ramah lingkungan lainnya yang sedang berkembang ialah mobil hidrogen, dimana wacana mengenai insentif terhadap mobil ini sempat mencuat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, mengenai wacana insentif untuk mobil hybrid saat ini belum ada bahasan fokus di pemerintahan.

"Belum ada insentif mobil hidrogen. Teknologinya saja kan masih belum ini (berkembang). Tapi yang ingin saya sampaikan adalah seperti yang sudah saya sampaikan sejak 6 tahun yang lalu, saat saya ditunjuk sebagai Menteri Perindustrian yaitu bagi kami semua teknologi otomotif itu kami persilahkan untuk berkembang di Indonesia," ungkap Agus saat hadir di acara Tribun Network Mata Lokal Fest 2025 di Shangri-La Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Dengan dipersilakannya untuk berkembang, catatan yang diberikan Menperin ialah wajib dikembangkan ke arah yang ramah lingkungan.

Hal ini juga tidak terkecuali untuk mobil konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE). Selama modelnya bisa memiliki emisi yang rendah bisa dikembangkan di Indonesia.

Baca juga: Industri Hijau Jadi Primadona Investor, Kemenperin Dorong Transformasi Lebih Cepat

Meski begitu, Menperin AGK menilai teknologi mobil hidrogen memiliki prospek cerah, sebab masih memiliki peluang berkembang luas.

"Hidrogen juga menurut pandangan kami itu sumber potensi teknologi yang menurut saya pribadi akan berkembang," ungkap Agus.

Sementara itu, mobil ramah lingkungan seperti EV dan HEV (Hybrid Electric Vehicle) juga masih memiliki potensi besar. Namun demikian, HEV dinilai Menperin paling fair untuk mengajak masyarakat berperan menurunkan emisi.

"Hybrid itu teknologi yang paling fair, yang paling fair tarik-menarik antara ICE dengan baterai dan juga memang menunjukkan bahwa ada efisiensi dari sumber daya dan dia lebih ramah lingkungan. Jadi intinya semua teknologi otomotif di mata kementerian itu terbuka selama dia menunjukkan progresnya menuju ramah lingkungan," kata Menperin AGK.

Baca juga: Menteri Fadli Zon : Terima Kasih Tribun Network Berkomitmen Jadikan Indonesia Pusat Kebudayaan Dunia

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved