Viral Bola
Napoli Dapat Tuah Tandem Romelu Lukaku dan Antonio Conte, Dulu Inter Milan Rasakan Hal Serupa
Tandem antara Antonio Conte di kursi kepelatihan dengan Romelu Lukaku sebagai mesin gol membuat Napoli kini merasakan tuahnya.
TRIBUNJATIM.COM - Tandem antara Antonio Conte di kursi kepelatihan dengan Romelu Lukaku sebagai mesin gol membuat Napoli kini merasakan tuahnya.
Dulu, Inter Milan pernah merasakan manis dari kombo mereka.
Diketahui, keduanya pernah membawa Inter Milan rengkuh gelar scudetto musim 2020/2021.
Kini, di musim pertama dilatih Antonio Conte, Inter Milan dipecundangi dari jalur perebutan scudetto.
Baca juga: Kilau Dua Pemain Buangan Manchester United, Kini Bersinar Bawa Napoli Rengkuh Scudetto

Napoli yang menjalani musim pertama dilatih Antonio Conte mengalahkan Inter Milan di jalur perburuan scudetto.
Kemenangan atas Cagliari pada matchday terakhir, Sabtu (24/5/2025) dinihari tadi memastikan Napoli juaranya.
Napoli berhak menjadi juara setelah mengoleksi 82 poin, alias unggul 1 poin dari Inter Milan di peringkat kedua.
Keberhasilan Napoli merebut gelar scudetto musim lalu yang jatuh ke tangan Inter Milan layak diacungi jempol.
Apalagi pada musim lalu, Napoli sempat dilanda krisis hingga terlempar ke peringkat 10 klasemen Liga Italia.
Alhasil, kesuksesan Napoli menjuarai Liga Italia musim ini seakan menjadi bukti elit kualitas tim tersebut.
Keberadaan Antonio Conte selaku pelatih baru yang didatangkan musim ini jelas menjadi keputusan hebat Napoli.
Disisi lain, kebijakan transfer Napoli yang efektif dengan mendatangkan Romelu Lukaku, Scott McTominay, Billy Gilmour, David Neres dan Leonardo Spinazolla akhirnya dibayar sepadan.
Jangan lupakan juga perihal keputusan manajemen yang berani mengeluarkan dua bintangnya pada dua bursa transfer yang berbeda yakni Victor Osimhen dan Khvicha Kvaratskhelia.
Hingga pada akhirnya, langkah yang diambil para petinggi Napoli berujung manis dengan gelar scudetto musim ini.
Gelar scudetto musim ini pun menjadi yang kedua dalam tiga musim terakhir, alias keempat dalam sejarah klub.
Combo Maut Conte & Lukaku yang Berujung Gelar Scudetto
Jika ada dua sosok yang layak diapresiasi kehadirannya di skuad Napoli musim ini, dialah Conte dan Lukaku.
Dua sosok yang punya peran berbeda tersebut seakan mampu bersatu membantu timnya meraih kesuksesan.
Conte yang selama ini dikenal sebagai pelatih penjamin trofi lagi-lagi membuktikan sentuhan ajaibnya di Napoli.
Lalu, Lukaku yang seringkali berstatus pemain pinjaman, tetap tampil produktif di klub manapun yang ia bela.
Jika berkaca dari sejarah sebelumnya, kombinasi Conte dan Lukaku memang terbukti jitu menghadirkan gelar.
Salah satunya ketika keduanya masih bekerjasama Inter Milan selama dua musim pada 2019/2020 dan 2020/2021.
Combo keduanya langsung menghadirkan gelar scudetto yang pada waktu itu sangat diidamkan fans Nerazzurri.
Tepat pada musim kedua membela Inter Milan, kombinasi maut antara Conte dan Lukaku menjadi salah satu alasan Nerazzurri bisa menjadi juara di akhir musim.
Di bawah bimbingan Conte, Lukaku menemukan kembali ketajamannya setelah dibuang Manchester United.
Dikala membantu Inter Milan meraih gelar scudetto musim 2020/2021, Lukaku tampil ganas dengan mencetak 24 gol dan 9 assist dari 36 penampilan di Liga Italia.
Kombinasinya dengan Lautaro Martinez mengawal lini depan Inter Milan, membuat Nerazzurri tampil memukau.
Hingga pada akhirnya, gelar scudetto yang telah diidamkan selama hampir 10 tahun berhasil dikunci Inter Milan.
Empat tahun berselang, combo Lukaku dan Conte kembali membuahkan hasil yang sama namun di tim berbeda.
Bersama Napoli, kombinasi dua sosok berbeda negara itu mengembalikan gelar scudetto ke markas Napoli.
Pada musim perdananya, Lukaku menjelma sebagai sosok vital lini depan Napoli bersama McTominay yang beroperasi dari lini kedua.
14 gol dan 10 assist dari 36 laga menjadi bukti kontribusi apik Lukaku saat memenangkan scudetto keduanya.
Dan kontribusi positif Lukaku saat membantu Napoli mengangkat scudetto kembali terjadi di bawah bimbingan Conte.
Hal itu seakan mempertegas kombinasi maut keduanya yang seakan memberikan jaminan gelar sebuah tim.
Pemain buangan Manchester United berkilau di Napoli
Pemain buangan Manchester United kini jadi berkilau bersama Napoli.
Dua pemain tersebut adalah Scott McTominay dan Romelu Lukaku.
Keduanya bahkan menjadi sosok penting saat Napoli vs Cagliari, Sabtu (24/5/2025) dinihari.
Mereka mencetak gol sekaligus membuat Napoli menang 2-0 atas Cagliari di Stadion Diego Armando Maradona.
Baca juga: Gaji Kevin De Bruyne Terlampau Tinggi, Napoli Cari Cara Lain Dapatkan Playmaker Manchester City

Hasil itu sekaligus menorehkan scudetto alias juara Liga Italia musim 2024-2025 dengan unggul satu poin (82 poin) di atas Inter Milan (81 poin) di urutan kedua klasemen Liga Italia.
Jika bukan karena McTominay dan Lukaku, belum tentu nasib Napoli akan secerah demikian akhirnya.
McTominay menjadi penyelamat Napoli tatkala timnya mengalami kebuntuan hampir separuh pertandingan laga tepatnya menit 42'.
Ia berhasil 'memecah telur' lewat gol cantik bicycle kick setelah menerima umpan lambung dari Politano.
Sepakan dengan dua kaki tak menyentuh tanah itu sukses menyarangkan bola menembus jala kawalan Alen Sherri.
Gol pembuka McTominay seakan menumbuhkan semangat para pemain, termasuk staff ofisial yang ikut berlari ke lapangan, terutama euforia suporter yang hadir memenuhi stadion.
Kemudian gol kedua yang dibukukan Lukaku pada menit 51' juga tak kalah keren dari gol pertama yang dicetak McTominay.
Lukaku memamerkan skill menggiring bola dengan pertahanan kekuatan body balance.
Kawalan dua bek Cagliari tak mampu mengentikan begitu kuatnya badan serta kelihaian kaki Lukaku membawa bola hingga ke area berbahaya.
Dengan kaki kirinya, setelah menggocek kaki lawan, Lukaku melesatkan bola tepat di sisi kiri Alen Sherri yang terlihat kosong.
Skor 2-0 tercipta dan gemuruh kembali tercipta di stadion.
Dibuang Man United, Bersinar Bersama Napoli
McTominay dan Lukaku adalah dua pemain yang pernah berseragam Man United di Liga Inggris.
Keduanya 'tersingkirkan' berkat persaingan pemain dan penyesuaian strategi yang dilakukan oleh pelatih di masanya.
Dimulai dari McTominay, pebola berkebangsaan Skotlandia ini 9 musim bermain untuk Setan Merah.
Bahkan ia lahir dari klub kategori umur Man United U23.
Pada musim ini, ia 'dibuang' oleh Man United dan merapat ke Napoli.
Bukan main statistik yang ia ciptakan selama semusim.
Total ia telah menorehkan 12 gol, 4 assist dari total 34 penampilannya.
Ia juga menjadi pemain andalan untuk membangun serangan termasuk membuka peluang dari tengah lapangan.
Berbeda dari McTominay yang setia 9 musim bersama Man United, Lukaku adalah pemain yang malang melintang di berbagai klub dan liga.
Memulai karier profesional di Anderlecth pada 2010, Lukaku kemudian hijrah ke Inggris bergabung bersama Chelsea, West Brom, Everton dan Man United.
Ia berseragam Man United hanya dua musim, yakni Liga Inggris musim 2017-2018 (16 gol) dan 2018-2019 (12 gol).
Kemudian Lukaku ingin merasakan atmosfer Italia dengan bergabung Inter Milanselama dua musim, sempat kembali ke Chelse semusim, kembali lagi ke Inter semusim, pindah ke AS Roma semusim, dan ke Napoli hingga kini.
Catatan statistiknya lebih mentereng dibanding McTominay.
Semusim bersama Napoli, Lukaku telah mencatatkan 14 gol, 10 assist dari total 36 pertandingan.
Memang bukan maksud membandingkan, namun statistik berbicara.
Dua eks MU itu membuktikan diri bahwa masa depan bisa menjadi cemerlang lewat semangat perjuangan.
Scudetto alias juara Liga Italia menjadi satu trofi pengobat untuk mereka yang pernah tersingkir dari persaingan pemain klub lamanya.
Daftar Juara Liga Italia
Sejarah mencatat lembar baru klub juara Liga Italia selama dua dekade atau 20 tahun terakhir.
Terbaru, Napoli sukses menuliskan namanya dalam sejarah juara Liga Italia musim 2024-2025 dengan meraih scudetto buntut kemenangan 2-0 lawan Cagliari pada Sabtu (24/5/2025).
Napoli finis sebagai pemuncak klasemen dengan total 82 poin, selisih 1 poin dengan Inter Milan.
Bersamaan dengan laga Napoli vs Cagliari, Inter Milan juga berhasil membawa pulang 3 poin dalam laga tandang lawan Como 0-2.
Sayangnya hasil ini gagal menghantar Inter Milan menyingkirkan Napoli pada puncak klasemen, berakhir dengan 81 poin.
Sejurus, Inter Milan gagal mendekati raihan Juventus yang saat ini masih menjadi pemegang scudetto terbanyak dalam dua dekade terakhir.
Dalam 20 tahun terakhir, Juventus masih menjadi tim dengan pemegang gelar juara terbanyak.
Juventus menisbatkan diri menjadi juara sebanyak 9 kali dalam 20 tahun terakhir Liga Italia.
Memang tim terdekat yang bisa mengejar Juventus itu adalah Inter Milan.
Nerazzurri mampu menjadi yang terbaik sebanyak 7 kali.
Sementara dalam 20 tahun terakhir, Napoli menambah satu gelarnya yang terakhir didapat pada dua musim lalu atau musim 2022-2023.
Daftar Juara Liga Italia
*Dihitung 20 Tahun Terakhir
2024-25 Napoli
2023-24 Inter Milan
2022-23 Napoli
2021-22 AC Milan
2020-21 Inter Milan
2019-20 Juventus
2018-19 Juventus
2017-18 Juventus
2016-17 Juventus
2015-16 Juventus
2014-15 Juventus
2013-14 Juventus
2012-13 Juventus
2011-12 Juventus
2010-11 AC Milan
2009-10 Inter Milan
2008-09 Inter Milan
2007-08 Inter Milan
2006-07 Inter Milan
2005-06 Inter Milan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Arne Slot Sedikit Lebih Baik Dibanding Juergen Klopp di Liverpool saat Pekan Pembuka Liga Inggris |
![]() |
---|
Sosok Georgina Rodriguez yang Dilamar Cristiano Ronaldo usai 8 Tahun Pacaran |
![]() |
---|
Sosok Dalberto, Aktor Kemenangan Arema FC di Pekan Pertama Super League 2025/2026, Cetak Hattrick |
![]() |
---|
Sosok Suleiman Obeid, Pele Palestina yang Ditembak Tentara Israel saat Antre Bantuan |
![]() |
---|
Direkrut Sassuolo 4 Tahun, Jay Idzes Dapat Gaji Lebih Tinggi dari Bek AC Milan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.