Berita Viral
Sosok Kepsek SMAN Diduga Pungli hingga Didemo Siswanya, Kini Dinonaktifkan, Dedi Mulyadi Minta Audit
Kasus kepsek pungli berkedok sumbangan di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat viral di media sosial.
TRIBUNJATIM.COMĀ - Kasus kepsek pungli berkedok sumbangan di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat viral di media sosial.
Kepsek tersebut juga menyuruh siswa tanda tangan berkas sebagai penerima snack namun para murid tak pernah mendapat hal tersebut.
Bahkan orangtua siswa membayar uang gedung Rp500 tiap tahun namun tidak ada pembangunan gedung.
Adapun sosok kepsek tersebut bernama Kurniawati.
Kurniawati menjabat Kepala SMAN 9 Tambun Selatan (Tamsel), Kabupaten Bekasi.
Ia kini dinonaktifkkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buntut dugaan pungutan liar (pungli).
Baca juga: Ortu Sudah Ditarik Rp 500 Ribu, Siswa Geram Tiap Hari Masih Diminta Rp20 Ribu, Sekolah: Jika Sanggup
Sosok Kurniawati menjadi perbincangan setelah aksi unjuk rasa siswa SMAN 9 Tambun Selatan, viral di media sosial.
Ratusan siswa menggelar aksi demo karena Kepsek diduga kuat melakukan pungli berkedok sumbangan.
Seperti pembangunan gedung sekolah, pembelian alat pendingin musala, hingga penyelewengan dana makanan untuk kegiatan internal.
Dikutip dari laman resmi SMAN 9 Tambun Selatan via Tribunnews pada Kamis (5/6/2025), Kurniawati memiliki gelar Hj. Kurniawati, S.Pd., M.Pd.
Artinya, Kurniawati memiliki gelar S2 alias Magister di bidang pendidikan.
Dilihat dari Nomor Induk Pegawai (NIP) miliknya, Kurniawati lahir pada 19 Juli 1983.

Ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 20 Februari 2009.
Saat ini, ia tercatat memiliki pangkat Penata Tingkat I dan golongan IIId.
Sebelum menjadi Kepala SMAN 9 Tambun Selatan, Kurniawati adalah guru Bahasa Indonesia di SMAN 5 Tambun Selatan, dikutip dari akun Instagram SMAN 5 Tambun Selatan.
Kurniawati diketahui memiliki akun media sosial Instagram dan YouTube.
Di Instagramnya, @kurniawati_besi, ia memiliki 936 pengikut.
Kurniawati menuliskan dirinya sebagai guru, pelatih, dosen, dan MC di bio Instagramnya.
Ia juga tergabung dalam organisasi Sanggar Bahasa dan Seni (Besi) Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Kondisi Gedung SMAN 9 yang Didemo, Siswa Bak Sia-sia Bayar Rp 20 Ribu Perhari, Humas: Ada Realisasi
Sementara itu, dalam tayangan video di YouTube-nya yang diunggah pada 16 November 2020, Kurniawati menyebutkan dirinya pernah menjadi Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Kabupaten Bekasi.
Ia juga mengatakan dirinya pernah menjadi Wakil Kepala Sekolah.
"(Saya adalah) Wakil Kepala Sekolah, Ketua MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Bekasi," kata dia dalam video yang dibuat untuk Seleksi Bakal Calon Kepala SMA Provinsi Jawa Barat 2020.
Kurniawati juga mengaku pernah menjadi pemuda pelopor di bidang pendidikan di Kabupaten Bekasi dan meraih penghargaan sebagai guru berprestasi.
"Saya pernah menjadi pemuda pelopor bidang pendidikan di Bekasi, pernah menjadi guru berprestasi," akunya.
Pada November 2024, Kurniawati termasuk dalam daftar Calon Fasilitator Angkatan 21 yang lulus seleksi tahap 2.
Seleksi itu digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Baca juga: Pihak Sekolah Ngotot Tak Paksa Siswa Gadai HP, Kakak RL: Ada Wartawan Guru Kocar-kacir Telpon Saya
Jabatan Dinonaktifkan
Dedi Mulyadi mengatakan, penonaktifan Kurniawati ini sebab sedang dilakukan audit untuk memeriksa apakah benar terjadi dugaan pungli.
"Saya sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk menonaktifkan sementara selama proses audit berjalan," kata Dedi dalam video di Instagram, Kamis (5/6/2025), dikutip Tribunnews.
Didemo Siswa Buntut Dugaan Pungli
Sebelumnya, ratusan siswa dari kelas X dan XI menggelar aksi demonstrasi di halaman SMAN 9 Tambun Selatan, Selasa (3/6/2025).
Aksi itu digelar sebab Kurniawati diduga kuat melakukan pungli berkedok sumbangan, seperti pembangunan gedung sekolah, pembelian alat pendingin musala, hingga penyelewengan dana makanan untuk kegiatan internal.
Pelajar kelas XI berinisial RP, mengaku orang tuanya telah diminta membayar biaya akademik dan non-akademik sejak ia masuk pada 2023.
Menurut RP, orang tuanya sudah membayar uang gedung sebesar Rp500 ribu setiap tahun.
Tetapi, RP menyebut sama sekali tidak ada pembangunan atau perbaikan pada gedung sekolahnya.
"Katanya untuk gedung. Tapi, sampai sekarang masih gini-gini aja. Orang tua saya sudah bayar setiap tahun Rp500 ribu," ujar SP, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
RP juga mengungkap adanya dugaan penyelewengan dana dalam pembelian snack untuk kegiatan sekolah.
Ia mengatakan, Kurniawati pernah mengumpulkan para siswa untuk menandatangani berkas sebagai penerima snack untuk sejumlah kegiatan sekolah, seperti buka bersama, pesantren kilat, dan perlombaan.
Namun, menurut RP, ia dan teman-teman sama sekali tak mendapatkan snack selama kegiatan sekolah berlangsung.
"Tanda tangan itu paksaan. Tanda tangan itu untuk penerimaan snack, padahal waktu itu enggak menerima," pungkasnya.
kepsek pungli berkedok sumbangan
Bekasi
viral di media sosial
pungli
Kurniawati
Dedi Mulyadi
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Roy Suryo Doakan Polda Metro Jaya yang Simpan Ijazah Jokowi Tidak Kebakaran: Nanti Hilang |
![]() |
---|
Daftar 4 Merek Beras Premium Oplosan Temuan Satgas Polri, 3 Petinggi Pabrik Tersangka |
![]() |
---|
Polisi Minta Rp100 Ribu ke Pengendara Motor Langgar Lalu Lintas, Atasan: Terancam Demosi |
![]() |
---|
Pegawai Bengkel Kewalahan Kuras Tangki 25 Motor yang Salah Isi Bensin Ulah Petugas SPBU |
![]() |
---|
4 Fakta Kasus In Dragon, Pembunuh Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Divonis Hukuman Mati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.