Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mobil Tertabrak KA di Kalibokor Surabaya

Cerita Saksi saat Membujuk Pengemudi Mobil Ertiga Sebelum Dihantam Kereta di Kalibokor Surabaya

Pria berkaus polo warna hijau tua itu, terus menerus meyakinkan Lim Hong Hwi yang bersikukuh mendorong sendiri mobil

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
TERTABRAK KA - Sosok Nico Wahyu (34) saksi pemotor ojol yang membantu mendorong Mobil Suzuki Ertiga bernopol L-1748-HY yang sempat tertabrak Kereta Api (KA) Turangga, Rute Surabaya-Bandung, saat melintasi Perlintasan Double Track Jalan Kalibokor, Gubeng, Surabaya, sekitar pukul 20.30 WIB, pada Sabtu (7/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - "Pak wes ojo ngurusi mobil, selamatkan diri saja," ucapan itu berkali-kali disampai Nico Wahyu (34) pemotor yang kebetulan melintas kepada Lim Hong Hwi (45) pengemudi mobil Suzuki Ertiga yang tertabrak Kereta Api (KA) Turangga, Rute Surabaya-Bandung, saat melewati Perlintasan dua lajur (Double Track), Jalan Kalibokor, Gubeng, Surabaya, pada Sabtu (7/6/2025) malam. 

Pria berkaus polo warna hijau tua itu, terus menerus meyakinkan Lim Hong Hwi yang bersikukuh mendorong sendiri mobil berbodi warna abu-abu miliknya yang ngadat di tengah perlintasan tersebut. 

Lim Hong Hwi berusaha sekuat tenaga mendorong mobilnya ke depan dan kebelakang karena takut kendaraan yang dipakai untuk mencari nafkah untuk jasa antar penumpang taksi online itu, tersapu kencangnya KA. 

Namun, upayanya gagal. Bodi mobil bernopol L-1748-HY itu, tetap saja 'stuck' tak bisa didorong maju atau mundur. Meskipun Nico Wahyu juga ikut membantu. Mobil milik Lim Hong Hwi, tetap saja diam ditempatkan.

Aneh memang, sebelum Nico membantu mendorong bodi mobil tersebut, ia sempat berupaya memastikan kondisi mesin mobil tetap dalam keadaan normal. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Ertiga Tertabrak KA di Kalibokor Surabaya, Bawa Penumpang Dari Tunjungan Plaza

Saat melongok ke ruang kabin yang ditinggalkan Lim Hong Hwi, kondisi kunci kontak dalam keadaan menyala 'on'. Namun, anehnya, mesin tidak menyala seperti sediakala. 

"Itu posisi mobil sudah di atas. Bannya itu di rel kedua. Palangnya itu belum nutup. Mobil baru di tengah, baru palang menutup. Dan saya itu mau maju dan mundurkan. Posisi mesin mati. Kontak mobil on, tapi mesin mati. Saya sudah bantu starter tetap gak bisa," ungkapnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi. 

Nico sempat melihat tiga orang terdiri dari dua wanita dan seorang pria yang ditengarai penumpang mobil tersebut, tampak berhamburan keluar dari dalam kabin untuk menyelamatkan diri. 

Baca juga: Cerita Sopir Sempat Dorong Mobil Sebelum Tertabrak KA di Kalibokor Surabaya: Palang Belum Tertutup

Namun, tidak dengan Lim Hong Hwi. Nico melihat, sosok pria bertopi baseball dan bermasker warna biru tersebut, malah nekat mendorong mobilnya yang ngadat tak dapat didorong ke depan atau ke belakang. 

"KA itu mau posisi mendekat, saya ngomong; pak wes ojo ngurusi mobil, selamatkan diri aja, babah mobil iku ditabrakno pisan gak opo-opo. Daripada orangnya ikut, kita kasihan juga," katanya. 

Saat itu, Nico berada tepat di belakang mobil tersebut. Ia merupakan pengendara ojek online (ojol). Sudah hampir empat tahun lamanya menggeluti profesi tersebut. 

Baca juga: 3 Orang Tewas Kecelakaan Maut di Tol Jombang, Nenek Juragan Meubel dan Cucunya Mahasiswi Kedokteran

Melihat kejadian tersebut, krentek hatinya untuk menolong terpantik begitu saja. Tanpa aba-aba atau lolongan teriakan minta tolong dari Lim Hong Hwi, si pengemudi mobil. 

Ia bergegas memarkirkan motor di bahu jalan dan mencueki sekian notifikasi orderan jasa antar pada aplikasi ponselnya. Lantas Nico berlarian membantu Lim Hong Hwi mendorong mobilnya dengan susah payah. 

"Saya solidaritas antara (driver) online, saya niatnya bantu, walaupun dia bukan ojol, saya pasti bantu, karena sama-sama satu aspalnya," pungkasnya. 

Baca juga: Motor Wanita di Surabaya Raib saat Belanja di Toko Kosmetik, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Kemudian, sopir mobil Lim Hong Hwi menceritakan, mobilnya itu mengalamai mati mesin, saat hendak menyeberangi rel perlintasan tersebut. 

Padahal, kondisi moncong mobil berbodi warna abu-abu yang dikendarainya sudah separuh jalan melewati dua trek perlintasan tersebut. 

Dua roda bagian depan mobilnya berhasil melewati rel sisi barat. Namun, saat roda belakang mobilnya melintasi rel sisi barat tersebut, mesin mobilnya mendadak mati. 

Menyadari situasi genting tersebut, Liem Hong meminta para penumpangnya keluar dari mobil, dan dirinya berusaha mendorong mobilnya agar dapat melintasi rel tersebut. Namun, tetap tidak bisa. 

Bahkan, ia sempat dibantu oleh pemotor lain yang bersimpati dengan kondisi kendaraannya yang ngadat. Namun, tetap saja, mobilnya tetap tak bergerak. 

Mengingat, laju KA dari arah utara ke selatan kian mendekat, Liem Hong memilih pergi menjauh dari mobil. 

Dan, brakk, bodi belakang sisi kiri mobilnya ringsek, tertabrak KA yang melaju pesat bagaikan peluru. 

"Karena posisinya saya, mau tinggal maju sedikit. Sudah melewati, tinggal pantat mobil aja, yang kena. Dibantu dorong sama mas ini (nico). Saya minta tolong ke warga enggak ada yang berani cuma mas ini aja yang berani. Dimajukan dikit," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di teras pos perlintasan KA. 

Lim Hong menegaskan, berdasarkan pandangan matanya saat itu, kondisi palang perlintasan rel tersebut, belum tertutup. 

Itulah mengapa dirinya sengaja bermanuver melintasi rel tersebut, agar dapat mengantarkan penumpang dari Tunjungan Plaza sesuai tujuan di kawasan Pucang. 

"Belum nutup (palangnya), saya lihat belum menutup, makanya saya lewat. Kalau menutup separuh aja, saya berhenti mas. Saya enggak pernah menerabas, saya enggak mau, ngapain, resiko, saya juga bawa penumpang," pungkasnya

Sementara itu, petugas penjaga perlintasan Satriya Medi (28) menegaskan, dirinya sudah menjalankan mekanisme penutupan palang perlintasan KA di lokasi tersebut sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan jadwal yang sudah diatur oleh pihak pimpinan. 

Sehingga dirinya menampik tatkala disudutkan oleh pihak lain yang menyebutkan kondisi palang perlintasan tersebut belum tertutup sesuai peraturan, tatkala terdapat KA melintas. 

"(Sudah tertutup sesuai SOP) Iya sudah sesuai. (Soal klaim dari sopir kalau palang belum menutup) Itu keliru pak," ujar Satriya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved