Idul Adha 2025
Waspadai Cacing Hati, DKPP Kediri Kerahkan 70 Dokter Hewan Awasi Daging Kurban
Waspadai cacing hati yang terdapat pada sejumlah hewan kurban tahun lalu, DKPP Kediri kerahkan puluhan dokter hewan awasi daging kurban.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Timur mengerahkan sekitar 70 dokter hewan ke berbagai titik penyembelihan hewan kurban, dalam momentum Hari Raya Idul Adha 2025.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat dalam kondisi sehat, aman, dan layak konsumsi.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh Tutik Purwaningsih menyampaikan, tim kesehatan hewan dibagi ke seluruh kecamatan, terutama di lokasi-lokasi padat penyembelihan.
Mereka bertugas melakukan pemeriksaan ante mortem atau sebelum disembelih, dan post mortem yaitu setelah disembelih, terutama pada bagian organ dalam seperti hati dan ampela.
"Permintaan dari masyarakat cukup tinggi agar hewan kurban mereka diperiksa. Mereka ingin yakin bahwa daging yang dikonsumsi benar-benar sehat. Kami bersyukur, hingga saat ini hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi daging secara umum aman dan bebas penyakit," jelas Tutik saat dikonfirmasi, Minggu (8/6/2025).
Salah satu fokus utama pemeriksaan adalah organ hati, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya kasus cacing hati masih kerap ditemukan.
Meski tahun ini belum ada temuan, DKPP tetap melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenali ciri-ciri hati yang terinfeksi.
"Hati yang terkena cacing biasanya tampak tidak normal, permukaan kasar, ada tonjolan dan tepinya tumpul. Sedangkan hati sehat permukaannya halus dan warnanya cokelat kemerahan," terang Tutik.
Baca juga: Penjelasan Panitia soal Warga Bayar Rp15 Ribu Demi Tebus Kupon Daging Kurban, Minta Maaf Bikin Gaduh
Jika ditemukan hati dengan tanda-tanda mencurigakan, dokter hewan akan segera mengarahkan panitia kurban untuk memisahkan dan memusnahkannya, bukan membagikannya ke masyarakat.
Menurut Tutik, organ seperti itu harus dikubur demi mencegah potensi penularan penyakit.
"Penanganan yang tepat sangat penting. Jangan sampai hati yang terinfeksi ikut dikonsumsi. Kami sudah instruksikan agar panitia kurban selalu berkoordinasi dengan tim dokter hewan di lapangan," tegasnya.
DKPP juga memastikan seluruh hewan kurban telah melalui proses seleksi ketat sejak sebulan sebelum Idul Adha, mencakup pengecekan usia, kondisi fisik, hingga kesehatan alat reproduksi.
Hewan yang tidak memenuhi standar akan langsung dikeluarkan dari daftar kurban.
Meski kondisi saat ini relatif aman, Tutik mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik.
Ia juga meminta warga mengikuti arahan dari petugas kesehatan hewan demi menjamin kelayakan konsumsi daging kurban.
"Pemeriksaan ini bagian dari ikhtiar kita bersama agar kurban tahun ini benar-benar membawa berkah, tidak hanya dari sisi spiritual, tetapi juga dari sisi kesehatan masyarakat," pungkasnya.
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
Kediri
Idul Adha 2025
hewan kurban
Tutik Purwaningsih
TribunJatim.com
berita Kabupaten Kediri terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Tragedi Eks Ketua RT Dibacok Pemuda di Palembang, Kesal Tak Masuk Panitia Kurban, Pelaku Diamankan |
![]() |
---|
Jumlah Penumpang Terminal Surodakan di Trenggalek Melonjak Saat Momen Idul Adha 2025 |
![]() |
---|
Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar pada Idul Adha 2025 Capai Rp 99,2 Miliar |
![]() |
---|
Penjelasan Panitia Kurban yang Minta Rp 15.000 ke Penerima Daging, Kini Minta Maaf: Inisiatif Saya |
![]() |
---|
Sosok Muhammad Musofa, Namanya Terukir di Paru-paru Sapi Kurban Tangsel, 'Bukan Goresan Alat' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.