Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pensiunan Guru Buka Kursus Bahasa Jepang, Ikhlas Meski Dibayar Rp5 Ribu: Saya Tidak Cari Viral

Ia mengaku ikhlas mengajar Bahasa Jepang dengan bayaran berapapun, asal para muridnya serius.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok pribadi
KURSUS BAHASA JEPANG - Inilah sosok Rudy Dermawan (64), pensiunan guru bahasa Jepang asal Bandung yang membuka kursus dengan harga seikhlasnya. 

Setelah pensiun pada 2021 dan belum menerima gaji pensiun, ia menawarkan kursus secara terbuka melalui Facebook.

Kini, Rudy mengajar sekitar 150 peserta aktif dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.

Peserta kursusnya pun sangat beragam, mulai dari anak SD hingga mahasiswa S2 dan pekerja. 

"Peserta kursus beragam, dari anak SD hingga yang sudah S2. Ada juga yang berasal dari Sumatrea, Kalimantan, hingga warga Indonesia yang tinggal di Jepang," ujar Rudy. 

Jadwal kursus berlangsung hampir setiap hari dengan waktu yang fleksibel.

Pembelajaran dilakukan secara daring melalui Zoom, menggunakan presentasi PowerPoint. 

Meskipun tidak memberikan sertifikat resmi, Rudy tetap membantu peserta yang membutuhkan surat keterangan untuk keperluan beasiswa atau pendidikan di Jepang. 

"Saya ingin membantu orang-orang yang ingin belajar bahasa Jepang tanpa dibatasi biaya."

"Saya tidak cari viral, saya hanya ingin bermanfaat," tutup Rudy.

Baca juga: Berangkat Jam 3 Pagi Demi Salat Idul Adha di Desa Terpencil, Bupati Kecewa Tak Ada Pejabat Hadir

Kisah inspiratif lainnya datang dari Ibu Selly, perempuan asal Pulau Saparua, Maluku, yang mengaku jadi pendidik anak-anak adalah panggilan hati. 

Meski di tengah keterbatasan fasilitas dan tantangan ekonomi, semangat Ibu Selly untuk mempertahankan sekolah kecilnya, tak pernah padam.

Ia membuka sekolah TK Sintiche secara gratis dan mengajar anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.

Ibu Selly bukan hanya mengajar, tapi juga berjuang sendiri membiayai operasional sekolah. 

Di tengah keterbatasan dana dan minimnya dukungan, ia memutuskan untuk memulai warung kecil.

Hal itu dilakukan demi bisa tetap membayar kebutuhan operasional sekolah, membeli perlengkapan belajar, hingga membayar upah pengajar.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved