Idul Adha 2025
Tragedi Eks Ketua RT Dibacok Pemuda di Palembang, Kesal Tak Masuk Panitia Kurban, Pelaku Diamankan
DD (33), seorang pemuda setempat, berjalan dengan hati yang panas. Namanya tak tercantum dalam daftar panitia kurban tahun ini. Pemuda itu ngamuk.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda di Palembang ngamuk ke suami Ketua RT seusai namanya tak masuk panitia kurban.
Emosinya memuncak hingga nekat melakukan aksi pembacokan.
Hari itu, Sabtu, 7 Juni 2025, halaman Masjid Haqqul Yaqin di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 2 Ulu, Palembang, seharusnya menjadi panggung keikhlasan.
Aroma daging segar dan suara tawa panitia kurban mengisi udara. Namun, sekitar pukul 10.15 WIB, suasana damai itu terkoyak oleh amarah yang tak tertahan.
DD (33), seorang pemuda setempat, berjalan dengan hati yang panas. Namanya tak tercantum dalam daftar panitia kurban tahun ini.
Di matanya, Suyanto (52), mantan Ketua RT 29 yang disegani dan kini bertugas merekrut panitia, adalah sumber kekecewaannya.
Saat itu, Suyanto tengah fokus memotong-motong daging, menjalankan tugasnya sebagai bagian dari panitia.
Baca juga: Viral Nama Orang Tertulis di Daging Kurban, Panita Yakin Bukan Rekayasa, ‘Ini Adalah Mukjizat Allah’
Tanpa banyak kata, DD yang sudah kalap mendekat dan melayangkan satu bacokan telak ke arah wajah Suyanto.
Darah segar seketika membasahi pelataran masjid, mengubah perayaan kurban menjadi arena tragedi.
Akibat serangan mendadak itu, hidung dan pipi kanan Suyanto mengalami luka parah.
Kepanikan melanda. Warga dan panitia lain segera melarikan korban ke RS Bari sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP dr. Mohammad Hoesin untuk penanganan lebih intensif.
"Masalah persisnya saya tidak tahu, Pak. Yang jelas, saat itu yang melakukan pemotongan hewan kurban kemarin seluruhnya merupakan panitia," ujar Sukri, salah seorang warga yang berada di lokasi.
Sementara DD, sang pelaku, tidak melarikan diri. Dalam sebuah langkah yang tak terduga, ia langsung berjalan kaki menuju kantor Polsek Seberang Ulu I untuk menyerahkan diri, seolah pasrah pada konsekuensi dari amarah sesaatnya.
Baca juga: Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar pada Idul Adha 2025 Capai Rp 99,2 Miliar
Kapolsek SU I, AKP Hery, membenarkan kronologi yang dipicu oleh rasa sakit hati tersebut.
"Benar, pelaku sudah kami amankan," tegasnya.
Ia menjelaskan lebih lanjut mengenai akar masalah. "
Korban ini dulunya ketua RT, sekarang istrinya yang menjabat. Nah, perekrutan panitia penyembelihan kurban dilakukan oleh korban. Hal inilah yang diduga membuat pelaku kesal karena tidak masuk dalam daftar panitia, hingga nekat membacok korban."
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, juga mengonfirmasi penangkapan pelaku.
"Pelaku sudah diamankan dan tengah diproses oleh Polsek SU I," ujarnya singkat.
Panitia Kurban Minta Uang Rp 15 Ribu ke Penerima Daging

Panitia kurban di Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, yang meminta uang Rp 15.000 kepada penerima daging meminta maaf.
Satu orang panitia kurban, Tarmin mengungkapkan permohonan maaf lantaran ia mengakui perbuatannya salah.
"Jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya, mungkin kepada aparatur daerah setempat, dari tingkat RT, RW, camat, dan Bapak Wali Kota," ungkap Tarmin, Senin (9/6/2025).
Sebagai informasi, Tarmin menjelaskan peristiwa itu diawali dengan situasi di wilayahnya belum ada pemberian hewan kurban.
Dirinya mengaku berupaya membantu mencarikan orang untuk mengurbankan hewan kurbannya di wilayahnya.
"Setelah adanya yang memberi sapi, dapatlah sebuah sapi karena inisiatif saya ingin membantu teman-teman kami, khususnya para pemulung, karena setiap adanya kurban, mereka (para pemulung) mengadu tidak mendapatkan daging," jelasnya.
Tarmin menuturkan selanjutnya ia mendapatkan total tiga ekor sapi untuk dikurbankan di wilayahnya.
Baca juga: Sia-siakan Bantuan dari Gubernur, Pria Kini Tak Lagi Jadi Karyawan, Ingin Balik Lagi Kerja Urus Sapi
Tiga sapi itu didapat di antaranya dari pemberian orang dan hasil patungan dari dirinya dengan keluarganya.
"(Pemberi sapi) Orang tersebut tidak mau disebut namanya, pemberi disebut hamba Allah yang memberikan kepada kami," tuturnya.
Namun, Tarmin menyampaikan orang-orang yang memberikan sapi tersebut tidak memberikan uang untuk biaya operasional pemotongan serta lain sebagainya.
Sehingga menurutnya berdasarkan kesepakatan warga, biaya pemotongan hewan kurban dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 kepada warga yang mendapatkan daging kurban.
"Untuk biaya pemotongan dan juga pekerjaan menetel-netel sapi itu, makannya teman-teman, karena satu hari full, jadi kami dengan inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan sebesar Rp15.000," ucapnya.
Diketahui sebelumnya, viral sebuah video di media sosial yang menampilkan sejumlah warga harus membayar Rp 15.000 untuk mendapatkan satu kantong daging kurban.
Berdasarkan rekaman video itu, tampak warga yang sudah mendapatkan kupon untuk penukaran daging kurban, mengaku dimintai membayar Rp 15.000 untuk menebus satu kantong daging kurban.
"Sudah nebus daging, Rp 45 ribu, satu kantong Rp 15 ribu," kata seorang ibu-ibu yang ada di dalam video.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
TribunJatim.com
panitia kurban
Idul Adha 2025
Tribun Jatim
Palembang
berita viral
TribunEvergreen
Polsek Seberang Ulu
AKP Hery
jatim.tribunnews.com
Jumlah Penumpang Terminal Surodakan di Trenggalek Melonjak Saat Momen Idul Adha 2025 |
![]() |
---|
Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar pada Idul Adha 2025 Capai Rp 99,2 Miliar |
![]() |
---|
Penjelasan Panitia Kurban yang Minta Rp 15.000 ke Penerima Daging, Kini Minta Maaf: Inisiatif Saya |
![]() |
---|
Sosok Muhammad Musofa, Namanya Terukir di Paru-paru Sapi Kurban Tangsel, 'Bukan Goresan Alat' |
![]() |
---|
Jaga Kelestarian Lingkungan, DPC PKB Ponorogo Bagikan Daging Kurban dengan Bungkus Besek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.