Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Warga Didenda Satpol PP Rp500 Ribu karena Main Layangan, Warga Lain Setuju: Banyak yang Jatuh

Seorang warga didenda Rp 500 ribu karena main layangan. Masyarakat sekitar rupanya setuju dengan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/HENDRA CIPTA
DIDENDA KARENA LAYANGAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) mengamankan seorang warga yang bermain layangan di Jalan Karet, Kecamatan Pontianak Barat, Minggu (15/6/2026) sore. Ternyata masyarakat sekitar juga mendukung hal ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang warga didenda Rp 500 ribu karena main layangan.

Masyarakat sekitar rupanya setuju dengan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini.

Peristiwa tersebut terjadi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Baru-baru ini, Satpol PP Kota Pontianak mengamankan dan mendenda seorang warga yang bermain layangan di Jalan Karet, Kecamatan Pontianak Barat, Minggu (15/6/2026) sore.

Kepala Satpol PP Kota Pontianak, Ahmad Sudiantoro, mengatakan pelaku bukan warga ber-KTP Pontianak. Meski begitu, sanksi tetap dijatuhkan.

Menurut Sudiantori, Satpol PP menindak tegas aktivitas bermain layangan karena membahayakan keselamatan publik.

“Identitas kami amankan, lalu yang bersangkutan diminta datang ke kantor untuk menjalani proses penjatuhan denda sebesar Rp 500.000. Denda tersebut langsung disetor ke kas daerah,” kata Sudiantoro, Senin (16/6/2025), melansir dari Kompas.com.

Sudiantoro menyebut, razia ini merupakan respons atas banyaknya aduan masyarakat soal penggunaan tali gelasan dan kawat dalam bermain layangan.

Jenis tali ini kerap melukai pengguna jalan, bahkan menelan korban jiwa.

“Ini bukan sekadar hiburan. Sudah banyak korban luka, bahkan meninggal dunia akibat tersangkut tali layangan,” tegas Sudiantoro.

Baca juga: Terjerat Senar Layangan di Jembatan Suramadu, Mahasiswa di Bangkalan Dapat 5 Jahitan

Kebijakan penertiban ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Warga menilai tindakan tegas Satpol PP sudah tepat demi menjaga keselamatan publik.

“Saya sangat setuju. Sudah sering ada orang jatuh dari motor gara-gara tali layangan,” kata Abdul Rahman (46), warga Kelurahan Sungai Beliung.

Hal serupa disampaikan Nuraini (37), ibu rumah tangga di Pontianak Barat.

Ia mengaku selalu was-was saat anak-anak bermain di luar rumah.

“Khawatir tiba-tiba leher atau tangan mereka tersangkut tali layangan. Sudah waktunya pemerintah bertindak tegas,” ujar Nuraini.

Warga berharap penertiban ini tak berhenti di satu-dua razia.

Mereka meminta Satpol PP konsisten, serta terus mengedukasi masyarakat soal bahaya bermain layangan sembarangan, khususnya kepada anak-anak dan remaja.

Baca juga: Pemotor Menepi untuk Gulung Senar Layangan yang Meresahkan di Jalur Sepeda Motor Jembatan Suramadu

Sebelumnya, M Bagus Sugianto, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) asal Bojonegoro alami luka usai terkena jeratan senar layangan saat melintas di Jembatan Suramadu sisi Madura, Jumat (17/1/2025) sore.

Dia tidak menyangka perjalananannya dari Surabaya melintasi Jembatan Suramadu akan meninggalkan goresan luka pada pipi kirinya.

Ia dilarikan warga ke Puskesmas Sukolilo akibat sambaran seutas senar mirip layangan saat laju motor Honda Supra 125 yang ditumpanginya hampir tiba di gerbang keluar Jembatan Suramadu sisi Madura.

Ditemui di sebuah kafe tempatnya bekerja di depan kampus UTM, Sabtu (18/1/2025) sore, pipi kiri Bagus masih ditutup perban untuk melindungi luka.

Mahasiswa semester III Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UTM itu mendapatkan 5 jahitan atas tindakan medis yang diperolehnya dari Puskesmas Sukolilo, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.  

“Setelah keluar Jembatan Suramadu, saya menuju titik keramaian di sebuah warung. Saya bertanya puskesmas terdekat, kemudian diantar bapak-bapak ke Puskesmas Sukolilo,” ungkap Bagus.

Meski masih tampak menahan rasa nyeri, namun Bagus masih lancar menceritakan kronologi kejadian. Bersama seorang teman kerjanya, Bagus juga turut mempersiapkan kopi-kopi pesanan beberapa pelanggan yang sedang berteduh dari derasnya hujan lebat disertai sambaran petir.  

Ia mengisahkan, perjalanan melintasi Jembatan Suramadu sudah menjadi rutinitasnya selama hampir satu tahun setengah menempuh kuliah di UTM.

Sore kemarin, ia baru pulang dari Surabaya dan masuk Jembatan Suramadu sekitar pukul 16 45 WIB.  

“Setelah mau keluar Jembatan Suramadu, mulut saya seperti terasa ditarik. Saya lepas helm dan melihat seperti senar, posisi senar tidak membentang tetapi menyerong dan melihat senar jatuh,” kenang Bagus.

Meski demikian, anak kedua dari empat bersaudara itu tetap melanjutkan perjalanan.

Sebagaimana tiga motor yang terus melaju di depannya hingga keluar dari Jembatan sepanjang 5,4 Km itu.

“Saya melihat wajah melalui kaca spion, ada darah di pipi kiri. Mungkin apabila senar itu dalam posisi membentang di hadapannya, maka lukanya pasti di kedua pipi. Saya sempat memegang senar itu, agak kasar seperti senar layangan,” ujarnya.

Baca juga: Benang Layangan Putus Sayat Muka Bocah Dua Tahun saat Dibonceng Ibunya: Luka Parah

Memang sempat viral video petugas Jembatan Suramadu menemukan senar mirip senar pancing di jalur kendaraan roda dua.

Temuan senar itu disebutnya sebagai ‘jebakan batman’ yang kemudian memantik respon tegas dari seorang tokoh masyarakat Bangkalan.  

Menyikapi hal itu, Satlantas Polres Bangkalan melakukan penyisiran di sepanjang jalur roda dua tujuan Surabaya, Senin (6/1/2025).

Penyisiran yang dipimpin langsung Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto juga menemukan benang yang serupa.

Seperti dalam video seorang pria yang menyebutnya dengan ‘Jebakan Batman’.

Baca juga: Sosok 5 Korban Helikopter Jatuh Akibat Terlilit Benang Layangan, Kondisi dan Kronologinya Diungkap

“Saya berharap pihak kepolisian sering melakukan pengecekan. Soalnya kemarin saat saya laporan itu katanya senar layangan, terus sempat viral sebelumnya senar pancing. Kalau ada CCTV lebih bagus, soalnya kalau ada kejadian seperti ini kan bisa dilihat, apakah ada yang sengaja pasang atau murni senar layangan,” kata Bagus.

Usai mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sukolilo, Bagus langsung membuat laporan ke Polsek Sukolilo.

Ia juga turut serta kembali ke lokasi kejadian bersama pihak kepolisian untuk kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

“Setelah cek TKP bersama polisi, posisi senar sudah berada di jalur mobil,” pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved