Berita Viral
Minta Rp 15 Juta ke Calon Siswa untuk Kursi SPMB, Guru Honorer Dinonaktifkan, Pemkot: Dia Sendiri
Seorang guru honorer dinonaktifkan dari sekolah karena terbukti mengambil keuntungan dalam pelaksanaan SMPB
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
“Kemudian sukarelawan ini memutuskan untuk bantu ibu ini untuk menjebak dengan mengarahkannya transfer sejumlah uang dulu. Nah, begitu transfer kan ketemuan, minta tanda terima, pakai kwitansi, baru dia langsung ditangkap sama Pol PP,” ujar Chandra.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, oknum guru itu bukan panitia SPMB atau seorang aparatur sipil negara (ASN).
Sehingga, Pemkot memastikan pelaku tidak dalam kondisi mempunyai akses atau berkomplot dengan panitia SPMB.
Selain itu, tidak ada transaksi lainnya yang mengalir kepada oknum tersebut.
“Dia berdiri sendiri, dia tidak berkorelasi dengan panitia SPMB. Karena sudah kita periksa, sudah kita cek, ya enggak ada (kaki tangan),” terang Chandra.
Baca juga: Datangi KPK Bawa Bukti, Menteri UMKM Bantah Istri ke Eropa Pakai Uang Negara: 1 Rupiah Pun Tidak Ada
Protes terkait kecurangan dalam pelaksaan SPMB memang masih terjadi hingga kini.
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di sejumlah daerah menimbulkan gelombang protes dari wali murid.
Seperti terjadi di Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Puluhan warga RW 07 dan 08 di daerah tersebut memblokir gerbang sekolah SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, Jumat (4/7/2025).
Berdasarkan pantauan Tribun Banten, gerbang sekolah tersebut ditutup menggunakan empat bilah batang bambu yang diganjal menggunakan dua buah ban mobil pada bagian bawah.
Bambu tersebut dipasang menyilang berbentuk X, dengan ikatan pada bagian tengah, dan menutupi seluruh bagian pintu gerbang.
Selain itu, terlihat juga dua spanduk besar yang bertuliskan tuntutan mereka agar anak-anak yang berada di sekitar sekolah dapat diterima.
Baca juga: Diduga Dicurangi soal Domisili, Orang Tua Geruduk SMA Protes Hasil SPMB, Sekolah Masih Tetap Bungkam
Spanduk tersebut dibuat dari kain putih yang ditulis menggunakan cat berwarna merah.
Satu spanduk dipasang tepat di pintu gerbang sekolah, dan satu lainnya di pasang di tembok sisi kiri gerbang sekolah.
"Warga menuntut semua warga Tegal Rotan bisa diterima di SMAN 10," tulis spanduk yang dibentangkan di pintu gerbang sekolah.
Dapat Promo Hotel Rp 130 Ribu, Rama Malah Diusir dari Kamar setelah Ogah Bayar Biaya Tambahan |
![]() |
---|
Dokter Tirta Ajak Lari 20 Km Keluarga Pasien yang Paksa Dokter Syahpri Lepas Masker: Mak Bleng |
![]() |
---|
Tabiat Pria Simpan Puluhan Bangkai Kucing di Freezer karena Malas Ngubur, Pantas Warga Resah |
![]() |
---|
Suami Nekat Jual Istri Rp 300 Ribu Sekali Kencan Demi Kebutuhan Sehari-hari |
![]() |
---|
Menteri Fadli Zon Belum Nonton Merah Putih: One For All, Yakin Niat Pembuat Memajukan Perfilman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.