Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Batik Glow in the Dark Karya UMKM Surabaya Curi Perhatian di Panggung Fashion

Tampil dengan warna khas terang, produk ekonomi kreatif batik fosfor dari UMKM Kota Surabaya, Tunik Putri, mewarnai deretan peragaan busana.

|
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/AHMAD ZAIMUL HAQ
BATIK FOSFOR - UMKM Kota Surabaya Batik Fosfor dari Tunik Putri tampil di Surabaya Culture Fashion 2025 yang digelar oleh Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) 2025, Rabu (2/7/2025) lalu. Corak warna beragam yang bisa Glow in The Dark menjadi salah satu keunikannya. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tampil dengan warna khas terang, produk ekonomi kreatif batik fosfor dari UMKM Kota Surabaya, Tunik Putri, mewarnai deretan peragaan busana.

Batik fosfor memiliki keunikan tersendiri. Yakni motif-motif dan goresan setiap warna dapat menyala dalam gelap sorot sinar UV.

Bermula dari kegelisahan Putri Aprilia dari Tunik Putri yang melihat turunnnya minat anak muda pada batik. Ia pun mencoba membuat batik dengan pewarnaan tinta fosfor.

“Mulainya dari tahun 2017, karena saya suka acara malam dan selalu pakai batik, nah gimana caranya aku punya produk yang beda dari yang lain, dan yang dipakai anak muda, karena dulu banyak anak muda yang ‘batik iku jadul’ akhirnya berkembang ke batik fosfor, awalnya batik motif abstrak,” ujar Putri Aprilia kepada Tribun Jatim, Rabu (9/7/2025).

Lembaran kain dibuat dengan pola motif yang beragam, memunculkan warna-warna terang seperti magenta, ungu, biru, kuning, hijau, neon, orange.

Baca juga: Usaha Lontong Warisan Keluarga Jadi Langganan Katering Surabaya hingga Tembus Pasar Singapura

Motif kontemporer atau abstrak, motif batik pakem Surabaya, gambar ikon Kota Surabaya seperti Tugu Pahlawan, Bambu Runcing dibuat oleh Putri dan dua karyawannya. Semakin banyak pesanan, semakin melibatkan pengrajin lainnya.

Membuat batik fosfor disebut sama halnya dengan proses membatik.

Dari sebidang kain dipola sesuai dengan motif yang diingkan, lalu dicanting, dicolet pewarnaan hingga tiga atau empat kali, kemudian pelorotan atau proses menghilangkan lapisan malam (lilin) pada kain setelah proses pewarnaan selesai. Lembaran kain batik kemudian dijemur.

“Hanya saja yang membedakan tintanya, keunikan itu, jadi misal dikenakan lampu sorot biru, UV, dia akan nyala, kalau lampu biasa ya warna terang saja,” ujarnya.

Baca juga: Kolaborasi Rianty Batik dan SOGO Pakuwon Mall Surabaya, Tampilkan Dua Koleksi Batik Modern

Sebelum dipakai, lanjut Putri, lembaran kain atau busana batik fosfor perlu untuk menyerap cahaya lampu atau cahaya ruang.

“Kalau untuk dipakai siang, dia makin menyala. Apalagi disorot lampu juga menyala. Glow in the dark,” ujarnya.

Untuk perawatannya, Putri hanya memberikan catatan untuk tidak mencuci dengan detergen yang mengandung pemutih.

Putri mengaku terus melakukan pengembangan sejak lini bisnisnya hadir delapan tahun lalu. Utamanya mengenalkan batik fosfor yang tidak hanya diketahui sebagai kain pantai, tapi membuatnya lebih variatif.

Dari selembar kain, membuat busana, tas, aksesoris, home dekor seperti lampu fosfor, untuk memberikan pilihan karya bagi peminatnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved