Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Imbas Atlet Paralayang Bondowoso Luka di Porprov Gegara Parasut Usang, FASI Minta Perhatian Pemkab

Seorang atlet paralayang Kabupaten Bondowoso mengalami luka saat mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
ATLET PARALAYANG - Atlet paralayang Bondowoso saatblepas landas di tengah event ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sincha Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Seorang atlet paralayang Kabupaten Bondowoso mengalami luka saat mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025.

Pasalnya, terjadi insiden jatuh saat mendarat diduga karena parasut yang sudah tidak layak pakai.

Atler tersebut mendapatkan perawatan medis. Beruntung, biaya pwrawatan ditanggung oleh panitia Porprov Jawa Timur.

Meski kondisinya sudah berangsur pulih. Namun, kejadian ini menjadi perhatian dari para juri cabamg olahraga dirgantara itu.

Penyebabnya karena kondisi parasut usang diduga menjadi salah satu penyebabnya.

Humas Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Bondowoso Taufik Hidayat mengatakan, setiap atlet Bondowoso menggunakan paralayang. Dipastikan perhatian juri selalu tertuju. Karena mereka ketakutan melihat atlet yang terbang dengan alat yang kurang memadai.

Baca juga: Suami Mudik ke Kampung Naik Paralayang Demi Temui Istri, Ternyata Atlet, Polisi: Sudah Turun Selamat

"Bukan karena persoalan kemampuan, melainkan karena peralatan yang digunakan dianggap kurang memadai," katanya dikonfirmasi Kamis (10/7/2025).

Karena memang parasut yang digunakan sudah usang dan perlu pembaharuan.

“Gak bisa stabil ketika ada diatas. Maka tak heran jika kami selalu mendapatkan perhatian juri,” imbuhnya.

Tak henti disitu, kata Taufik, kini atletnya harus mengeluarkan uang sendiri untuk membayar jaminan kesehatan dan BPJS Ketenaga kerjaan.

“Dulu sempat Koni yang mengurusi, tapi untuk yang sekarang dibayar secara mandiri,” tuturnya.

Melihat kondisi ini, Taufik mendesak Pemkab Bondowoso melalui KONI bisa memberikan perhatian. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa parasutnya saja. Karena sejauh ini, mesin dan perlengkapan lainnya masih dianggap layak.

Baca juga: Tutup Porprov Jatim VIII 2023, Ahmad Dawami Harap Watu Bayang Madiun Jadi Tempat Istimewa Paralayang

Diketahui, Paralayang sempat berjaya di Bondowoso beberapa tahun lalu. Ketika Puncak Megasari masih difungsikan sebagai lapangan paralayang. Bahkan sejumlah event nasional hingga internasional digelar di tempat itu.

Namun. sejak kontrak tempat landing paralayang yang berada di lahan Perhutani tak diperpanjang. Kegiatan paralayang di Bondowoso mulai memudar hingga saat ini. Proses regenerasi juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh pengurus Cabor Paralayang.

“Masih perlu dukungan dari orang tua, agar anaknya mau terjun ke olahraga dengan resiko tinggi ini,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved