Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sakti PMI Ponorogo di Jepang Tewas Setelah Bongkar Rumah, Disnaker Upayakan Pemulangan Jenazah

Pilu nasib Sakti seorang PMI yang bekerja sudah selama dua tahun di Jepang, pria asal Ponorogo itu tampak m

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/SUKOCO
PMI SAKTI TEWAS - Siman kakek dari Sakti Ramadhani Saputro (24) Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Ponorogo yang tewas ketika akan membongkar rumah di di Kota Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang. Keluarga korban meminta pemerintah memulangkan jenazah korban untuk dimakamkan di kampung halaman. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang PMI bernama Sakti Ramadhani Saputro tewas karena kecelakaan kerja yang dilaluinya saat bekerja.

PMI tersebut berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Sakti Ramadani Saputro sudah bekerja di Jepang selama 2 tahun.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengupayakan pemulangan jenazah Sakti Ramadhani Saputro (24), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tewas di Jepang.

Sakti meninggal dunia saat akan membongkar sebuah rumah di Kota Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang, pada Selasa (15/7/2025) sekitar pukul 13.40 waktu Jepang.

Kepala Disnaker Ponorogo, Suko Kartono, mengatakan bahwa perusahaan (PT) yang memberangkatkan almarhum telah melakukan komunikasi resmi dengan pihaknya.

“Korban kan resmi, pasti kami usahakan (pemulangan jenazah) resmi. Perusahaan yang memberangkatkan baru saja komunikasi,” ujar Suko melalui pesan singkat, Sabtu (19/7/2025).

Suko menjelaskan bahwa pihaknya masih berdiskusi dengan perusahaan penyalur tenaga kerja untuk membahas teknis pemulangan jenazah Sakti.

Menurutnya, permintaan keluarga untuk memulangkan jenazah kemungkinan besar akan dikabulkan.

“Bisa (dipulangkan), ini teknisnya seperti masih kita bicarakan dengan PT penyalurnya,” imbuhnya.

Baca juga: Pemakaman Pangeran Al-Waleed yang Koma 20 Tahun Digelar 3 Hari, Dulu Ayah Tolak Alat Bantu Dicabut

Terkait asuransi dan hak perlindungan tenaga kerja, Disnaker masih melakukan koordinasi untuk memastikan apakah Sakti terdaftar dalam sistem BPJS Ketenagakerjaan.

“Kita lihat BPJS Ketenagakerjaan sudah masuk sistem apa tidak. Hari ini dikoordinasi. Diupayakan dipulangkan, untuk berapa lama yang kami koordinasikan dulu,” kata Suko.

Informasi awal menyebutkan bahwa rumah yang akan dibongkar oleh Sakti justru ambruk secara tiba-tiba, dan menewaskan dirinya. Hal itu disampaikan oleh Siman, kakek almarhum, yang tinggal di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

“Kabar yang kami terima itu waktu mau bongkar rumah, rumahnya malah ambruk. Sakti jadi salah satu korban meninggal,” ujar Siman.

Diketahui, Sakti telah bekerja di Jepang selama dua tahun.

Baca juga: Sosok Zuhdi Guru Madin Dituntut Wali Murid Rp 25 Juta, Syarat Damai usai Dituduh Tampar Siswa

Keluarga korban juga diketahui sangat menginginkan agar jenazah dipulangkan.

Siman, kakek korban yang berada di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengatakan bahwa informasi yang diterima dari penyalur tenaga kerja menyebutkan bahwa korban yang telah 2 tahun bekerja di Jepang itu tewas ketika rumah yang akan dibongkar ambruk pada Selasa (15/7) sekitar pukul 13.40 waktu Jepang.

“Kabar yang kami terima itu waktu mau bongkar rumah, rumahnya malah ambruk. Sakti jadi salah satu korban meninggal,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Kamis (17/7/2025).

Siman mengatakan bahwa kedua orangtua korban masih syok dengan kabar duka yang diterima keluarga.

Korban yang merupakan anak tunggal tersebut terakhir menghubungi orangtua pada Rabu (9/7/2025).

PMI di Jepang tewas Disnaker sedang mengusahakan agar cepat dipulangkan
PMI SAKTI TEWAS - Siman kakek dari Sakti Ramadhani Saputro (24) Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Ponorogo yang tewas ketika akan membongkar rumah di di Kota Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang. Keluarga korban meminta pemerintah memulangkan jenazah korban untuk dimakamkan di kampung halaman.

Korban berencana pulang ke Tanah Air tahun depan.

“Rencananya, ia akan pulang ke Indonesia tahun depan setelah menyelesaikan masa kerja,” katanya. 

Siman mengaku keluarganya berharap pemerintah memulangkan cucunya yang mengalami kecelakaan kerja di Jepang.

Keluarga akan memakamkan jenazah Sakti Ramadhani Saputro di pemakaman umum desa setempat.

“Kami minta jenazah dipulangkan. Mau bagaimanapun itu keluarga saya. Meskipun tinggal jenazah, kami minta dipulangkan,” ucapnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved