PDIP Jawa Timur

PDIP Surabaya Gelar Peringatan Kudatuli 1996 Serentak di 155 Titik, dari DPC hingga Tingkat Kampung

ISTIMEWA
KUDATULI - DPC PDIP Surabaya menggelar rapat koordinasi di Gedung Wanita untuk persiapan peringatan Kudatuli 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peringatan peristiwa Dua Puluh Tujuh Juli (Kudatuli) 1996 akan serentak digelar hingga tingkat kampung di Surabaya.

DPC PDIP Surabaya menegaskan bahwa Peringatan Kudatuli 1996 tersebut akan diperingati hingga kelurahan.

Untuk menyiapkan momen penting itu, DPC PDIP Surabaya menggelar rapat koordinasi di Gedung Wanita untuk persiapan peringatan Kudatuli.

Rapat koordinasi ini dihadiri seluruh pengurus Pimpinan Anak Cabang dan pengurus Ranting PDIP se-Surabaya

Melalui keterangan tertulisnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC PDIP Surabaya Yordan M Bataragoa mengatakan, peringatan peristiwa Kudatuli 1996 akan melibatkan seluruh tingkatan Ranting PDIP di tiap kelurahan di Surabaya.

Baca juga: Meriahkan Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan Pasuruan Gelar Soekarno Run 2025 di Pandaan

"Jadi kami mengadakan acara peringatan Kudatuli ini selain di kantor DPC juga di tiap-tiap ranting. Jadi ada 154 titik ditambah dengan yang di DPC, berarti kita mengadakan acara di 155 titik secara serentak," kata Yordan, Selasa (22/7/2025).

Acara peringatan itu akan berlangsung secara sederhana namun khidmat, berikut pemotongan tumpeng.

Lebih lanjut Legislator DPRD Jatim tersebut mengatakan, peringatan peristiwa Kudatuli 1996 juga menjadi ajang konsolidasi PDIP Surabaya sampai tingkat Ranting.

"Bagi kader kita harapkan, kader menjadi solid. Tidak hanya sekedar yang namanya tertulis di SK atau sekedar papan nama. Tapi betul-betul mereka juga terlibat dalam acara konsolidasi partai," terangngya.

Yordan menegaskan, supaya para kader PDIP dimasa sekarang ini tetap ingat akan sejarah dan perjuangan partai.

"Para tokoh-tokoh senior partai sudah berjuang menentang orde baru bahkan berdarah-darah demi menjaga tegaknya demokrasi. Demi menjaga marwah kehormatan partai yang dipimpin oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," tegasnya.

Baca juga: Begini Reaksi PDI Perjuangan Soal Penghapusan Presidential Threshold oleh MK: Tunduk dan Patuh

Yordan juga menjelaskan, peringatan peristiwa Kudatuli 1996 merupakan momentum refleksi bagi para kader PDIP Surabaya, apakah sudah menjalankan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya.

"Apakah kita sudah menangis bersama rakyat seperti yang diminta oleh Ibu Megawati Soekarno Putri. Apakah kita sudah betul-betul memperjuangkan kesejahteraan rakyat seperti yang menjadi tujuan partai kita? Nah, itu yang mau kita refleksikan melalui peringatan Kudatuli ini," terangnya.

Diharapkan para kader PDI Perjuangan bisa betul-betul menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik.