Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jeritan Pedagang Bendera Musiman, Kalah Saing dengan Toko Online: Tak Seberapa

Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, sejumlah pedagang bendera musiman mulai bermunculan. Ngaku kalah dari toko online.

Editor: Torik Aqua
Taufan/Tribun Sulbar
PEDAGANG BENDERA - Ujje, pedagang bendera musiman yang berjualan di tepi jalan poros Pasangkayu, mengaku dua tahun terakhir penjualan terus menurun karena minimnya minat beli warga kota, yang lebih memilih belanja secara online dibanding membeli langsung di lapak, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Jeritan pedagang bendera musiman yang mengaku omzetnya terus menurun.

Pedagang bendera ini memanfaatkan momentum HUT ke-80 Republik Indonesia.

Sebagai informasi, HUT RI yang diperingati setiap 17 Agustus, warga diwajibkan untuk memasang bendera.

Hal ini membuat pedagang bendera musiman memanfaatkan momentum tersebut.

Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, sejumlah pedagang bendera musiman mulai bermunculan di sepanjang jalan poros Pasangkayu. 

Baca juga: Juju Perajin Bendera Terlilit Utang Bank karena Banyak Penjual Online, Suami Kini Jadi Kuli

Namun, suasana semarak bulan kemerdekaan itu tidak sepenuhnya dirasakan oleh para pedagang. 

Salah satunya adalah Ujje, pedagang bendera musiman yang telah berjualan selama beberapa tahun terakhir.

Saat ditemui di lapaknya, tepat di samping jalan poros Pasangkayu, Kamis (24/7/2025), Ujje mengaku kecewa karena dua tahun terakhir ini penjualan bendera terus menurun. 

Menurutnya, minat beli masyarakat kota Pasangkayu terhadap atribut kemerdekaan semakin rendah.

"Pembeli justru banyak dari daerah pedalaman, dari Kecamatan Sarudu, Dapurang, dan Tikke. Kalau warga kota sini sudah jarang beli langsung, katanya sudah beli online semua," keluh Ujje.

Ujje menjelaskan, sebelumnya ia bisa menjual puluhan hingga ratusan lembar bendera dalam sebulan menjelang 17 Agustus. 

Namun kini, ia hanya bisa mengandalkan beberapa pembeli yang datang sporadis, kebanyakan membeli dalam jumlah kecil untuk kebutuhan kantor desa atau sekolah di daerah.

Kondisi ini membuatnya kesulitan menutupi biaya operasional, termasuk untuk sewa pulang kampung di Bandung, Jawa Barat.

"Kalau begini terus, tahun depan saya pikir dua kali untuk jualan lagi. Modal besar, tapi hasilnya tidak seberapa," ujarnya pasrah.

Fenomena belanja online yang semakin marak disebut menjadi salah satu penyebab utama lesunya penjualan pedagang bendera musiman. 

Tak sedikit masyarakat yang memilih membeli secara daring karena alasan praktis dan harga yang dianggap lebih murah.

Kendati demikian, Ujje tetap berharap masih ada warga yang peduli untuk membantu menggerakkan roda ekonomi kecil, khususnya pedagang musiman seperti dirinya, yang menggantungkan rezeki dari semarak bulan kemerdekaan.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved