Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Sri Lihat Anaknya yang Down Syndrome dan Idap Kelainan Jantung Masuk SMA, Suami Jualan Bakso

Pada Senin (14/7/2025), seorang remaja bernama Kayla Dwi Pramesty (15) membuat ibunya menangis haru.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
KISAH HARU -Sri Endang Wahyuni (54) dan putrinya Kayla Dwi Pramesty (15), penyintas Downsyndrome dan kelainan jantung pada momen hari pertama MPLS di SLBN 5 Jakarta, Senin (14/7/2025). Perjuangan Sri besarkan Kayla mulai berbuah manis. 

Selain ke RSAB Harapan Kita, BPJS Kesehatan yang dimiliki Kayla juga bisa membantunya mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Soeharto Heerjan untuk terapi kesehatan mental saat emosinya tidak stabil.

Baca juga: Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Trenggalek Putus Sekolah, SLB Terbatas

Tanpa BPJS, Sri tak membayangkan apakah perkembangan Kayla bisa sampai di titik ini atau tidak.

Pasalnya pada 2020 hingga beberapa tahun paska Covid-19, suaminya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) yang membuatnya dirumahkan.

Walhasil, Sri kembali bekerja sebagai penjahit lepas, sementara Kayla diasuh oleh sang ayah di rumah.

"Tapi namanya laki-laki kadang kurang telaten, jadi Kayla suka saya bawa, buat terapi dia, motoriknya, kadang saya ajak buat injak mesin jahit yang goyang-goyang itu, karena enggak ada biaya (saat itu)," jelas Sri dengan senyum tulus.

Kayla juga belajar mengenal warna, bentuk, hingga tekstur, dari potongan-potongan kain sisa dari pakaian yang Sri jahit tiap harinya.

"Harganya itu (terapi) Rp 900.000 (di RSJ Heerjan). Tapi alhamdulillah itu dicover (ditanggung) BPJS. Karena dalam sebulan bisa empat kali. Kalau sekarang per delapan hari (kontrol) terapi dan asesmennya satu bulan sekali," ucap Sri.

Baca juga: Meski Tak Lulus SLB, Adit Mampu Biayai Kuliah Adik di UI dari Kerja Cabuti Rumput, Dihadiahi Rumah

Kini, Sri sudah berhenti menjahit.

Kehidupannya sehari-hari pun, sudah kembali ditanggung oleh suaminya yang memutuskan berjualan bakso keliling.

Sementara seluruh pengobatan Kayla, Sri bergantung penuh pada BPJS Kesehatan untuk memastikan anaknya tumbuh sehat dan bisa mandiri.

Terbukti, meski lahir dengan penyakit berat dan Downsyndrome, Kayla memiliki kemampuan untuk menjahit hingga tata boga yang ia pelajari dari sekolahnya.

"Enggak nyangka saya, padahal sempat ragu ini bisa enggak. Alhamdulillah saya kebantu banget, semoga untuk yang dapat BPJS gratis masih ada, karena banyak anak kayak Kayla yang bergantung (masa depannya)," pungkas Sri. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved