Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Keluarga Arya Daru Syok Terkait Kesimpulan Polisi Soal Kematian Sang Diplomat, Siapkan Pengacara

Polisi menyimpulkan bahwa tidak ada unsur pidana dan Arya Daru meninggal karena melilitkan lakban sendiri, keluarga syok.

|
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/METRO TV - Tribun Jabar
KELUARGA ARYA SYOK - Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, mengaku tidak bisa menerima kesimpulan polisi yang menyebut penyebab kematian sang diplomat muda karena mengakhiri hidup, disadur Rabu (30/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Motif di balik kematian diplomat Arya Daru (39) yang disebut sengaja mengakhiri hidup, belum diungkap pihak kepolisian.

Polisi telah menyimpulkan bahwa tidak ada unsur pidana dan Arya Daru meninggal karena melilitkan lakban sendiri.

Hasil penyelidikan polisi juga menunjukkan, Arya Daru meninggal dunia tanpa keterlibatan pihak lain.

Hal itu disampaikan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya, dalam jumpa pers hasil penyelidikan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Selasa (29/7/2025).

Ia memastikan, penyebab kematian korban karena gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernafasan atas yang menyebabkan mati lemas.

"Dari hasil pemeriksaan tersebut, disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata dia dalam konferensi pers.

Ketua Umum Apsifor, Nathanael EJ Sumampouw menyebut, ADP dikenal sebagai sosok yang positif, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan kerjanya

"Pertama, almarhum individu dikenal di lingkungan sebagai pribadi karakter positif, bertanggung jawab, pekerja keras, sangat diandalkan, dan individu yang peduli pada lingkungannya," ujar Nathanael.

Namun, Nathanael menyebut, ADP mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi negatif, terutama dalam situasi tekanan tinggi.

ADP cenderung menetralisasi emosi dan tidak menunjukkannya di hadapan orang lain.

Keluarga Arya Daru sendiri meyakini bahwa almarhum tidak meninggal akibat bunuh diri.

Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus menjelaskan, selama hidupnya, ADP dikenal sebagai sosok yang ceria dan senang membantu orang lain.

Berdasarkan pengamatan keluarga selama bertahun-tahun, mereka meyakini bahwa ADP tidak mungkin melakukan tindakan bunuh diri.

"Kami melihat pengamatan kami terhadap yang bersangkutan itu selama bertahun-tahun. Jadi cukup kami sampaikan bahwa kami meyakini almarhum tidak seperti itu," kata Bagus.

Baca juga: Siswi SD ke Sekolah Lewat Sungai Gegara Sengketa Tanah, Pemilik Lahan Ungkap Alasan Tega Tutup Jalan

Saat ini, keluarga sedang mempertimbangkan untuk mencari kuasa hukum.

"Opsi itu (mencari kuasa hukum) masih dibicarakan," ujarnya, melansir Kompas.com.

Keluarga berharap agar penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian tidak dihentikan.

Bagus menegaskan keyakinan bahwa polisi akan terus melanjutkan penyelidikan.

"Betul (proses penyelidikan berlanjut). Karena tadi dari Direskrimum juga sudah menyampaikan bahwa ini belum tuntas, ya. Berarti kan masih ada hal-hal yang perlu didalami lagi oleh beliau-beliau, para penyidik," ungkap Bagus.

Keluarga meyakini bahwa penyelidikan yang dilakukan akan mengungkap kebenaran.

"Pada waktunya nanti, kami juga percaya kebenaran akan terungkap dengan terang, dan membawa keadilan dan ketenangan bagi Daru juga bagi yang ditinggalkan," tambahnya.

Bagus juga mengungkapkan bahwa keluarga masih dalam kondisi syok dan berduka selepas konferensi pers yang digelar Polda Metro Jaya di Jakarta.

"Saat ini kami masih dalam posisi berat, masih syok dan sangat berduka," ujarnya.

Bagus juga mengungkap kondisi istri ADP, Pita, yang syok.

"Saya agak ngenes (kasihan) jawabnya," ujar dia singkat, Selasa (29/7/2025).

Saat ini, istri ADP yakni Pita berada di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bagus menyampaikan, saat ini Pita sedang dalam menjalani proses-proses sulit.

"Saat ini ada di sini (Bantul). Baru sedang menjalani proses ini semua. Kan bukan hal yang mudah bagi Pita untuk menjalani proses ini, mencerna ini semua," kata dia.

Untuk membesarkan hati adiknya, Bagus meminta doa dan dukungan kepada masyarakat agar keluarga mampu menjalaninya.

"Makanya kami atas nama keluarga, juga mohon doa kepada teman-teman dari pers, kepada masyarakat Indonesia juga, untuk mendoakan almarhum dan keluarganya. Kurang lebih seperti itu," ujar dia.

JEJAK TERAKHIR - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Dia ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Namun, hingga kini, belum diketahui penyebab kematiannya. Arya terekam CCT sempat naik rooftop kantor lalu turun tanpa bawa tas.
Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Dia ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. (Facebook/Arya Daru Pangayunan)

Menanggapi pernyataan polisi mengenai akses ADP terhadap layanan bantuan kesehatan mental secara daring pada tahun 2021, Bagus menegaskan bahwa hal tersebut merupakan urusan pribadi almarhum.

"Namanya konsultasi ya, mengenai berbagai macam hal terkait dengan materi apa pun itu, saya rasa itu kan merupakan hal pribadi," katanya.

Meskipun demikian, Bagus menegaskan bahwa ADP tidak pernah mengeluhkan tekanan atau beban kerja.

"Perlu kami sampaikan juga bahwa namanya orang bekerja itu kan pasti ada beban. Hanya saja sepemahaman dan sepengamatan kami terhadap Daru itu sampai sejauh ini tidak pernah menceritakan beban-beban berat yang ada," jelasnya.

Terkait dengan ditemukannya obat-obatan seperti paracetamol di kosan ADP, Bagus menyatakan bahwa hal itu adalah sesuatu yang lumrah jika seseorang merasa sakit.

"Namanya orang sakit itu kan lumrah, ya. Kadang kita pusing, ya minum Paracetamol," ujarnya.

Bagus juga menambahkan bahwa komunikasi antara ADP dan istrinya berjalan baik.

"Memang segala sesuatu itu didiskusikan, dikomunikasikan antara suami dan istri ini, dengan cukup baik," imbuhnya.

Ia mengajak publik untuk ikut mengawal proses hukum kasus ini dengan empati dan obyektivitas.

"Kami juga mengajak kepada teman-teman media dan masyarakat luas, untuk ikut mengawal jalannya proses ini dengan empati, kemudian informasi yang cukup berimbang dan objektif," katanya.

Keluarga sangat menghargai dukungan dari masyarakat terhadap kasus ini.

"Kami sangat, sangat menghargai sekali dukungan dari teman-teman media dari seluruh masyarakat Indonesia mengenai kasus ini," tambahnya.

Mereka berharap, penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dapat mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian ADP.

"Kami juga percaya bahwa pihak yang berwajib bekerja berdasarkan kaidah-kaidah pekerjaannya yang baik," tutupnya.

Baca juga: Sumarni Bertahan Jadi Pemulung selama 20 Tahun Demi Sekolahkan Anak: Tidak Ingin Membebani

*) Disclaimer:

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved